9 dengan menghitung sisa obat yang didapatkan pasien selama terapi pada periode waktu
tertentu. Dalam hal ini, perhitungan pill count dilakukan pada saat pasien melakukan kontrol rutin di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X”. Pill count dilakukan pada pasien skizofrenia yang
melakukan kontrol rutin pada tanggal 20-27 Agustus 2015. Dari hasil penelitian sebesar 68,24 58 dari 85 orang pasien yang mempunyai kepatuhan 100 terhadap pengobatan
yang didapatkannya Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah distribusi patuh dan tidak patuh minum obat antipsikotik oral pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan di RSJD “X” n=85
Profil kepatuhan pasien Jumlah Pasien
n=85 Persentase
Patuh 58 68,24
Tidak patuh 27
31,76
Hasil penelitian ini pasien yang dinyatakan patuh dalam populasi lebih dari 50 dari populasi termasuk cukup tinggi. Hasil wawancara yang didapatkan dari jawaban kuisioner
tentang faktor penyakit, pada sebagian besar pasien skizofrenia sudah mengetahui konsekuensi dari penghentian obat antipsikotik tanpa rekomendasi dokter dapat
meningkatkan risiko kekambuhan sebesar 5x Katona et al., 2008. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien seperti memberikan
obat dengan jadwal minum obat satu kali sehari, memberikan obat sesuai dengan kemampuan pasien untuk membelinya, tidak mengubah jenis obat dari yang biasanya dikonsumsi oleh
pasien apabila tidak dibutuhkan. Selain itu juga bisa dengan memberikan alat bantu seperti kartu pengingat obat yang bisa ditandai apabila pasien sudah minum obat, dan memberikan
dukungan kepada anggota keluarga untuk mengingatkan pasien minum obat Rantucci, 2007.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia
Dalam penelitian ini diuraikan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat antipsikotik oral pasien skizofrenia di Instalasi Rawat
Jalan RSJD Surakarta pada tanggal 20-27 Agustus 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien skizofrenia adalah faktor penyakit, faktor pasien, faktor terapi,
dan faktor komunikasi Depkes, 2007. Metode wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner digunakan Untuk mengukur faktor-faktor penyebab ketidakpatuhan pasien
skizofrenia dalam minum obat antipsikotik oral.
10
Tabel 5. Distribusi faktor-faktor penyebab ketidakpatuhan minum obat antipsikotik oral pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X”
No Faktor Ketidakpatuhan
Jumlah Pasien
n=27 Persentase
1. Faktor Penyakit
Positif Negatif
14 13
51,85 48,15
2. Faktor Pasien
Positif Negatif
27 100
3. Faktor Terapi
Positif Negatif
11 16
40,74 59,26
4.
Faktor Komunikasi Positif
Negatif 2
25 7,41
92,59
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan minum obat antipsikotik oral paling tinggi adalah faktor penyakit sebesar 51,85 Tabel 5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyakit yang mempengaruhi ketidakpatuhan pasien dalam minum obat dikarenakan pasien tidak yakin dengan pengobatan yang dijalani
akan dapat menyembuhkan penyakitnya dan ketika pasien merasa lebih baik memilih untuk menghentikan pengobatannya tanpa rekomendasi dokter. Hubungan lamanya terapi dengan
lamanya pengobatan menyebabkan penurunan tingkat kepatuhan pasien dalam pengobatan Depkes, 2007.
Ketidakpatuhan pasien dalam minum obat antipsikotik oral karena faktor terapi sebesar 40,74 Tabel 5. Pedoman Depkes RI 2007 menyebutkan bahwa penyebab
ketidakpatuhan karena faktor terapi berhubungan dengan regimen pengobatan yang kompleks baik jumlah maupun frekuensinya, kesulitan dalam penggunaan, efek terapetik dan efek
samping yang ditimbulkan. Simanjuntak 2008 dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa pasien yang tidak mengalami efek samping terhadap pengobatan kemungkinan lebih
mau untuk melanjutkan pengobatan. Faktor informasi dan komunikasi berpengaruh kecil terhadap kepatuhan. Tabel 5
menunjukkan bahwa ketidakpatuhan minum obat pasien yang disebabkan karena faktor informasi dan komunikasi sebesar 7,41, hal ini tidak sejalan dengan pernyataan
Simanjuntak 2008 yang menyatakan bahwa hubungan terapeutik atau komunikasi dengan pasien tentang pengobatan yang diterima pasien merupakan suatu landasan atau dasar dari
kepatuhan terhadap pengobatan. Faktor komunikasi yang meliputi penjelasan atau informasi tentang pengobatan yang diterima pasien oleh tenaga medis sudah baik, sehingga tidak
berpengaruh besar terhadap kepatuhan minum obat pasien dalam penelitian ini.