Latar Belakang Pengamatan PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pengamatan

Organisasi yang didirikan memiliki tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan-tujuan tersebut baik individu maupun organisasi, dapat dicapai secara maksimal dengan mendayagunakan sumber daya yang ada. Salah satu sumber yang telah tersedia dan keberadaannya berpengaruh besar terhadap pencapaian tujuan adalah sumber daya manusia. Dalam hal ini adalah Pegawai Negeri. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, Pegawai Negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam perundang-undangan. Pegawai Negeri merupakan faktor utama dalam pembangunan nasional karena Pegawai Negeri adalah sumber daya manusia yang paling potensial sebagai alat yang menentukan kelancaran dalam pelaksanaan tugas-tugas negara dan sekaligus membantu meringankan tugas pemerintah dalam mewujudkan pembangunan nasional. Keberhasilan Pegawai Negeri Sipil ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain faktor jaminan sosial untuk Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya. Pemberian jaminan sosial yang memadai pada masa aktif belum menjamin sepenuhnya kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil. Oleh karena itu, jaminan hari tua Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya diperlukan ketika masa kerja sudah habis yang disebut dengan Pensiun. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969, bahwa pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap Pegawai Negeri yang bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada negara. Pada pokoknya adalah menjadi kewajiban setiap orang untuk berusaha menjamin hari tuanya, dan untuk ini setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menjadi peserta dari suatu badan asuransi sosial yang dibentuk oleh pemerintah. Karena pensiun bukan saja sebagai commit to user jaminan hari tua, tetapi juga adalah sebagai balas jasa, maka Pemerintah memberikan sumbangannya kepada Pegawai Negeri. Pensiun merupakan jaminan penghasilan pada usia lanjut ketika pekerja sudah tidak mampu bekerja. Oleh karena itu, pensiun memiliki daya tarik yang cukup besar bagi pegawai karena hak pensiun dirasakan sebagai penghasilan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya, sebaliknya bagi perusahaan atau instansi pemerintahan pemberian pensiun kepada pegawai bertujuan untuk memperoleh produktivitas kerja. Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil berhak menerima pensiun pegawai. Setiap pegawai yang pensiun akan mendapatkan Surat Keputusan. Surat Keputusan merupakan tanda bukti secara tertulis bahwa Pegawai Negeri Sipil tersebut telah mendapatkan hak pensiunnya. Untuk mendapatkan Surat Keputusan, harus melalui prosedur yang berlaku dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pegawai. Keberhasilan penerbitan Surat Keputusan pensiun sangat ditentukan oleh kelengkapan berkas, ketetapan waktu dan prosedur permohonan pensiun. Dengan adanya persyaratan dan prosedur yang jelas, maka peluang terjadinya kesalahan dalam proses penebitan Surat Keputusan dapat diminimalkan, karena prosedur merupakan sesuatu yang tentu atau ketetapan yang telah pasti. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1972, Pemerintah membentuk Badan Kepegawaian Negara sebagai sebuah lembaga pemerintah non departemen yang berkedudukan langsung di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden yang mempunyai fungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan administrasi negara di bidang Kepegawaian sehingga tercapai jalannya pemerintahan. Badan Kepegawaian Negara dituntut untuk melaksanakan kewajibannya untuk menyelesaikan urusan Pegawai Negeri Sipil seperti pengangkatan, mutasi, kenaikan, pensiun dan lain-lain. commit to user Berdasarkan uraian di atas dan untuk mengetahui lebih jelas tentang prosedur administrasi Surat Keputusan pensiun Pegawai Negeri Sipil, maka penulis mengambil judul laporan tugas akhir “PROSEDUR PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA SUBDIREKTORAT ADMINISTRASI PENSIUN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA”.

B. Perumusan Masalah