Strategi Bidang Promosi Taman Mini Indonesia Indah' Melalui Mobil Keliling Sebagai Bentuk Pelayanan Dalam Meningkatkan Kepuasaan Pengunjung
PENGUNJUNGNYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Kehumasan
Oleh:
Kiqien Afyatien
NIM: 41807050
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
iv Oleh : Kiqien Afyatien
NIM. 41807050
Pembimbing :
Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” Melalui Mobil Keliling Sebagai Bentuk Pelayanan Dalam Meningkatkan Kepuasan Pengunjungnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, studi pustaka, dokumentasi dan internet searching. Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah”. Informan penelitian berjumlah 3 orang dan informan kunci berjumlah 3 orang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa TMII merancang strategi dengan merujuk pada tujuan yaitu wisata dan budaya dengan proses pelaksanaan yang meliputi kapan mulai dpergunakannya mobil keliling, adanya rute dengan jalur dalam dan jalur luar, penyampaian informasi oleh supir kepada pengunjung sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan, yang terkhir yaitu jam kerja mobil keliling selama 8 jam. Selanjutnya TMII mengemas pesan yang disesuaikan dengan sasaran dan mengemas pesan tergantung pada waktu penyampaian serta Isi pesan yang terkandung untuk menyenangkan pengunjung dan memuaskan pengunjung. Bidang promosi mentargetkan dengan adanya mobil keliling tiap sudut TMII dapat terjamah oleh pengunjung, disamping itu mobil keliling dapat memberikan kontribusi kepada TMII. Serta sikap yang diharapkan dengan adanya mobil keliling pengunjung dapat kembali memilih TMII sebagai salah satu tempat wisata yang mereka pilih untuk dikunjungi.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi yang sudah dilakukan oleh Bidang Promosi TMII sudah terencana, terlihat bahwa tahapan-tahapan strategi sudah tepat. Dimulai dengan menetapkan target sasaran yang akan dituju sesuai dengan karakter masing-masing, kemudian merancang pesan sesuai dengan visi-misi TMII yaitu wisata dan budaya.
Selanjutnya disarankan kepada Pihak Pengelola TMII agar terus meningkatkan kebersihan yang ada di TMII, dan terus meningkatkan pelayanan pada saat pembelian tiket serta terus memperbaharui guna terus mengembangkan semua wahana atau fasilitas yang ada agar tidak tersaingi oleh tempat wisata lainnya. Dan sebaiknya didalam lingkungan TMII tidak ada kendaraan umum seperti taxi, ojek atau bahkan mobil pengunjung. Hal itu agar pengunjung benar-benar lebih memanfaatkan alat transportasi yang ada di TMII.
(3)
v
SATISFACTION By : Kiqien Afyatien NIM. 41807050
This Research Under The Adviser : Gumgum Gumilar, S.Sos,.M.Si
This research aims was to find how the promotion strategic of Taman Mini “Indonesia Indah” through the car around as a form of service to increasa the visitors satisfaction.
This research used a qualitative approach with descriptive methods of data raising by interview, observations, library research, internet searching and documentations . The subject in this research were employee of Promotion Division TMII and informants research numbered were 3 people and key informants were 3 visitors.
The results of this research showed that TMII had a strategic plan with reconcile to the mission were tourism and culture. The implementation process which include to start the car around, the route were the inside line and outside line, the giving of informations by the driver to the visitors as one of the activities carried out, which the last working hours around the car for 8 hours. Next TMII package tailored to the target messages and pack messages depend on the time of delivery and content of the message were pleasent to visitors and satisfy the visitors. The field campaign was targeting with the cars around every corner TMII, can be reached by visitors, in addition to car may contribute to TMII. The attitude that was expected with this car traveling visitors can go back to TMII and chose it as one of the resorts that they choose to visit.
The conclusion from this research, indicated that the strategy has been carried out by Promosion Division TMII is right, begins by setting objectives to be addressed in accordance with their respective characters then design a message in accordance with the TMII vision-mission namely tourism and culture.
Furthermore the author suggest for the Promotion Division, in order to increase hygiene all in TMII, to renew and to develop all the facilities or existing facilities in order not unrivaled by other attractions.And preferably in the environment TMII there is no public transportation such as taxis, motorcycles or even the cars of visitors. By this idea the visitors can be better to take the advantage of existing transportation at TMII.
(4)
vi Assalamu ’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini berjudul “Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan
dalam kepuasan pengunjungnya”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S1) di Program Studi Ilmu Komunikasi Kosentrasi Ilmu Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti merasa senang mendapatkan saran dan kritik yang membangun peneliti. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Mamah Papah tercinta yang telah banyak memberikan doa, kasih sayang, serta dukungan materi yang tiada henti, kakak-adik, dan semua keluarga yang telah mendukung.
Tidak lupa juga, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang telah memberikan pengesahan pada penelitian di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
(5)
vii
2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi, yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan maupun saat mengurus berbagai perizinan yang cukup membantu kelancaran melaksanakan penelitian.
3. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan.
4. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si., selaku dosen wali sekaligus
sebagai dosen pembimbing praktek kerja lapangan yang telah memberikan arahan, memberikan saran, kebijaksanaan dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis serta memberikan motivasi untuk terus maju.
5. Bapak Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si., selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan arahan penelitian, memberikan saran, kebijaksanaan, masukan dan telah meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi periode 2000-2010, yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan maupun saat mengurus berbagai perizinan yang cukup membantu kelancaran melaksanakan praktek kerja lapangan.
7. Bapak Joko Prayitno, yang telah banyak membantu dalam kelancaran
(6)
viii
8. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan.
9. Astri Ikawati, A.md,Kom dan Rr. Sri Intan Fajarini, S.I.Kom selaku
sekretariat jurusan yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan perkuliahan, serta penelitian skripsi.
10.Ratna Widiastuti, A.Md selaku sekretariat dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
11.Direktur Utama Taman Mini “Indonesia Indah”, yang telah
mengizinkan peneliti melakukan penelitian skripsi.
12.Drs. Jaya Purnawijaya, M.M, selaku Manajer Informasi Taman Mini
“Indonesia Indah”yang telah memberikan bimbingan pada saat melaksanakan penelitian.
13.Bapak Tomo Gunawan Wibisono S.Sos, selaku Ass.Manajer Bagian
Promosi TMII dan sekaligus narasumber yang telah memberikan informasi dan memberikan arahan kepada peneliti.
14.Bapak Sandiman, selaku Karyawan bagian Unit Usaha Taman Mini
“Indonesia Indah” dan sekaligus narasumber yang telah memberikan informasi dan memberikan arahan kepada peneliti.
15.Seluruh staff di Bidang Informasi, Bapak Muhidin, Mas Ali Munazar,
Bapak Rully, Ibu Sunarsih, Ibu Yayuk, Ibu Fitri, Ibu Tri,Bapak Abah asep, Ibu Narti, Bapak Emil, Bapak Asep foto, Bapak Erwin (OB) dan seluruh staf karyawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
(7)
ix
16.Keluarga Tercinta, Mamah, Papah, Aa, Dede, Alm.Kakek, Teh Tin,
Mas Sugih, Bagja dan semua keluarga yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Terima kasih semuanya yang tak pernah berhenti memberikan dukungan materil, moril dan semangat spiritual yang begitu berarti. 17.Special People in My Life, Gugi Pratama, Asha Athifah, Gita Aulia,
Duane Masaji, Helmi Riza, kalian semua yang telah memberi dukungan, inspirasi, dan kenangan yang takan pernah terlupakan terima kasih atas kebersamaannya.
