Teknik Pengumpulan Data Kerangka Konseptual

atau organisasi tidak dapat diisolasikan kedalam variable atau hipotesis, akan tetapi harus dilihat sebagai bagian keseluruhan. Dengan kata lain, pendekatan kualitatif dalam melihat suatu fenomena sebagai suatu keseluruhan yang utuh dan berada dalam mempengaruhi secara bersama-sama sehingga sukar atau bahkan tidak mencari perbedaan antara sebab dan akibat. Pendekatan kualitatif juga tidak berusaha generalisasi, karena keterkaitanya dengan waktu dan konteks. Hal ini dimungkinkan karena pendekatan kualitatif yang aman dibatasi oleh adanya nilai- nilai yang mempengaruhi fenomena bersangkutan Maleong,1990:3 Karena itu secara umum penelitian kualitatif didefenisikan sebagai suatu metode fokus berganda yang melibatkan suatu pendekatan interpretatif dan wajar. Ini berarti penelitian kualitatif bekerja dalam kondisi interpretasi yang alami berupaya memberikan tafsiran pada fenomena yang dilihat dari arti yang diberikan orang-orang kepada hal tertentu. Alasan dipilihnya penelitian yang bersifat kualitatif ini adalah karena pendekatan ini mampu menemukan defenisi situasi, gejala sosial dan subjek. Tidak hanya mencakup kepada nilai – nilai, keyakinan prestise dan interpretasi, subjek tentang realitas dan sebagaimana hal itu mempenggaruhi prilakunya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dipakai pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang memusatkan kajian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan gejala-gejala yang ada dalam masyarakat. Untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, data yang akan dicari dikelompokkan menjadi dua yakni data primer dan data skunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sewaktu penelitian yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder merupakan data yang didapat dari sumber- sumber tertulis baik berupa laporan, artikel, koran maupun buku-buku lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Teknik-teknik pengumpulan data dilakukan secara: 1. Wawancara Wawancara dalam penelitian adalah suatu bagian yang penting dalam penelitian kwalitatif, karena tanpa wawancara peneliti tidak akan mendapatkan informasi yang penting. Wawancara merupakan tindakan komunikasi Moleong, 2001: 127. Teknik penyaringan data dalam penelitian awalnya adalah dengan melakukan wawancara bebas dalam arti belum terfokus kepada permasalahan khusus yang ingin diteliti. Setelah terjadi keakraban dengan informan, barulah tahap selanjutnya dilalui yaitu dengan wawancara terfokus. Khususnya yang berkenaan dengan dampak BMT terhadap penanggulangan kemiskinan. Wawancara bersifat terbuka dan informan diberi kebebasan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sehingga terbuka kemungkinan untuk memperoleh hasil yang lebih mendalam. Pencatatan informasi yang didapat dilakukan saat wawancara itu berlansung. Pengalaman menunjukkan bahwa hal ini tidak mengganggu jalannya proses wawancara dan keuntungan lainnya data yang diperoleh tidak tercecer. 2. Observasi Observasi atau pengamatan secara langsung adalah pengalaman secara langsung, dimana sipeneliti melihat, mendengar, mencatat prilaku atau kejadian sebagaimana yang terjadi sehingga keberadaan data dapat teruji. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan dua model observasi yakni observasi terbatas dan observasi terlibat. Observasi terbatas dilakukan pada kegiatan pengamatan terhadap masyarakat yang menggunakan atau yang meminjam dana usaha dari BMT. Dalam hal ini peneliti mengamati perkembangan usaha yang dikembangkan oleh masyarakat tersebut yang menggunakan uang BMT. Observasi terlibat atau observasi partisipasi yang mana peneliti terlibat langsung dalam berbagai macam kegiatan BMT, dan menjalin hubungan baik dengan petugas dan informan. Teknik ini dilakukan oleh peneliti untuk memahami objek penelitian berdasarkan pemahaman subjek. Sedangkan observasi terlibat adalah peneliti terlibat langsung dalam kegitan-kegiatan aktifitas BMT. 3. Kepustakaan Penelitian ini tidak hanya mengumpulkan data primer yang didapat dari pengamatan dan wawancara. Dalam hal ini peneliti juga menggunakan studi pustaka untuk menunjang data dan proses analisa data. Dilakukannya studi kepustakaan untuk memperkaya informasi dan pengetahuan yang lebih tentang BMT, penanggulangan kemiskinan dan konsep-konsep yang berhubungan dengan pembangunan, dan kebudayaan. Peneliti mencari bahan bacaan dari berbagai buku, artikel, majalah, makalah dan lain-lain.

4. Informan