11 Faktor pasien yang meliputi dukungan lingkungankeluarga, dan motivasi pasien
dalam penelitian ini tidak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan pasien ditunjukkan pada Tabel 5. Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien, hal ini disebabkan karena seluruh
pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X” memiliki keluarga yang mendukung penuh untuk kesembuhan pasien.
Peran farmasis dalam meningkatkan kepatuhan minum obat antipsikotik oral pada pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X” yaitu dengan pengaturan frekuensi
minum obat satu kali sehari, memberikan konseling kepada keluarga untuk mengingatkan pasien dalam minum obat, dan memberikan alat bantu seperti kartu pengingat obat yang bisa
ditandai apabila pasien sudah minum obat Rantucci, 2007.
E. Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini yaitu alat penelitian berupa kuisioner yang tidak divalidasi dan penelitian tidak dilakukan uji reliabilitas. Instrumen dinyatakan valid berarti instrumen
yang digunakan untuk mendapatkan data dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas berarti apakah instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dapat
digunakan untuk mengukur lebih dari satu kali namun tetap memiliki hasil yang konsisten. Instrumen penelitian berupa kuisioner yang valid artinya kuisioner dapat mengumpulkan data
dengan kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti, sedangkan reliabel terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda
Sugiyono, 2007. Hasil penelitian dari kuisioner atau instrumen penelitian yang tidak valid dan tidak reliabel akan memungkinkan hasil yang bias dan dapat menyebabkan penarikan
kesimpulan yang keliru atau berbeda jauh dengan keadaan yang sebenarnya.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1.
Tingkat kepatuhan minum obat antipsikotik oral pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD Surakarta sebesar 68,24 yang patuh.
2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui faktor yang paling berpengaruh dalam kepatuhan
minum obat antipsikotik oral pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Jalan RSJD “X” yaitu faktor penyakit sebesar 51,85.
Saran
Penelitian ini menunjukkan hasil yang baik tetapi untuk meningkatkan kualitas pengobatan pasien ada saran yaitu pengukuran kepatuhan pada penelitian ini bersifat
12 subyektif sehingga memiliki bias, jawaban pasien belum tentu menggambarkan penggunaan
obat yang sesungguhnya. Selanjutnya diharapkan peneliti menggunakan metode yang tidak menghasilkan data bias ketika pasien tidak minum obat tetapi pasien mengaku pasien sudah
minum obat. Pada penelitian ini kuisioner yang digunakan belum tervalidasi diharapkan untuk peneliti lain menggunakan kuisioner yang terlebih dulu divalidasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, I.S., 2006. Skizofrenia : Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Refika Aditama, Bandung, pp. 3-5.
Barkhof, E., Meijer, C.J., de Sonneville, L.M.J., Linszen, D.H., de Haan, L., 2012. Interventions to improve adherence to antipsychotic medication in patients with
schizophrenia-A review of the past decade. Eur. Psychiatry 27, 9–18. Brain, C., Allerby, K., Sameby, B., Quinlan, P., Joas, E., Karilampi, U., Lindström, E.,
Eberhard, J., Burns, T., Waern, M., 2013. Drug attitude and other predictors of medication adherence in schizophrenia: 12 months of electronic monitoring MEMS®
in the Swedish COAST-study. Eur. Neuropsychopharmacol. 23, 1754–1762.
Depkes, 2007. Pedoman Konseling Pelayanan Kefarmasian Disarana Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.T., Wells, B.G., Posey, L.M., 2008. Pharmacotheraphy A Patofisiologic Approach. The McGraw-Hill Companies, United
States of Amerika. Fenton, W.S., Blyler, C.R., Heinssen, R.K., 1997. Determinants of medication compliance in
schizophrenia: empirical and clinical findings. Schizophr. Bull. 23, 637–651. Indrasanto, D., 2006. Glosarium Data dan Informasi Kesehatan. Depkes RI, Jakarta.
Irwan, M., Fajriansyah, A., Sinuhadji, B., Indrayana, M.T., 2008. Penatalaksanaan Skizofrenia. Fakultas Kedokteran UNRI, Pekanbaru.
Katona, C., Cooper, C., Robertson, M., 2008. At a Glance Psikiatri, ke empat. ed. Erlangga, Jakarta, pp. 18-20.
Keliat, B.A., Wiyono, A., Susanti, H., 2011. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. EGC, Jakarta, pp. 8-10.
Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta, pp. 124-125. Pikalov, A., Schooler, N., Hsu, J., Cucchiaro, J., Goldman, R., Loebel, A., 2014. Efficacy of
Lurasidone in the Treatment of Schizophrenia With Prominent Negative Symptoms: a Post-Hoc Analysis of Short-Term Trials. Schizophr. Res. Abstr. 4th Bienn. Schizophr.
Int. Res. Conf. 153, T287.