6 data penelitian yang disajikan meliputi profil pasien skizofrenia, persentase kepatuhan serta
faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat antipsikotik oral pasien skizofrenia.
A. Profil dan Karakteristik Pasien Skizofrenia
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 85 orang penderita skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X” yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil wawancara
diperoleh data tentang profil pasien yang meliputi : jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Profil dan Karakteristik pasien skizofrenia di RSJD “X” disajikan pada Tabel
1.
Tabel 1. Distribusi profil dan karakeristik pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X” Profil Pasien
Jumlah n=85 Persentase
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 59
69,41 b.
Perempuan 26 30,59
2. Umur
a. 18-29 25
29,41 b.
30-40 48 56,47
c. 40 12
14,12 3.
Pendidikan Terakhir a.
SD 22 25,88
b. SLTP 31
36,47 c.
SMA 30 35,29
d. D3SI 2
2,36 4.
Pekerjaan a.
Buruh 8 9,41
b. Petani 4
4,71 c.
Wiraswasta 9 10,59
d. Tidak Bekerja
64 75,29
Angka kejadian skizofrenia pada penelitian ini laki-laki sebesar 69,41 dan wanita sebesar 30,59 dari sampel penelitian sebanyak 85 orang penderita Tabel 1. Angka
kejadian skizofrenia pada laki-laki dan perempuan adalah sama, tetapi kejadian munculnya penyakit cenderung lebih awal terjadi pada laki-laki Dipiro et al., 2008.
Penetapan kriteria inklusi untuk usia adalah 18-45 tahun yang merupakan usia produktif. Skizofrenia dapat muncul pada semua usia tetapi paling sering muncul pertama
kali pada usia remaja sampai dewasa. Resiko skizofrenia menurun seiring dengan usia, puncaknya sekitar usia 45 tahun dan terjadi akhir onset skizofrenia. Pasien tersebut biasanya
otaknya sudah berfungsi secara normal Arif, 2006. Skizofrenia jarang terjadi sebelum masa remaja atau setelah usia 40 tahun Dipiro et al., 2008.
Skizofrenia terjadi pada beberapa persebaran usia yaitu usia 18-29 tahun terjadi sebesar 29,41; usia 30-40 tahun terjadi sebesar 56,47; dan usia 40 tahun terjadi sebesar
14,12 Tabel 1. Penelitian ini dilakukan pada usia antara 18-45 tahun yang merupakan usia produktif. Kasus skizofrenia yang terjadi pada usia produktif perlu dilakukan evaluasi
7 kepatuhan karena kekambuhan akibat putus obat dapat menurunkan produktivitas pasien dan
akhirnya menimbulkan beban biaya yang lebih besar bagi pasien dan keluarga Riskesdas, 2013. Pasien skizofrenia mayoritas terjadi pada usia produktif, pasien yang belum sembuh
total akan membutuhkan pengobatan lebih lama dan membutuhkan biaya yang lebih besar Irwan et al., 2008.
Persentase pendidikan terakhir dari yang paling rendah yaitu pendidikan SD sebesar 25,88; pendidikan SLTP sebesar 36,47; pendidikan SMA sebesar 35,29; dan
pendidikan D3SI sebesar 2,35 Tabel 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan
pengambilan sampel yang telah ditentukan oleh pihak RSJD “X”. Hasil penelitian dapat diketahui pekerjaan dari pasien skizofrenia yang menjalani
pengobatan rawat jalan di RSJD “X”. Pada usia produktif banyak dari pasien skizofrenia tidak bekerja yaitu 75,29 Tabel 1. Pasien sebelum menderita skizofrenia bisa melakukan
perkerjaan atau kegiatan sehari-hari dengan baik. Namun setelah pasien menderita skizofrenia akan mengalami penurunan kemampuan untuk bekerja dan melakukan aktivitas
sehari-hari Keliat et al., 2011. Hal ini disebabkan pada pasien skizofrenia terjadi penyimpangan persepsi, serta afek tidak wajar atau tumpul. Pasien skizofrenia juga
mengalami ketidakmampuan berkomunikasi, halusinasi, dan gangguan kognitif seperti kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari Keliat et al., 2011.
Tabel 2. Distribusi profil usia dengan jenis kelamin pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X” Usia tahun
Laki-laki n=59 Perempuan n=26
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
18-29 20 33,90
5 23,07
30-40 30 47,46
18 61,54
40 9 18,64
3 15,39
Hasil penelitian di RSJD “X” didapatkan laki-laki pada usia antara 30-40 tahun paling banyak menderita skizofrenia yaitu 47,46 sejumlah 28 orang Tabel 2, hal ini tidak sesuai
dengan teori bahwa laki-laki memiliki onset penyakit lebih awal daripada wanita. Usia puncak onset untuk laki-laki adalah 15-25 tahun Irwan et al., 2008. Wanita usia antara 30-
40 tahun banyak yang mengalami skizofrenia yaitu sebesar 61,54 Tabel 2. Pada wanita yang mengalami skizofrenia stimulasi dari hormon gonadotropin pada wanita yang
menyebabkan myelin pada lobus temporal dalam kadar yang tinggi sampai usia 30 tahun yang berfungsi sebagai efek perlindungan atau neuroprotektif sehingga kemunculan penyakit
skizofrenia terjadi pada usia lebih tua daripada laki-laki. Gejala negatif yang muncul pada pasien skizofrenia laki-laki dapat disebabkan karena onset penyakit yang lebih awal daripada