18.Sahabat-sahabatku, Imaddudin, Mutiah Fahmi, Ayu Yustining, Friska
Anjani, Bayu Sakti, Taufik Nugraha, Sendhy Irawati, Tomi Andryandy, Adiana, Eko Mauliditia Setiawan S.Kom, Shandy Aruma, Hiti Robiah, Resti Rizky Lestari, dan Endah Ekawati kalian yang selalu memberikan semangat dan motivasi terima kasih.
19.Buat Rekan-rekan IK-2 angkatan 2007 dan Hima periode 2009-2010,
kawan seperjuangan semoga kesuksesan mengiringi kita semua. Terima kasih atas dukungan dan doa kalian.
20.Rekan-rekan Ilmu Komunikasi 2007, Ismet, Ghani, Witono, Fatah,
Yudi, Juneanto terimakasih atas segala kerja samanya, jangan pernah menyerah, kita semua adalah agen perubahan bangsa dan rekan-rekan mahasiswa IK/PR dan Alumni yang sudah memberikan dukungan serta semangat.
(8)
x
21.Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dapat dibalas oleh Allah SWT.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penelitian skripsi ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta membantu peneliti dalam melakukan penyusunan penelitian skripsi ini dan semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang sepadan dari Allah SWT, Amien.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandung, Juli 2011
(9)
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) adalah miniatur yang secara utuh menggambarkan keanekaragaman budaya Indonesia dalam tampilan yang kecil tapi indah. Taman Mini “Indonesia Indah” sengaja dibuat sebagai wahana yang dapat mempresentasikan kebhinekaan Indonesia dan kekayaan khasanah budaya bangsa, dan sebagai sebuah kawasan objek wisata yang kaya akan budaya dan ilmu pengetahuan.
Pada dasarnya Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan sebuah proyek yang tumbuh dan semakin berkembang seiring kebutuhan masyarakat.TMII menyuguhkan berbagai pengenalan budaya yang ada di Indonesia, sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman, pengetahuan dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek budaya, tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan benda-benda budaya.
Adapun tujuan dari pembangunan Taman Mini “Indonesia Indah” ini untuk lebih meningkatkan pendidikan dan pengetahuan, memupuk rasa kebangsaan nasional bangsa Indonesia yang lebih baik. Untuk merealisasikan gagasan tersebut dilakukan dengan menyusun strategi-strategi dalam mencapai kepuasan pengunjungnya.
(10)
Selain itu, TMII menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai obyek wisata dengan berbagai fasilitas dengan berbagai pelayanan yang ada. Fasilitas pelayanan terus diperbaharui guna memenuhi kebutuhan pengunjung sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjung. Memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung merupakan suatu keharusan khususnya perusahaan yang bergerak di bidang wisata.
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan atau pengunjung. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan seseorang.1
Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk., 1995:646) menyatakan pelayanan ialah ”usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991:14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut:
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang jadi.
1
Sumber : http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2 (diakses pada tanggal 18 April 2011, pukul 08.44 WIB )
(11)
b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat bersamaan.2
Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan terbaik. Pelayanan yang diberikan kepada pengunjung ini dapat berupa pelayanan produk dan jasa. Biasanya pengunjung akan lebih tertarik berkunjung ke tempat wisata yang memberikan pelayanan terbaik.
Tujuan pelayanan adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan kepada pengunjung tidak bertujuan mencari untung saja, tetapi bagaimana pengunjung merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan.
Maka dari itu pengunjung adalah faktor penting terlebih di perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata. Para pengunjung tidak hanya mengunjungi tempat wisata yang menjadi tujuannya, namun ada hal yang dapat dirasakan yakni puas atau tidaknya menikmati wisatanya tersebut. Dengan begitu setiap tempat wisata harus benar-benar memperhatikan apa saja kebutuhan dan faktor-faktor lainnya yang dapat memenuhi kepuasan pengunjungnya.
2
Sumber : http://administrasidanmanajemen.blogspot.com/2009/01/pengertian-tujuan-dan-manfaat-pelayanan (diakses pada tanggal 18 April 2011,pukul 15.30 WIB)
(12)
Seiring dengan peningkatan pengunjung setiap tahunnya, fasilitas yang menunjang kepuasan pengunjung senantiasa diperbaharui dan ditingkatkan. Namun, sebelumnya beberapa keluhan pernah terjadi seperti, keluhan mengenai harga tiket yang dulu dianggap mahal dan keluhan tidak adannya fasilitas transportasi untuk pengunjung. Berkaca dari hal tersebut maka bidang informasi Taman Mini “Indonesia Indah” terus mencari cara bagaimana menciptakan suasana yang diinginkan oleh pengunjung. Sehingga pada akhirnya dioperasikan berbagai alat transportasi seperti mobil keliling, sepeda sewaan, bahkan sekarang ada pula sepeda motor sewaan. Dengan adanya mobil keliling diharapkan pengunjung akan merasa lebih terbantu untuk menikmati seluruh wahana wisata di TMII dengan waktu yang efisien. Selain itu peran supir mobil keliling bagi pengunjung bisa juga sebagai guide yang bertugas memberikan informasi dan siap melayani pengunjung.
Berbagai alat transportasi yang disediakan Taman Mini “Indonesia Indah” merupakan suatu bentuk upaya untuk memenuhi kebutuhan para pengunjungnya. Setelah pengunjung merasa nyaman maka akan muncul perasaan puas terhadap apa yang telah dirasakannya. Kepuasan pengunjung sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penghargaan terhadap perusahaan.
Menurut John C Mowen Kepuasan adalah sikap seseorang dalam memberikan penilaian secara keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah melakukan pembelian atau pemakaian (Sarwono J, 2004 :1).
(13)
Kepuasan biasanya timbul setelah seseorang mencoba atau memakai suatu barang atau jasa. Kepuasaan adalah suatu bentuk perasaan yang akan timbul dengan sendirinya.
Kepuasan pengunjung merupakan fokus kegiatan yang harus di terapkan oleh perusahaan atau lembaga dalam era persaingan yang semakin ketat ini. Menurut Oliver (1997: 11), secara etimologi satisfaction berasal dari bahasa latin, yakni statis yang berarti cukup berkaitan dengan produk atau jasa yang dimiliki kemampuan untuk mencukupi.
Berdasarkan pengertian tersebut kepuasan merupakan tanggapan muncul setelah di penuhinya kebutuhan melalui suatu produk atau jasa yang menghasilkan pleasure (kenyamanan). Pleasure ini menunjukan bahwa pemenuhan tersebut meningkatkan rasa nyaman atau mengurangi rasa sakit.
