Antigen Tumor Imunologi Tumor
Host, tumor dapat memicu terjadinya respon imun. Studi-studi histopatologi menunjukkan bahwa banyak tumor dikelilingi oleh limfosit
T, Sel Natural Killer NK, dan makrofag. Adanya infiltrasi limfosit pada beberapa tipe melanoma dan karsinoma payudara merupakan faktor
prediktif untuk prognosis yang lebih baik. Abbas, 2010 2.
Respon imun sering gagal untuk menghentikan pertumbuhan tumor. Terdapat beberapa penyebab kenapa imunitas anti-tumor tidak dapat
mengeradikasi sel-sel yang mengalami transformasi. Pertama, sel-sel tumor berasal dari sel Host yang memiliki struktur mirip dengan sel-sel
normal. Kebanyakan tumor hanya mengekspresikan sedikit antigen yang dapat dikenali sebagai antigen nonself , yang membuat banyak tumor
imunogenitasnya lemah. Tumor-tumor yang merangsang timbulnya respon imun yang kuat diantaranya adalah; tumor-tumor yang disebabkan oleh
virus-virus onkogenik dimana protein virus merupakan suatu antigen asing, dan tumor-tumor yang diinduksi pada binatang yang disebabkan
oleh bahan karsinogen kuat, yang dapat menimbulkan mutasi pada gen- gen sel normal. Tumor-tumor yang timbul spontan cenderung
menginduksi respon imun yang lemah dan bahkan mungkin tidak terdeteksi. Abbas, 2010
Kedua, pertumbuhan tumor yang cepat dan penyebaran tumor dapat melampaui kapasitas dari sistem imun untuk mengeradikasi sel-sel
tumor. Ketiga, tumor memiliki beberapa mekanisme untuk menghindari sistem imun. Abbas, 2010
3. Sistem imun dapat diaktivasi melalui stimulus eksternal untuk dapat secara
efektif membunuh sel-sel tumor dan mengeradikasi tumor. Abbas, 2010 Beberapa variasi antigen tumor pada manusia maupun binatang yang dapat
dikenali oleh Limfosit T dan B telah dapat diidentifikasi. Klasifikasi terkini dari antigen tumor adalah berdasarkan pola ekspresi dari antigen. Antigen yang
diekspresikan oleh sel-sel tumor tetapi tidak oleh diekspresikan oleh sel-sel normal disebut sebagai tumor-specific antigens. Antigen tumor yang juga
diekspresikan oleh sel-sel normal disebut dengan tumor associated antigen. Abbas, 2010
Antibodi anti-tumor tidak dapat mengenali peptida yang berasosiasi dengan MHCMajor Histocompatibility Complex sebagaimana antigen dikenali oleh sel-
sel T. Antigen-antigen tumor yang dikenali oleh sel T merupakan faktor utama yang menginduksi imunitas tumor. Terdapat beberapa tipe antigen yang dapat
dikenali oleh sel-sel T Gambar 2.1, diantaranya adalah: Abbas, 2010 1
Antigen-antigen tumor yang diproduksi oleh mutan-mutan onkogenik dari gen-gen sel normal. Banyak tumor yang mengekspresikan gen-gen yang
nantinya menghasilkan produk yang diperlukan untuk transformasi malignan atau untuk memelihara fenotipe malignan. Seringnya gen-gen ini
merupakan hasil dari point mutation, delesi, translokasi kromosom, atau insersi dari gen virus yang mempengaruhi proto-onkogen dan tumor
supresor genes. Produk-produk dari proto-onkogen dan tumor supresor genes yang telah berubah ini akan disintesa didalam sitoplasma sel-sel
tumor, dan dapat masuk ke jalur class I antigen-processing dan juga dapat
masuk ke jalur class II antigen-processing didalam APCAntigen- Presenting Cells yang telah memfagosit sel-sel tumor mati. Karena gen-
gen yang telah berubah ini tidak terdapat didalam sel normal, peptida yang berasal darinya dapat menstimulasi respon sel T dari host. Abbas, 2010
2 Antigen-antigen tumor mungkin diproduksi oleh gen-gen yang termutasi
secara random yang produk-produknya tidak berhubungan dengan fenotipe yang bertransformasi. Abbas, 2010
3 Antigen-antigen tumor mungkin merupakan suatu protein-protein seluler
normal yang diekspresikan secara abnormal pada sel-sel tumor dan menimbulkan respon imun. Banyak antigen seperti ini telah diidentifikasi
pada tumor, seperti pada melanoma diantaranya adalah tyrosinase, suatu ensim yang diperlukan pada biosintesis melanin yang hanya diekspresikan
pada melanosit normal atau melanoma. Baik klon sel T CD8
+
CTL-MHC I dan CD4
+
-MHC II dapat mengenali peptida dari tyrosinase. Abbas, 2010 4
Antigen-antigen kankertestis merupakan protein-protein yang
diekspresikan pada gamet dan trofoblast, dan berbagai tipe kanker, tetapi tidak pada jaringan somatik normal. Abbas, 2010
5 Produk-produk dari virus-virus onkogen dapat berfungsi sebagai antigen
tumor dan merangsang timbulnya respon sel T yang spesifik yang dapat mengeradikasi tumor. Virus-virus DNA berperan dalam perkembangan
berbagai variasi tumor baik pada manusia maupun binatang, misalnya pada virus Epstein-Barr EBV, yang berhubungan dengan limfoma sel B
dan karsinoma nasofaring dan Human Papillomavirus HPV, yang
berhubungan dengan kanker serviks. Pada tumor-tumor yang diinduksi oleh virus DNA ini protein-protein antigen yang dikode oleh virus terdapat
di nukleus, sitoplasma, atau membran plasma sel tumor. Protein yang disintesa secara endogen ini dapat diproses oleh MHC kelas I dan
diekspresikan pada permukaan sel tumor. Karena peptida virus ini merupakan antigen asing, tumor-tumor yang diinduksi oleh virus DNA
termasuk tumor yang imunogenik. Abbas, 2010
Gambar 2.1. Tipe-tipe antigen tumor yang dapat dikenali oleh sel-sel T