Ekstraksi Etanol Buah Lada hitam.

14 Hasil uji rata-rata AUC total yang ditampilkan pada tabel I, dapat dilihat bahwa kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol Biocream memiliki perbedaan yang tidak bermakna, yaitu dengan nilai rerata AUC sebesar 11,22 ± 0,77 pada kontrol negatif dan 12,60 ±1,83 pada kontrol Biocream ® . Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompk kontrol negatif dengan kelompok kontrol Biocream ® secara statistik tidak memiliki efek antiinflamasi. Selain itu juga memperlihatkan bahwa adanya proses inflamasi yang diberikan oleh injeksi karagenin 3 secara subkutan. Perbedaan yang bermakna ditujukan pada perbandingan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok kontrol negatif, maka hal ini menjadi bukti bahwa secara statistik kontrol positif Calacort memiliki efek antiinflamasi. Masing-masing kelompok konsentrasi ekstrak etanol buah lada hitam memiliki perbedaan yang tidak berbeda bermakna satu sama lain dan mempunyai nilai rerata AUC total yang jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan kontrol Biocream. Adanya penurunan nilai rata-rata AUC total yang signifikan dari ekstrak berbagai konsentrasi yaitu 1,67; 2,5; dan 3,75 ini memiliki kemampuan menghambat inflamasi karena dapat menurunkan edema kulit punggung mencit yang terinduksi karagenin 3. Kemampuan penghambatan yang diberikan oleh ekstrak etanol buah lada hitam dapat dibuktikan dengan perhitungan persen penghambatan inflamasi. Hasil persen penghambatan inflamasi pada masing-masing kelompok perlakuan dianalisis dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk menentukan apakah data yang peneliti olah terdistribusi normal atau tidak. Maka berdasarkan hasil uji Shapiro-Wilk diperoleh nilai p=0,004 p 0,005 yang menunjukan bahwa data tidak terdistribusi normal. Apabila data pada penelitian ini tidak terdistribusi normal maka dialnjutkan dengan uji Kruskall-Wallis. Hasil uji Kruskall-Wallis, diperoleh nilai p=0,001 p 0,005 yang menunjukan terdapat perbedaan antar kelompok perlakuan. Setalah dilakukan uji Kruskall-Wallis maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui apakah ada perbedaan bermakna atau tidak bermakna pada masing-masing kelompok perlakuan. Rerata persen penghambatan inflamasi pada setiap kelompok perlakuan beserta kontrol dapat dilihat pada tabel II. 15 Tabel II. Rata-rata persen penghambatan inflamasi pada setiap kelompok perlakuan beserta kontrol dengan hasil uji Mann-Whitney Kelompok Rerata PI ± SE I II III IV V VI I 0,00 ± 6,79 - BB TB BB BB BB II 72,77 ± 2,30 BB - BB BB BB BB III -12,26 ± 16,31 TB BB - BB BB BB IV 53,85 ± 7,46 BB BB BB - TB TB V 58,46 ± 6,65 BB BB BB TB - TB VI 62,70 ± 5,40 BB BB BB TB TB - Keterangan : Kelompok I : Kelompok kontrol negatif karagenin 3 Kelompok II : Kelompok kontrol positif hidrokortison asetat 2,5 Kelompok III : Kelompok kontrol Biocream® Kelompok IV : Kelompok ekstrak etanol buah P.nigrum 1,67 Kelompok V : Kelompok ekstrak etanol buah P.nigrum 2,5 Kelompok VI : Kelompok ekstrak etanol buah P.nigrum 3,75 SE : Standar eror PI : penghambatan inflamasi BB : Berbeda bermakna p 0,05 TB : Berbeda tidak bermakna p 0,05 Penjelasan pada tabel II dapat dilihat berdasarkan perhitungan persen efek antiinflamsi, kelompok kontrol negatif menunjukan persen penghambatan yang tidak bermakna secara statistik p0,05 dengan kontrol Biocream. Rata-rata persen penghambatan inflamasi pada kedua kelompok adalah 0,00 dan - 12,26. Nilai persen penghambatan inflamasi ≤ 0 menunjukan bahwa kedua kelompok tidak memiliki pengaruh terhadap efek antiinlamasi. 16 Sedangkan pada kelompok kontrol positif dan kelompok yaitu ekstrak buah lada hitam dengan konsentrasi 1,67; 2,5; dan 3,75 menunjukan perbedaan yang berbeda bermakna dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok Biocream yang dijabarkan dalam persen penghambatan sebesar 72,77; 53,85; 58,46; dan 62,70. Maka hal ini menunjukan bahwa kelompok kontrol positif dan kelompok ekstrak buah lada hitam memiliki daya inflamasi walaupun apabila dilihat kembali bahwa kelompok kontrol positif dan kelompok ekstrak buah lada hitam berbeda bermakna tidak signifikan, hal ini disebabkan karena kontrol positif Hidrokortison asetat dengan konsentrasi 2,5 merupakan obat yang sudah terbukti dapat menurunkan inflamasi karena merupakan antiinflamasi kortikosteroid.Pada tabel ke II, kelompok ekstrak etanol buah lada hitam dengan persen penghambatan inflamasi paling besar 62,70, akan tetapi tidak berbeda bermakna secara statistik p0,05 terhadap kelompok ekstrak dengan konsentrasi 1,67 dan 2,5. Ekstrak etanol buah lada hitam dilaporkan mengandung amida fenolat, asam fenolat dan flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan, dan piperin yang diketahui berkhasiat sebagai obat analgesik, antipiretik, antiinflamasi Meghwal dan Goswani, 2012. Signh dan Duggel juga melaporkan bahwa GM-CSF, IL-6, TNF- α dan IL-1β yang sitokin pro-inflamasi menurunkan secara signifikan dengan pemberian piperin Nisar Ahmad, 2012. Pada penelitian yang dilakukan penulis, ekstrak buah lada hitam menunjukkan adanya efek antiinflamasi yang dibuktikan dengan penurunan tebal lipat kulit punggung mencit yang terinduksi karagenin 3 walaupun hanya 62,70 , sehingga membuktikan bahwa buah lada hitam dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan inflamasi yang diberikan secara topikal dengan konsentrasi 3,75. Penelitian ini merupakan penelitian skrining awal untuk menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah lada hitam memiliki efek antiinflamasi topikal. Penelitian ini tidak menggunakan senyawa aktif tunggal oleh karena itu senyawa aktif lain yang terkandung dalam ekstrak etanol buah lada hitam dapat mempengaruhi hasil penelitian. Sehingga , peneliti berharap perlu adanya