Jika sudah terpenuhi kebutuhan pengunjung maka kemungkinan pengunjung akan merasa puas dan senang telah berwisata di TMII. Jadi kepuasan pengunjung merupakan fungsi dari apa yang dilihat sesuai dengan harapan, pelayanan suatu produk atau jasa sesuai dengan harapan pengunjung, maka pengunjung bisa saja merasa tidak puas. Sebaliknya jika pelayanan sesuai dengan harapan maka pengunjung akan merasa sangat puas.
Kepuasan yang dirasakan oleh pengunjung itu berarti dampak dari pelayanan yang diberikan. Dalam memberikan pelayanan biasanya ada
(14)
hal-hal yang perlu diperhatikan atau bahkan ada strategi yang sudah direncanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Untuk mencapai sasaran tersebut dan tercapainya tujuan perusahaan, diperlukan strategi. Menurut William F Lueck-Lawarence R Jauch :
“Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”.3
Dan menurut Kenneth R Andrews mengenai strategi perusahaan dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa :
“Strategi perusahaan adalah pola keputusan perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud dan tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan”. (Alma, 1992 : 2001)
Bidang promosi dalam sebuah perusahaan yang bergerak di industri pariwisata merancang strategi mereka ke masyarakat. Dan bidang promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melakukan suatu terobosan untuk mencapai kepuasan pengunjungnya salah satunya dengan pengadaan mobil keliling.
Mobil keliling adalah sarana transportasi yang diperuntukkan untuk pengunjung guna menikmati wisata di lingkungan Taman Mini “Indonesia
3
Sumber : Website Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia (diakses pada tanggal 08 Maret 2011, pukul 09.32 WIB)
(15)
Indah”. Dengan mobil keliling ini menjadi strategi bidang promosi dalam menjalankan misi Taman Mini “Indonesia Indah” sebagai wahana pelestarian, pengembangan, pengenalan, pelayanan dan informasi budaya bangsa. Maka mobil keliling ini menjadi salah satu bentuk pelayanan bagi pengunjungnya.
Gambar 1.1 Mobil Keliling
Sumber : Dokumentasi Penulis,2011
Mobil keliling dibuat semenarik mungkin agar pengunjung merasa nyaman dan ingin menggunakannya lagi. Terlebih lagi didukung dengan supir mobil keliling yang dapat memberikan informasi seputar Taman Mini “Indonesia Indah”.
(16)
Demi mencapai tujuan dalam meningkatkan kepuasan para pengunjung, Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melakukan perencanaan dengan bertolak pada komunikasi pemasaran. Bidang Promosi Taman “Indonesia Indah” memperkenalkan mobil keliling kepada para pengunjung dan berharap dengan adanya mobil keliling kepuasan pengunjung akan meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menarik rumusan masalahnya sebagai berikut “Bagaimana Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk
(17)
1.2 Identifikasi Masalah
Dari rumusan masalah diatas, maka disusun identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan yang dilakukan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
2. Bagaimana proses pelaksanaan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
3. Bagaimana pesan yang disampaikan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
4. Apa harapan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui
mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
5. Bagaimana strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
(18)
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Dari berbagai permasalahan seperti yang terdapat pada identifikasi masalah tersebut di atas. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perencanaan yang dilakukan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya. 2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya.
3. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya. 4. Untuk mengetahui apa harapan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya.
(19)
5. Untuk mengetahui strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dalam suatu penelitian diharapkan dapat memberikan suatu manfaat
atau kegunaan yang dapat digunakan oleh masyarakat luas, adapun kegunaan penelitian ini dapat dilihat dari segi teoritis dan praktis, yaitu sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu komunikasi secara umum, sedangkan kegunaan teoritis secara khusus diharapkan dapat meningkatkan pengembangan ilmu mengenai Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Adapun hasil penelitian ini secara praktis, diharapkan bisa memberikan suatu masukan atau referensi tambahan yang dapat diaplikasikan dan menjadi pertimbangan. Kegunaan secara praktis pada penelitian ini sebagai berikut :
(20)
a. Kegunaan untuk peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi sebuah pengetahuan dan pengalaman serta penerapan ilmu yang diperoleh dan menambah wawasan peneliti dalam bidang Ilmu Komunikasi kosentrasi Humas, khususnya mengenai strategi bidang promosi.
b. Kegunaan untuk program studi
Penelitian ini diharapkan sebagai literatur bagi mahasiswa Unikom secara umum dan mahasiswa Ilmu Komunikasi secara khusus, yang dapat dijadikan sebagai literatur dan referensi tambahan terutama bagi yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.
c. Kegunaan untuk perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan dalam perencanaan dan evaluasi bagi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya.
(21)
1.5 Kerangka Pemikiran
1.5.1. Kerangka Teoritis
Dalam suatu perusahaan apapun yang berkaitan dengan pencapaian tujuan dan sasaran merupakan strategi yang selalu dibutuhkan dalam semua kegiatan. Secara sederhana, strategi merupakan pencapaian tujuan. Strategi terencana dan dapat tercermin dari tindakan-tindakan yang dilaksanakan, serta keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu atau organisasi.
Strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan khusus, dengan menggunakan pesan dan media tertentu.4
Menurut Wheelen dan Hunger (1995) merumuskan strategi sebagai rencana yang komprehensif yang menyatakan bagaimana cara satu organisasi mencapai misi dan tujuannya.
Sedangkan menurut Djaslim Saladin yang dikutip dari William F. Glueck dan Lawarence Jauch mengartikan strategi sebagai berikut :
“Sebuah rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”. (Saladin, 2004 : 1)
4
Sumber : www.kamusbahasaindonesiaonline.com (diakses pada tanggal 13 Maret 2011,pukul 20.07 WIB)
(22)
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan adalah suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif dan terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam strategi perusahaan terdapat beberapa identifikasi masalah yang perlu diperhatikan., yaitu :
1. Adanya suatu perencanaan dimana perusahaan menyusun rencana tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan bukan hanya tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
2. Untuk menyusun suatu strategi proses pelaksanaan yang dilakukan seperti apa, apa pesan yang ingin disampaikan kepada pengunjung, serta harapan apa yang ingin dicapai.
3. Strategi harus dirancang melalui langkah-langkah yang tepat. Agar
strategi yang telah tersusun dapat terlaksana dengan baik.
Strategi sebagai keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Menurut pendapat Onong bahwa “Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya”. (Effendy, 2000 : 29)
(23)
Gronroos dalam Ratminto dkk (2006: 2) menjelaskan bahwa pelayanan adalah usaha aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan pengertian pelayanan bahwa “pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain. Sedangkan pengertians ervi dalam Oxford (2000) didefinisikan sebagai “a system that provides something that the public needs, organized by the government or a private company”. Oleh karenanya, pelayanan berfungsi sebagai sebuah sistem yang menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.5
Melalui pelayanan yang baik pengenalan suatu produk atau jasa dari sebuah perusahaan ke masyarakat akan berjalan lancar, sehingga dapat membangun komunikasi pemasaran melalui strategi bidang promosi yang diharapkan dapat menciptakan suatu hubungan komunikasi yang efektif dalam rangka mengkomunikasikan produk atau jasa kepada konsumen.
5
(24)
Dengan menciptakan suatu hubungan yang baik seperti bentuk pelayanan kepada pengunjung dan dapat mengkomunikasikan informasi kepada pengunjung dengan baik, maka pengunjung akan bisa menilai dan mengevaluasi apakah mereka sudah merasa puas atau tidak.
