Een Ernawati ,2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Pengelompokan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah penskoran lalu skor hasil tes dikelompokkan dengan rentang nilai tertentu untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah kognitif siswa. b. Menghitung Rata-rata
1. Rata-rata hitung hasil belajar pos tes, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Rata-rata hitung, X = Skor Banyaknya data
2. Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yaitu
jika 85 siswa memperoleh skor 65 dari skor total Depdikbud RI, 1994: 39.
D. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan selama penelitian merujuk pada teknik analisis data penelitian dari Hopkins Nurlaeli, 2003: 26
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Kategorisasi Data Data yang telah diperoleh dikelompokan berdasarkan sumber data, jenis
data dan permasalahannya ini dilakukan untuk mempermudah dalam menganalis data dan dilaporkan secara deskriptif.
2. Validasi Data
Untuk memperoleh data yang benar-benar valid dan sahih maka dilakukan teknik triangulasi yaitu: a menggunakan cara yang bevariasi untuk memperoleh
Een Ernawati ,2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
data yang sama; b menggali data yang sama dari sumber yang berbeda, yaitu peneliti, guru dan siswa; c melakukan pengecekan ulang data yang telah
dikumpulkan untuk kelengkapannya; d melakukan pengolahan dan analisis ulang dari data yang terkumpul; e mempertimbangkan pendapat para ahli, guna
pengecekan akhir terhadap kesahihan data termasuk dengan teman sejawat. 3.
Interpretasi Data a
Menganalisis data hasil belajar siswa berupa tes akhir untuk mengetahui keberhasilan tindakan pembelajaran. Suatu kelas dianggap telah tuntas
belajarnya bila kelas itu telah mencapai daya serap ≥ 65 Depdikbud RI, 1994: 39. Untuk menghitung persentase menggunakan rumus berikut:
DSS = Siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila DDS ≥ 65 KKM=65
DSK = Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya apabila DSK ≥ 85
Nilai Rata-rata x = ∑ nilai seluruh siswa x 100
∑ siswa b
Untuk mengolah data hasil observasi aktivitas guru dan siswa digunakan skala dari 0 sampai dengan 4. Dengan interpretasi 0=tidak baik; 1=kurang baik;
2=cukup; 3=baik; 4=baik sekali. Kemudian dilihat perkembangannya dari setiap siklus untuk setiap poin aktivitas yang diamati dari keseluruhan
aktivitas guru dan siswa setiap siklus dan diambil rata-rata persentasenya lalu dikonversikan ke dalam aturan Suherman dan Sukjaya Suprihatin, 2003: 24
dengan ketentuan sebagai berikut: jumlah skor total subjek x 100
Jumlah skor total maksimal
∑ siswa yang memperoleh nilai ≥ 85 ∑ seluruh siswa
Een Ernawati ,2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
95 ≤ A ≤ 100 = sangat baik
75 ≤ B ≤ 90 = baik
55 ≤ C ≤ 75 = cukup
40 ≤ D ≤ 55 = kurang
0 ≤ E ≤ 40 = jelek
E. Definisi Operasional