Biologi Molekuler TNBC Epidemiologi Karsinoma Payudara
payudara, termasuk sitokeratin high-molecular-weight ‘basal’ CK;CK56, CK14
dan CK17, vimentin, p-cadherin, αB crystallin, fascin dan caveolin 1 dan 2
Reis-Filho dan Tutt, 2008. Karsinoma payudara basal-like meliputi 15 dari keseluruhan karsinoma
payudara. Lebih banyak terjadi pada pasien berusia muda, sering tidak mengekspresikan reseptor
– reseptor hormon dan HER2, dapat juga memperlihatkan imunohistokimia p53 dan mutasi gen TP 53. Pada lebih dari 85
kasus mengekspresikan gen-gen yang berhubungan dengan proliferasi dan epidermal growth factor receptor EGFR pada 60 kasus Reis-Filho dan Tutt,
2008. Secara morfologi, karsinoma payudara basal-like memiliki karakteristik
grading histologis yang tinggi, indeks mitosis yang tinggi, adanya zona nekrosis sentral, dan infiltrasi limfosit yang jelas. Lebih lanjut, adanya elemen-elemen
metaplasia dan tanda-tanda medullaryatypical medullary secara signifikan lebih banyak terjadi pada karsinoma payudara basal-like daripada karsinoma payudara
tipe lainnya. Pada suatu studi memperlihatkan bahwa 90 karsinoma payudara metaplastik dan juga karsinoma payudara medullary secara konsisten
memperlihatkan fenotipe basal-like Reis-Filho dan Tutt, 2008. Definisi TNBC bergantung pada pemeriksaan patologi sedangkan istilah
basal-like berasal dari studi ekspresi gen. Pada studi yang dilakukan oleh Perou et al., karsinoma payudara dibedakan menjadi beberapa subtipe diantaranya dengan
pola ekspresi gen yang menyerupai sel-sel epitel luminal luminal, sel-sel basal danatau sel-sel myoepitelial dan subtipe yang memperlihatkan amplifikasi atau
ekspresi yang tinggi dari gen Erb-B2HER2. Kompleksitas dan biaya yang diperlukan untuk melakukan profilling ekspresi gen membatasi penggunaannya
pada praktek klinik Metzger-Filho et al, 2012. Beberapa studi telah mengembangkan metode imunohistokimia untuk
mendiagnosa subtipe basal-like yang didefinisikan secara genetika. Sitokeratin basal CKs; CK56 danatau CK 17 dapat mengidentifikasi basal-like breast
cancer yang dikenal dengan profilling ekspresi gen pada studi awal. Pemeriksaan imunohistokimia yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi subtipe
basal-like pada studi terdahulu diantaranya adanya suatu triple negativity ER negatif, PR negatif dan HER2 negatif, sitokeratin basal CK56, CK14 dan CK
17, epidermal growth factor receptor EGFR, dan C-kit CD117 Metzger- Filho et al, 2012.
Heterogenitas dari pola pengecatan sitokeratin dan tidak adanya batasan definisi yang jelas merupakan faktor-faktor yang membatasi penggunakan metode
imunohistokimia. Sampai saat ini tidak ada standar yang jelas mengenai penggunaan metode imunohistokimia untuk mengidentifikasi karsinoma basal-
like, membatasi penggunaannya pada praktek klinis Metzger-Filho et al, 2012. Pada tingkatan morfologis, TNBC dan karsinoma basal-like memiliki
karakteristik yang mirip yaitu ukuran tumor yang besar, grading tumor yang tinggi, adanya area nekrosis, dan infiltrasi limfosit pada stroma Metzger-Filho et
al, 2012.