Menurut Philip Kotler, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang dialami oleh konsumen atau pengunjung setelah membandingkan antara persepsi terhadap produk atau jasa yang tidak sesuai dengan harapan-harapannya.
Dalam setiap perusahaan kepuasan pengunjung atau konsumen
adalah hal yang paling penting guna menunjang citra perusahaan. Kepuasan timbul karena adanya perasaan yang nyaman dengan suatu produk atau jasa bahwa kebutuhan dan keinginan pengunjung atau konsumen dapat terpenuhi dengan baik.
(25)
1.5.2. Kerangka Konseptual
Proses strategi bidang promosi, khususnya dalam kepuasan pengunjung yaitu melalui mobil keliling dipandang sebagai rantai komunikasi perusahaan yaitu Taman Mini “Indonesia Indah” dengan pengunjung, dalam hal ini Taman Mini “Indonesia Indah” harus mampu menyampaikan informasi melalui mobil keliling kepada para pengunjungnya secara tepat dan jelas agar menimbulkan ketertarikan pengunjung untuk menggunakan mobil keliling sebagai bentuk pelayanan yang ada di Taman Mini “Indonesia Indah”.
Jika dikaitkan dengan strategi bidang promosi Taman Mini “Indonesia Indah” maka ada beberapa hal yang dapat ditarik dari pengertian strategi, yaitu :
1. Adanya suatu perencanaan dari Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” dimana perusahaan menyusun rencana tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan bukan hanya tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Bidang Promosi menyusun rencana dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya melalui mobil keliling.
2. Bidang Promosi menyusun suatu proses pelaksanaan yang berkaitan dengan mobil keliling,
3. Pesan yang ingin disampaikan kepada pengunjung yaitu agar
(26)
mempunyai beberapa fasilitas transportasi yang dapat dinikmati oleh pengunjung salah satunya dengan mobil keliling.
4. Serta harapan yang ingin dicapai oleh Bidang Promosi TMII melalui mobil keliling adalah untuk dapat memuaskan pengunjung dan memberikan rasa nyaman kepada para pengunjung.
5. Bidang Promosi merancang Strategi melalui langkah-langkah yang tepat. Agar strategi yang telah tersusun dapat terlaksana dengan baik.
Salah satu strategi bidang promosi dalam meningkatkan kepuasan pengunjung yaitu dengan adanya fasilitas pelayanan dari mobil keliling. Dengan perencanaan yang telah disusun sedemikian rupa hingga hasilnya bidang promosi melakukan terobosan untuk menyediakan mobil keliling yang akan bermanfaat bagi para pengunjung. Proses pelaksanaan, pembuatan atau perancangan mobil keliling juga cukup memakan waktu karena mobil keliling adalah alat transportasi yang memang harus benar-benar diperhatikan kenyamanan dan kelayakannya, agar pengunjung merasa nyaman dan senang menggunakan mobil keliling.
Melalui mobil keliling ini bidang promosi berharap agar masyarakat terbantu dengan adanya fasilitas pelayanan jasa, karena seperti yang kita ketahui bahwa Taman Mini “Indonesia Indah” memiliki lokasi wilayah yang cukup luas, jadi setidaknya pengunjung dapat
(27)
menggunakan fasilitas yang ada seperti mobil keliling. Sehingga pengunjung tidak perlu bersusah payah jalan kaki mengelilingi Taman Mini “Indonesia Indah”
Dengan digunakannya mobil keliling, proses evaluasi dari pengunjung belum berakhir karena pengunjung akan melakukan evaluasi pasca penggunaan. Proses evaluasi ini akan menentukan apakah pengunjung merasa puas atau tidak atas keputusannya menggunakan mobil keliling. Seandainya pengunjung merasa puas maka kemungkinan untuk menggunakan mobil keliling itu akan kembali terjadi. Sementara itu jika konsumen tidak merasa puas maka kemungkinan pengunjung akan berpikir kembali untuk menggunakan mobil keliling.
Ketertarikan pengunjung didalam menggunakan mobil keliling mampu memberikan pengaruh yang cukup besar kepada Taman Mini “Indonesia Indah” khususnya kepada bidang promosi. Bidang promosi harus benar-benar menata strategi dalam menarik perhatian pengunjung untuk menggunakan mobil keliling. Serta bagaimana strategi bidang promosi Taman Mini “Indonesia Indah” dalam meningkatkan kepuasaan pengunjung melalui mobil keliling yang ada.
Kepuasan atau ketidakpuasan adalah hasil dari evaluasi pasca penggunaan atau kunjungan kedaerah pariwisata. Kepuasan pengunjung sangatlah berperan penting dalam peningkatan aspek pariwisata
(28)
tersebut. Karena pengunjung yang merasa puas, ada kemungkinan besar mereka akan datang kembali ke daerah pariwisata tersebut. Maka tidak diragukan lagi bahwa kepuasan pengunjung sangatlah penting .
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pelayanan yang dilakukan dapat memudahkan atau membantu pengunjung dalam aktivitas berwisata di Taman Mini “Indonesia Indah” . Bidang promosi berharap apabila pengunjung puas dengan pelayanan dari mobil keliling maka akan tercipta hubungan yang lebih baik dengan pengunjung.
Penerapan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung atau perlanggan pada dasarnya mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Dapat menciptakan komunikasi yang positif dan harmonis antara perusahaan dengan masyarakat dan pelanggan atau pengunjung. b. Dapat mendorong bangkitnya rasa simpatik dan loyalitas dari
masyarakat dan pelanggan atau pengunjung.
c. Dapat membentuk opini publik yang positif, sehingga menguntungkan bagi kemajuan perusahaan.
d. Dapat menimbulkan profitabilitas perusahaan, sehingga mendorong dihasilkan produk atau jasa baru yang lebih berkualitas.
e. Dapat membina hubungan yang baik dan harmonis dengan masyarakat dan pelanggan atau pengunjung.
(29)
Dalam melakukan pelayanan, inisiatif berkomunikasi dapat berasal dari perusahaan maupun dari konsumen atau pengunjung. Model pertukaran tersebut menunjukan gambaran tentang proses komunikasi pemasaran, mereka berusaha mengadakan pertukaran informasi dan menggunakan persuasi untuk menciptakan hubungan yang saling memuaskan satu sama lain.
Pelayanan yang dilakukan kepada pengunjung memegang peran yang sangat penting dalam pengoperasian mobil keliling karena jika pengunjung merasa terpenuhi kebutuhan akan berwisata melalui mobil keliling maka secara otomatis pengunjung juga akan merasa nyaman dengan fasilitas yang ada dalam mobil keliling tersebut. Selain itu diharapkan mobil keliling dapat menggugah minat semua orang yang menjadi target sasaran seperti pengunjung menjadi tergerak untuk mau mencoba menggunakan mobil keliling. Menarik minat pengunjung harus dilakukan strategi yang terencana dengan strategi promosi yang terencana dengan baik dimana meliputi penggunaan teknik dan media komunikasi yang tepat maka informasi dan pengaruh yang diinginkan dari pelaksanaan strategi promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan tercapai.
