5
5. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X”. Penelitian dilakukan pada 20-27 Agustus tahun 2015.
E. Alat dan bahan
Alat yang digunakan yaitu tabel penggunaan obat antipsikotik oral responden dan lembar kuisioner hasil wawancara dengan pasien dan keluarga pasien. Alat berupa lembar
kuisioner digunakan untuk wawancara terstruktur. Kuisioner belum tervalidasi, pengembangan kuisioner dibuat dari pengertian setiap faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan minum obat meliputi faktor penyakit, faktor pasien, faktor terapi serta faktor informasi dan komunikasi Depkes, 2007. Pertanyaan pada kuisioner tentang faktor penyakit
dan faktor pasien terdiri dari tiga pertanyaan. Faktor terapi serta faktor informasi dan komunikasi terdiri dari lima pertanyaan. Bahan yang digunakan yaitu data-data dari
penghitungan sisa obat antipsikotik oral responden dan data kuisioner hasil wawancara dengan responden.
F. Analisis Data
Hasil penelitian berupa data dianalisis dengan menghitung kepatuhan tiap-tiap pasien menggunakan metode pill count dan hasilnya dinyatakan dalam persen. Pasien dinyatakan
patuh bila persentase kepatuhannya bernilai 100. Hasil dari wawancara dengan pasien untuk mengisi kuisioner penetapan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat
antipsikotik oral pasien skizofrenia. Pengolahan data hasil wawancara dilakukan dengan : 1. Faktor penyakit, faktor pasien diberi 3 pertanyaan dan faktor terapi, faktor komunikasi
diberi 5 pertanyaan 2. Alternatif jawaban ya diberi skor 2 dan tidak diberi skor 0. dengan alternatif jawaban ya
diberi skor 2 dan tidak diberi skor 0 . Pada pertanyaan yang bertanda bintang Lampiran 3 memiliki skor yang berkebalikan.
3. Faktor dengan 3 pertanyaan bernilai positif apabila mendapat skor 4-6 dan bernilai negatif apabila skor 0-3.
Faktor dengan 5 pertanyaan bernilai positif mendapat skor 6-10 dan bernilai negatif apabila skor 0-5 Sirait and Mustika, 2009.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Evaluasi kepatuhan minum obat antipsikotik oral pada pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X” pada tanggal 20-27 Agustus 2015 diperoleh data dari penghitungan
sisa obat pasien dengan metode pill count dan dari hasil wawancara pasien skizofrenia. Hasil
6 data penelitian yang disajikan meliputi profil pasien skizofrenia, persentase kepatuhan serta
faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat antipsikotik oral pasien skizofrenia.
A. Profil dan Karakteristik Pasien Skizofrenia
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 85 orang penderita skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X” yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil wawancara
diperoleh data tentang profil pasien yang meliputi : jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Profil dan Karakteristik pasien skizofrenia di RSJD “X” disajikan pada Tabel
1.
Tabel 1. Distribusi profil dan karakeristik pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X” Profil Pasien
Jumlah n=85 Persentase
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 59
69,41 b.
Perempuan 26 30,59
2. Umur
a. 18-29 25
29,41 b.
30-40 48 56,47
c. 40 12
14,12 3.
Pendidikan Terakhir a.
SD 22 25,88
b. SLTP 31
36,47 c.
SMA 30 35,29
d. D3SI 2
2,36 4.
Pekerjaan a.
Buruh 8 9,41
b. Petani 4
4,71 c.
Wiraswasta 9 10,59
d. Tidak Bekerja
64 75,29
Angka kejadian skizofrenia pada penelitian ini laki-laki sebesar 69,41 dan wanita sebesar 30,59 dari sampel penelitian sebanyak 85 orang penderita Tabel 1. Angka
kejadian skizofrenia pada laki-laki dan perempuan adalah sama, tetapi kejadian munculnya penyakit cenderung lebih awal terjadi pada laki-laki Dipiro et al., 2008.
Penetapan kriteria inklusi untuk usia adalah 18-45 tahun yang merupakan usia produktif. Skizofrenia dapat muncul pada semua usia tetapi paling sering muncul pertama
kali pada usia remaja sampai dewasa. Resiko skizofrenia menurun seiring dengan usia, puncaknya sekitar usia 45 tahun dan terjadi akhir onset skizofrenia. Pasien tersebut biasanya
otaknya sudah berfungsi secara normal Arif, 2006. Skizofrenia jarang terjadi sebelum masa remaja atau setelah usia 40 tahun Dipiro et al., 2008.
Skizofrenia terjadi pada beberapa persebaran usia yaitu usia 18-29 tahun terjadi sebesar 29,41; usia 30-40 tahun terjadi sebesar 56,47; dan usia 40 tahun terjadi sebesar
14,12 Tabel 1. Penelitian ini dilakukan pada usia antara 18-45 tahun yang merupakan usia produktif. Kasus skizofrenia yang terjadi pada usia produktif perlu dilakukan evaluasi