Taman Mini “Indonesia Indah” memperkenalkan mobil keliling kepada para pengunjung guna menambah jasa pelayanan yang ada, dalam meningkatkan kepuasan pengunjung. Bidang promosi Taman Mini “Indonesia Indah” menjadikan mobil keliling sebagai sarana guna
(30)
menunjang permintaan serta kebutuhan pengunjung akan fasilitas yang ada di Taman Mini “Indonesia Indah”. Dengan mobil keliling berharap pengunjung akan merasa lebih puas setelah berwisata di Taman Mini “Indonesia Indah” dan ada keinginan untuk kembali berkunjung ke Taman Mini “Indonesia Indah”.
1.6 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana perencanaan yang dilakukan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam kepuasan pengunjungnya?
a. Siapa yang menjadi sasaran oleh Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya? b. Apakah tujuan yang ingin dicapai oleh Bidang Promosi Taman
Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya? 2. Bagaimana proses pelaksanaan yang dilakukan Bidang Promosi
Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
a. Sejak kapan mulai dipergunakannya mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
(31)
b. Dalam pengoperasian mobil keliling kegiatan apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pengunjung?
c. Rute mana saja yang dilalui oleh mobil keliling?
d. Dalam setiap harinya berapa lamakah mobil keliling dipergunakan?
3. Bagaimana pesan yang disampaikan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
a. Apa pesan yang ingin disampaikan oleh Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
b. Bagaimana isi pesan yang disampaikan oleh Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
4. Apa harapan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui
mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
a. Apa yang ingin dicapai Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
(32)
b. Apa target dari Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling?
c. Sikap yang seperti apa yang diharapkan Bidang Promosi dengan adanya mobil keliling dalam meningkatkan kepuasan pengunjung?
5. Bagaimana strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” melalui mobil keliling sebagai bentuk pelayanan dalam meningkatkan kepuasan pengunjungnya?
1.7 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif menurut Bogdan dan Taylor merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskripsi yang berupa kata-kata tertulis atau lisan yang didasari oleh orang atau perilaku yang diamati.
Sedangkan metode yang dipakai adalah metode deskriptif. Menurut Ruslan (2004) yang mengemukakan bahwa “dalam penelitian deskriptif, untuk menggambarkan karakteristik (ciri-ciri), individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian relative sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu” .
Dalam perumusan yang bersifat deskriptif, masalah yang di survey hanya satu variabel saja. pertanyaannya baisanya diawali dengan kalimat seperti, seberapa jauh, bagaimana tingkat, berapa persen dsb.
(33)
Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksud untuk menjelaskan. Pendekatan ini bertujuan memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas yang kompleks (Nasution, 1992 :3).
Menurut Jalaludin Rakhmat (2004:25), penelitian deskriptif bertujuan untuk : a. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan
gejala-gejala yang ada
b. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku
c. Membuat perbandingan atau evaluasi
d. Menentukan apa yang dihadapi orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang
1.8 Subyek dan Informan Penelitian
1.8.1. Subyek Penelitian
Subjek Penelitian adalah sesuatu baik mahkluk hidup, benda ataupun lembaga (instansi), yang sifat dan keadaannya akan diteliti. Dengan kata lain, subjek penelitian adalah sesuatu yang ada di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian (Tatang M : 2009). Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah”.
(34)
1.8.2. Informan Penelitian
Informan adalah orang yang ada pada latar penelitian, informan orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi seorang informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian (Moleong :90). Lain halnya menurut Webster.s new colleagiate Dictiory yang mengatakan bahwa, “ Informan adalah seorang pembaca asli yang berbicara mengulang kata-kata, frasa, dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model instansi atau sumber informasi”. (Spradley, 2006 :36) Jadi memilih informan harus benar-benar tepat agar dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan benar. Dan dapat membantu memberikan informasi yang akurat.
Tabel 1.1
Data Informan Penelitian
No Nama Jabatan
1 Tomo Gunawan Wibisono S.sos Ass. Manajer Komunikasi Promosi
2 Sandiman Karyawan Bidang Promosi
3 Adi Rahmat Supir Mobil Keliling
Sumber : analisis peneliti, 2011
Untuk melengkapi penelitian ini, peneliti menambahkan uji keabsahan data dengan pendekatan triangulasi data. Menurut Moleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif, “Triangulasi adalah
(35)
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain”. Teknik triangulasi data menurutut Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, penyidik dan teori.
Penelitian ini juga akan menggunakan informan kunci. Informan kunci dalam penelitian ini ialah para pengunjung Taman Mini “Indonesia Indah” yang telah menggunakan mobil keliling. Pengunjung yang telah menggunakan mobil keliling diharapkan mampu memberikan pernyataan yang objektif seputar mobil keliling.
Tabel 1.2 Data Informan Kunci
No Nama Asal Kota
1 Ibu Mariana Cikarang
2 Ibu Lili Semarang
3 Ibu Sulistia Tanggerang
Sumber : analisis peneliti, 2011
1.9 Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan salah satu unsur atau komponen utama dalam penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(36)
1. Wawancara Mendalam
Menurut Baskin Et Al (1997) wawancara bisa menjadi cara yang berhasil untuk memperoleh informasi dari public. Pewawancara yang terampil dapat diperoleh informasi yang sulit dilakukan oleh pewawancara biasa (sukarela). Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dimana peneliti menanyakan secara langsung kepada responden mengenai pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian dan mencatat hasil jawaban responden.
“Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancara dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara”. (Bungin, 2001 :133)
Wawancara juga dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses pengumpulan informasi yang selanjutnya akan dikaji mengenai permasalahan yang diangkat langsung dari informan yang dianggap menguasai permasalahan tersebut. Dalam wawancara mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dan tidak menutup kemungkinan terdapat pertanyaan tambahan seiring pembicaraan dalam wawancara tersebut yang berkembang dan menarik untuk dijadikan informasi tambahan untuk menguatkan data guna hasil penelitian yang maksimal.
(37)
2. Studi Kepustakaan
Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan menelaah teori-teori, pendapat-pendapat referensi buku serta pokok-pokok pikiran yang menunjang dan relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
3. Observasi
Yaitu peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang sedang diteliti (Susan Stainback : 1998).
4. Internet Searching
Adalah salah satu fasilitas internet yang dijalankan melalui browser untuk mencari informasi yang kita inginkan. Internet searching menampung database situs-situs dari seluruh dunia yang jumlahnya milyaran halaman web, cukup dengan memasukan keyword maka internet searching akan menampilkan beberapa link yang dicari. 5. Dokumentasi
Merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar, atau karya tulis monumental dari seseorang. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data
(38)
yang dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untu meramalkan. (Moleong 2007 : 216-217)
1.10 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), Teknik analisis data dilakukan sepanjang proses penelitian, sejak penelitian memasuki lapangan untuk mengumpulkan data. Analisis kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam riset adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam mapun observasi ( Kriyantono, 2006 : 192).
Setelah memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah berikut :
1. Penyeleksian Data
Penyeleksian data yakni memilah data yang didapatkan untuk dijadikan sebagai bahan laporan penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan dianggap relevan untuk dijadikan sebagai hasil laporan penelitian. Data yang diperoleh kemungkinan tidak sejalan dengan tujuan penelitian sebelumnya, oleh karena itu penyeleksian data yang dianggap layak sangat dibutuhkan.
(39)
2. Klasifikasi Data
Klasifikasi data yakni mengkategorikan data yang diperoleh berdasarkan bagian-bagian penelitian yang telah ditetapkan. Klasifikasi data ini dilakukan untuk memberikan batasan pembahasan dan berusaha untuk menyusun laporannya secara tersistematis menurut klasifikasinya. Klasifikasi ini juga membantu penulis dalam memberikan penjelasan secara lebih detail dan jelas.
3. Merumuskan hasil penelitian
Semua data yang diperoleh kemudian dirumuskan menurut pengklasifikasian data yang telah ditentukan. Rumusan hasil penelitian ini memaparkan beragam hasil yang didapat di lapangan dan berusaha untuk menjelaskannya dalam bentuk laporan yang terarah dan sistematis.
4. Menganalisa hasil penelitian
Tahap yang terakhir adalah menganalisa hasil penelitian yang diperoleh dan berusaha membandingkannya dengan berbagai teori atau model atau dengan penelitian sejenis lainnya dengan data yang diperoleh secara nyata di lapangan. Menganalisa hasil penelitian dilakukan untuk dapat memperoleh jawaban atas penelitian yang dilakukan dan berusaha untuk membuahkan suatu kerangka piker atau menguatkan yang ada.
(40)
1.11 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.11.1. Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Taman Mini “Indonesia Indah”, Jln. Raya Taman Mini Pondok Gede Jakarta 13560. Telepon : 021-8409270-8409210-84099236, Fax : 021-8400709, Website : www.tamanmini.com.
1.11.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Juni 2011.
(41)
Tabel 1.3 Waktu Penelitian
No Kegiatan
Bulan
Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul 2. Penulisan
Bab I Bimbingan 3. Seminar UP 4. Penulisan Bab II Bimbingan 5. Pengumpulan
Data Lapangan 6. Penulisan Bab III Bimbingan 7. Penulisan
Bab IV Bimbingan
(42)
8. Penulisan Bab V Bimbingan 9. Penyusunan
Skripsi 10. Sidang kelulusan 11. Revisi Skripsi
(43)
1.12 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran penelitian ini secara sistematika, peneliti membagi susunan sripsi kedalam lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tinjauan permasalahan dari aspek teoritis, yaitu tinjauan tentang komunikasi, tinjauan tentang komunikasi pemasaran, tinjauan tentang strategi, tinjauan tentang pelayanan, dan tinjuan tentang kepuasan pengunjung.
BAB III OBYEK PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti memberikan gambaran tentang tempat peneliti melakukan penelitian, yaitu di Taman Mini “Indonesia Indah”. Di mulai dari sejarah perusahaan, struktur organisasi, jobdeskription dan gambaran tentang mobil keliling TMII.
(44)
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan mengenai hasil wawancara dengan informan. Didalamnya berisikan data informan, analisis penelitian dan pembahasan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, peneliti memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan yang ada pada identifikasi masalah dan juga peneliti memberikan saran-saran kepada perusahaan dan kepada peneliti selanjutnya.
(45)
37 2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi
Sebagai makhluk sosial kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Pentingnya berkomunikasi dapat dilihat dari beberapa pengertian menurut para ahli.
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Communication dan dalam bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui system lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”. Ada yang berpendapat komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran terntentu.
Pada dasarnya komunikasi merupakan proses komunikasi dua arah, komunikasi tidak hanya berupa memberitahukan dan mendengarkan saja,
(46)
komunikasi harus mengandung pembagian ide, pikiran, fakta atau pendapat.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang atau di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Terdapat beberapa definisi tentang komunikasi dari beberapa para ahli, diantaranya :
Weaver mendefinisikan komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain.
Harold Lasswell mendefinisikan komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, “dan dengan akibat apa” atau “hasil apa”. (who says what in which channel to whom and with what effect)
Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :
a. Siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber)
b. Mengatakan apa (isi informasi yang disampaikan)
c. Kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima)
(47)
d. Melalui saluran apa (saluran atau alat apa yang digunakan dalam penyampaian informasi)
e. Dengan akibat atau hasil apa (hasil yang terjadi pada diri penerima)
Definisi dari Hovland Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk perilaku. Hovland, Janis dan Kelley menjelaskan, komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Wilbur Schrarmm (Ashadi, 1987) menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing proses), Schrarmm menguraikannya demikian :
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide, dan sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima
(48)
atau pemberi komunikasi memilki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu.
Dari uraian Schrarmm itu dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness) ; kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima ( audience-receiver)-nya. Sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.
2.1.2 Proses Komunikasi
Setelah kita memahami pengertian komunikasi, maka selanjutnya perlu diketahui pula tentang proses komunikasi. Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahaminya informasi oleh komunikan. Komunikasi adalah suat proses, suatu kegiatan yang berlangsung kontinu.
Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen-elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain. Elemen-elemen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen, masing-masing komponen saling mengait dengan komponen yang lain. Karena sifat saling bergantung ini, perubahan pada elemen proses akan mengakibatkan perubahan pada elemen-elemen yang lain.
(49)
Esensi dalam proses komunikasi adalah untuk memperoleh kesamaan makna di antara orang yang terlibat dalam proses komunikasi antar manusia. Menurut pandangan Ruesch dan Bateson dalam Liliweri (1994), bahwa tingkatan yang paling penting dalam komunikasi manusia adalah komunikasi antar pribadi yang diartikan sebagai relasi individual dengan orang lain dalam konteks sosialnya. Melalui proses ini individu menyesuaikan dirinya dengan orang lain melalui proses yang disebut pengiriman (transmitting) dan penerimaan (receiving).
William G.Scott mengutip pendapat Babcock dalam Thoha (1977) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi :
1. The Act (Perbuatan)
Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambing-lambang yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada umumnya lambing tersebut dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan terntentu tanda-tanda lain dapat pula dipergunakan.
2. The Scene (Adegan)
Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang akan dilakukan, symbol apa yang digunakan dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan pengertian adegan ini merupakan apa yang
(50)
dimaksudkan yakni sesuatu yang akan dikomunikasikan dengan melalui symbol apa, sesuati itu dapat dikomunikasikan.
3. The Agent (Pelaku)
Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan pelaku-pelaku komunikasi. pengirim dan penerima yang terlibat dalam hubungan komunikasi ini, adalah contoh dari pelaku-pelaku komunikasi tersebut. Dan peranannya seringkali saling menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang.
4. The Agency (Perantara)
Alat-alat yang dipergunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya perantara itu (the agency). Alat-alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka, dapat juga alat komunikasi tertulis, seperti surat perintah, memo, bulletin, nota, surat tugas dan lainnya yang sejenis.
5. The Purpose (Tujuan)
Menurut Grace dalam Thoha (1977), ada 4 (empat) macam tujuan trsebut yaitu :
- Tujuan Fungsional (The Functional Goals) ialah tujuan yang secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi/lembaga.
- Tujuan Manipulasi (The Manipulative Goals) tujuan ini dimaksudkan untuk menggerakkan orang-orang yang mau
(51)
menerima ide-ide yang disampaikan baik sesuai atau pun tidak dengan nilai dan sikapnya sendiri.
- Tujuan Keindahan (The Aesthetics Goals) tujuan ini dimaksudkan untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif. Komunikasi ini dipergunakan untuk memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan perasaan tadi dalam kenyataan.
- Tujuan Keyakinan (The Confidence Goals) tujuan ini bermaksud untuk meyakinkan atau mengembangkan keyakinan orang-orang pada lingkungan.
2.1.3 Unsur Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku yang berjudul Dinamika Komunikasi, bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya sejumlah komponen unsur yang dicakup, yang merupakan pernyataan terjadinya komunikasi. komponen atau unsur-unsur tersebut sebagai berikut :
a. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
b. Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang c. Komunikan : orang yang menerima pesan
d. Media : sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
(52)
e. Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan
Perkembangan terakhir mengenai unsur komunikasi adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnyadalam mendukung terjadinya proses komunikasi.
Kalau unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan di atas dilukiskan dalam gambar, kaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya dapat dilihat seperti berikut :
Gambar 2.1 Unsur Komunikasi
Sumber : Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek
2.1.4 Karakteristik Komunikasi
Berdasarkan dari beberapa definisi tentang komunikasi di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah suatu proses. Artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara
SUM BER PESAN M EDIA PENERIM A EFEK
(53)
beriritan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2. Komunikasi bersifat simbolis. Yaitu komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan menggunakan tanda-tanda atau lambing-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah dengan bahasa verbal yaitu dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya. 3. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai
tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. 4. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para
pelaku yang terlibat. Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama-sama-sama mempunyai perhatian yang sama-sama terhadap topic pesan yang disampaikan.
5. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu. Dimana para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
(54)
6. Komunikasi bersifat transaksional. Pada dasarnya komunikasi menuntu dua tindakan, yaitu member dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
2.1.5 Tujuan Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Perubahan sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat yang tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi yang disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pemilihan suatu pada pemilu.
2. Perubahan sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat berubah menjadi positif terhadap pola hidup sehat. 3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai infromasi pada masyarakat
dengan tujuan akhirnya supaya masyarakat mau merubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya infromasi mengenai kebijakan pemerintah yang biasanya selalu
(55)
mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
2.1.6 Fungsi Komunikasi
Begitu pentingnya komuniaksi dalam hidup manusia, maka Harold Lasswell mengemukakan bahwa fungsi komunikasi antara lain :
1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya.
2. Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada
3. Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya
Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat.
Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication .
(56)
2. Mendidik masyarakat.
Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.
3. Mempengaruhi masyarakat.
Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut 48ocial48 perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi
(57)
berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.
4. Menghibur masyarakat.
Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.
2.1.7 Ruang Lingkup Komunikasi
Istilah komunikasi kian hari kian popular. Begitu populernya sampai muncul berbagai macam istilah komunikasi. Ada komunikasi timbale balik, ada komunikasi tatap muka, ada komunikasi langsung, komunikasi tidak langsung, komunikasi vertical, komunikasi horizontal, komunikasi dua arah dan masih banyak lainnya.
Sebenarnya istilah-istilah seperti ini tidak perlu membingungkan kita. Apapun istilahnya, bila kita tetap berpijak pada objek formal ilmu komunikasi dan memahami ruang lingkupnya, semua istilahitu dapat diberi pengertian secara jelas dan dapat dibedakan menurut karakteristiknya masing-masing.
Dalam kehidupan kita sehari-sehari kita menemukan peristiwa komunikasi dimana-dimana. Dalam ruang lingkup yang lebih terinci, komuniasi yang menggambarkan bagaimana seseorang menyampaikan sesuatu melalui bahasa atau sombol-simbol tertentu kepada orang lain.
(58)
2.1.8 Konteks Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi suatu pengantar, komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruang hampa social, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas, konteks komunikasi di sini berarti semua faktor-faktor di luar orang-orang yang berkomunikasi yang terdiri dari :
1. Aspek bersifat Fisik, seperti : iklim, suhu, cuaca, bentuk ruangan, warna dinding, tempat duduk, jumlah peserta komunikasi dan alat untuk penyampaian pesan.
2. Aspek Psikologis, seperti : sikap, kecenderungan, prasangka dan emosi para peserta komunikasi.
3. Aspek Sosial, seperti : norma kelompok, nilai social, dan karakteristik budaya. 4. Aspek Waktu, seperti : yaitu kapan berkomunikasi.
Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteks atau tungkatannya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Sehingga dikenal adanya komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication), komunikasi diadik (dyadic communication), komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi kelompok kecil (small group social location), komunikasi public (public communication), komunikasi oraganisasi (organization communication) dan komunikasi massa (mass communication).
(59)
2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Pemasaran
2.2.1 Definisi Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah semua elemen dalam pemasaran yang memberi arti dan mengkomunikasikan nilai kepada konsumen dan stakeholder sebuah perusahaan. Perusahaan modern mengelola sistem komunikasi pemasaran yang kompleks. Perusahaaan berkomunikasi dengan perantaranya, konsumen, dan masyarakat dari berbagai tingkatan sosial.
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk atau jasa di pasaran. Komunikasi pemasaran memegang peranan penting yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat yang bersangkutan secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasaran.
Komunikasi pemasaran juga dapat menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena pemasar harus berhat-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentu siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
(60)
Maka dari itu yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Secara garis besar proses komunikasi pemasaran dapat dijelaskan dalam gambar dibawah ini :
Gambar 2.2
Proses Komunikasi Pemasaran
Sumber : Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Gagasan Pemahaman PENGIRIM DECODE ENCODE MEDIA FEEDBACK PESAN GANGGGUAN Gangguan Fisik Masalah Semantik Perbedaan Budaya Ketiadaan Feedback Efek Status ENCODE DECODE Pemahaman PENERIMA Response
(61)
Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran sebagaimana yang tergambar diatas.
1. Pelaku komunikasi
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya adalah produsen atau perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum (yang berperan sebagai iniatiaor, influencer, decider, purchaser, dan user).
2. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting yaitu : a. Gagasan, yakni materi pokok yang hendak disampaikan
pengirim.
b. Pesan (message) himpunan sebagai symbol (oral, verbal, atau non-verbal) dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media.
c. Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi pemasaran bisa bersifat personal maupun non-personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga penganjur (misalnya konsultan), tenaga ahli
(62)
professional, atau dari masyarakat umum. Media non-personal meliputi media massa (radio, TV, Internet, Koran, majalah, tabloid), kondisi lingkungan (ruangan,gedung) atapun peristiwa tertentu (hari-hari besar atau 54ersuas). d. Respons, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima
oleh penerima.
e. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respons yang dikirim kembali oleh penerima. f. Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat
menghambat kelancaran proses komunikasi. Paling tidak ada lima macam gangguan yang biasanya menghambat proses komunikasi pemasaran yaitu gangguan fisik, masalah semantic atau bahasa, perbedaan budaya, efek status, dan ketiadaan umpan balik.
3. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) maupun pengiriman kembali respon (dari penerima kepada pengirim) akan memerlukan dua kegiatan, yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi menerima).
(63)
a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima.
b. Decoding adalah proses menguraikan atau mengartikan symbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami.
Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi persuasive), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasive), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi :
a. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.
b. Efek afeksi, yaitu memberikan pengaruuh untuk melakukan sesuatu yang diharapkan adalah realisasi pembelian.
c. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya, yang diharapkan adalah pembelian ulang.
Tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses pembelian yang terdiri atas :
1. Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan
(64)
3. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya 4. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli 5. Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau pindah merek
Ketertarikan antara tujuan komunikasi, respon khalayak, dan tahap-tahap dalam proses pembelian dapat diringkas dalam gambar berikut :
Gambar 2.3
Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian
TUJUAN RESPON PROSES
KOMUNIKASI KHALAYAK PEMBELIAN
Sumber :Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Informing
Persuading
Reminding
Efek Kognitif
Efek Afektif
Efek Konatif
Efek Kognitif
Efek Kognitif
(65)
2.3 Tinjauan Tentang Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.
Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch).
Strategi menurut Adnan Putra adalah Bagian terpadu dari suatu rencana (Plan) sedangkan rencana merupakan produksi dari perencanaan (Planning) yang pada akhirnya perencanaan adalah suatu fungsi dasar proses manajemen (Ruslan,2005:123). Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (Yadianto.2000:579)
Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul “Strategi Komunikasi“, strategi merupakan keseluruhan keputusan kondisional yang akan dijalankan guna mencapai suatu tujuan. (Arifin, 1994 : 59). Jadi didalam merumuskan suatu strategi selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak. Untuk mencapainya maka diperlukan beberapa hal, sebagai berikut :
1. Mengenal khalayak atau sasaran. Mengenal khalayak merupakan langkah pertama bagi komunikator dalam usaha pencapaian strategi.
(66)
2. Pengenalan serta komunikator dipilih, sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. ( Susanto, 1974 : 59).
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr, konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu :
1. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do)
2. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does) (Tjiptono, 1997:3)
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplimentasikan misinya. Makna yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan selalu mengalami perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan.
Sedangkan pada perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit.
(67)
Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.
2.4 Tinjauan Tentang Promosi
2.4.1 Pengertian Promosi
Promosi berasal dari kata promote dalam Bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Menurut kotler (1992), promosi mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk. Menurut Stanton (1993), promosi adalah sinonim dari penjualan. Maksudnya adalah memberikan informasi kepada konsumen, menghimbau dan mempengaruhi khalayak ramai.
Menurut Basu Swastha DM dan Irawan (1999), promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Menurut Stanson (1999), atau promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Sedang Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku :
Alma, Buchari. 1992. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.
Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Arifin, Anwar. 1994. Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung : CV. Armiko.
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya : Airlangga University Press.
Effendy, Onong Uchjana. 2004. Teori Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Fandy Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : ANDI.
Kotler, Philip. 1995. Manajemen Pemasaran, Analysis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian (Ahli Bahasa Ancella Anitawati Hermawan SE, MBA), Jakarta : Salemba Empat.
Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta : Cakra Ilmu.
Moenir, H.A.S, 2006. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara.
(2)
Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Rachmat, Jalaludin. 1985. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Rahmayanty, Nina. 2010. Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu
. 1986. Teori-teori Komunikasi Aubrey Fisher. Bandung : PT.Remaja Karya CV.
. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta : Media Pressindo.
Sutisna, 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Walker, Denis. 2011. Mendahulukan Kepuasan Pelangggan. Jakarta : Binarupa Aksara.
(3)
Sumber lain :
Modul Sekilas Tentang Taman Mini “Indonesia Indah”
Yolanda, Uci. 2010. Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” Jakarta Dalam Rangka Meningkatkan Kunjungan Wisata Ke TMII. Bandung.
Muhammad, Rudi. 2009. Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Melalui Promosi Objek Wisata di Kota Bandung Kepada Wisatawan Domestik Untuk Menarik Kunjungan Wisata ke Kota Bandung. Bandung.
Internet :
http://id.wikipedia.org/wiki/Mobil (17 Maret 2011,pukul 15.32 WIB)
http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2(diakses pada tanggal 18 April 2011, pukul 08.44 WIB )
http://administrasidanmanajemen.blogspot.com/2009/01/pengertian-tujuan-dan-manfaat-pelayanan (diakses pada tanggal 18 April 2011,pukul 15.30 WIB) www.kamusbahasaindonesiaonline.com (diakses pada tanggal 13 Maret 2011,pukul
20.07 WIB)
http://all-about-theory.blogspot.com/2010/10/pengertian-pesan.html (diakses pada tanggal 6 Juni 2011,pukul 18.44 WIB)
(4)
D A F T A R R I W A Y A T H I D U P
Identitas Diri :
Nama Lengkap : Kiqien Afyatien Nama Panggilan : Kiqien
Tempat,Tanggal Lahir : Sukabumi, 03 Maret 1989 Jenis kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Griya Cigadung Baru B4 Bandung No.Telepon : 0856-210-6431
Nama Ayah : Rosidin. S.Ip, S.T Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Nama Ibu : Juju
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
(5)
Pendidikan Formal :
1. Mahasiswa Semester VIII (Tujuh) Program Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, 2007 – sekarang.
2. SMA Negeri 2 Sukabumi, 2004-2007 3. SMP Negeri 5 Sukabumi, 2001-2004 4. SD Kebonjati Sukabumi, 1995-2001
Pendidikan Non-Formal :
1. 2011, Training Motivasi “Bukan Mahasiswa Biasa”, STKS, Bandung (Bersertifikat).
2. 2011, Trend Cyberpreneurship 2011, UNIKOM, Bandung (Bersetifikat). 3. 2010, Seminar Budaya Preneurship “Mengangkat Budaya Bangsa Melalui
Jiwa Entrepreneurship”, UNIKOM, Bandung (Bersertifikat).
4. 2010, Pelatihan Public Speaking, UNIKOM, Bandung (Bersertifikat). 5. 2010,Peserta Pelatihan Kepemimpinan, UNIKOM, Bandung
(Bersertifikat).
6. 2010, Panitia Kegiatan Communication Cup IK & PR, UNIKOM, Bandung (Bersertifikat).
(6)
7. 2009, Peserta Kuliah Umum kebudayaan Film & sensor Film, UNIKOM, Bandung (Bersertifikat)
8. 2009, Peserta Seminar dan Pelatihan Konseptual Fotografi dan Lighting Indoor, UNIKOM, Bandung (Bersertifikat).
9. 2009, Peserta Study Tour Mass Media, Jakarta (Berserifikat).
10.2009, Peserta Pelatihan Melejitkan Potensi dan Pengembangan Diri, UNIKOM, Bandung (Bersertifikat)
11.2008, Peserta Pelatihan Table Manner, Hotel Jayakarta, Bandung (Bersertifikat).\
12.2008, Peserta Pelatihan Workshop on modern Strategic Public Relations, UNPAD, Bandung (Bersertifikat).
13.2008, Peserta Mentoring Agama Islam, Bandung (Bersertifikat).
14.2008, Peserta Pelatihan Master of Ceremony, UNIKOM, Bandung (Bersertifikat).
15.2008, Peserta Pelatihan Personal Development & Brain Management, UNIKOM, Bandung (Bersertifikat).