8
kemungkinan orang tersebut dapat mendalami minatnya. Minat akan lebih maksimal jika seseorang mempunyai bakat. Orang yang tidak mempunyai
bakat dan minat yang berbeda akan cenderung mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu hal. Dari masalah diatas maka timbul sebuah cara yang
dapat mempelajari suatu bakat dan minat tertentu pada seseorang agar orang lebih maksimal dalam menjalani hal yang diminatinya agar lebih
maksimal melalui sebuah tes. Tes Bakat sendiri mempunyai banyak tes dan dibagi menjadi jenis
tes, yaitu single tes dan multiple tes. Untuk single terdiri dari tes Pauli dan Kraepelin, sedangkan untuk multiple tes terdiri dari banyak tes seperti:
Differential Aptitude Test DAT, General Aptitude Test Battery GATB, Armed Service Vocational Aptitude Test ASVAB, Scholastic Aptitude
Test SAT, The American Collage Testing ACT. Disebut multiple tes karena tes ini terdiri dari beberapa subtes. Di Indonesia tes SAT disebut
Tes Potensi Akademik TPA. Fungsi dari tes tersebut untuk mengetahui potensi dari seseorang untuk mengetahui bakat yang akan berhubungan
dengan minat seseorang di dalam bidang akademik.
2.1.2. Pengertian TPA
TPA yang ingin dijelaskan penulis adalah TPA untuk Pemeriksaan Potensi Akademik penjurusan tingkat Sekolah Menengah Atas SMA
kelas X. Dalam tes ini memerlukan 6 jenis tes untuk dapat menarik hasil. Jumlah tes ini sudah baku, tidak dapat ditambah atau dirubah. Berikut 6
jenis tes tersebut : a.
Tanggapan Ruang TR Tes ini mengukur kemampuan berpikir yaitu pemahaman
terhadap susunan struktur benda-benda tiga dimensi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
bagia-bagiannya. Kemampuan ini amat diperlukan untuk mendalami bidang teknik pada umunyaseperti mesin,
pertukangan. Tes ini berupa suatu pola yang dilipat menjadi 1 atau
beberapa bangun ruang yang nampak bagian luarnya. Untuk tiap pola disediakan 5 bangun ruang dengan huruf A, B, C, D,
E. Tugas peserta ujian menentukan satu atau lebih dari 5 bangun yang tersedia yang dapat dibuat berdasar pola tersebut.
Jadi jawaban dari soal ini bisa lebih dari satu.
b. Berpikir Abstrak BA
Tes ini mengukur kemampuan bepikir tidak dengan kata- kata.Kemampuan ini mencerminkan kemahiran dalam
menangkap hubungan dan membuat kesimpulan tentang persoalan-persoalannyang dirumuskan tidak dengan kata-kata
melainkan dengan aneka pola. Kemampuan ini amat diperlukan dalam setiap bidang ilmu dan dalam komunikasi
sehari-hari. Tes ini terdiri dari 50 soal, berupa deret pola 8 gambar.
Waktu pengerjnnya 25 menit. Tiap deret terdiri atas empat gambar yang disebut gambar-gambar soal dan 5 gambar
pertanyaan. Tugas dari peserta adalah menentukan satu diantara gambar jawab yang merupakan urutan berikutnya.
Dan setiap soal hanya terdapat satu jawaban yang paling benar.
c. Penalaran Mekanik PM
10
Tes ini mengukur kemampuan berpikir khususnya memahami prinsip-prinsip mekanika dan fisika dalam aneka
situasi sehari-hari. Kemampuan ini mencerminkan kefasihan dalam mempelajari cara kerja aneka peralatan atau piranti.
Kemampuan ini sangat diperlukan dalam bidang teknik dan fisika.
Tes ini terdiri dari 68 soal, waktu pengerjaanya 30 menit. Setiap soal berupa gambar dan penyajiantentang gambar
mekanik. Jawaban hanya terdiri satu. d.
Kemampuan Numerik KN Tes ini mengukur kemampuan berpikir khusunya dalam
memahami konsep-konsep bilangan dan kefasihan dalam memecahkan aneka persoalan yang berkaitan dengan konsep
bilangan ataua angka. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Sosial Kuantitatif.
Tes ini terdiri dari 40 soal disertai dengan lima jawaban A, B, C, D, E. Waktu pengerjaanya 30 menit. Tugas dari peserta
adalah memilih satu jawaban yang benar dan menyilang pada lingkaran di bawah huruf pilihan. Jika peserta tidak
menemukan jawaban yang benar diantara 4 pilihan peserta harus memberi lingkaran di bawah huruf E sebagai jawaban.
Pilihan E pada setiap soal berarti tak satupu jawaban yang tersedia Hanya ada satu jawaban yang benar untuk setiap soal.
Semua pecahan dihitung sampai bilangan terkecil. e.
Berpikir Verbal BV Tes ini mengukur kemampuan berpikir verbal, khususnya
dalam memahami relasi-relasi antar pengertian-pengertian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang dinyatakan secara verbal. Kemampuan ini amat diperlukan dalam setiap bidang ilmu dan dalam komunikasi
pengajaran. Soal-soal dari tes ini terdiri dari sebuah kalimat yang
dikosongkan kata-kata pertama dan terakhirnya, sekelompok kata bernomor 1, 2, 3, 4 dan sekelompok kata-kata berhuruf
A, B, C, D. Misalnya:
................... berbanding
pendek, seperti
gemuk berbanding.................
1. Besar
A. Lemak 2.
Panjang B. Berat 3.
Kerdil C. Makan
4. Cerita
D. Kurus Tugas dari peserta adalah mencari satu kata dari kelompok
kata-kata bernomor untuk mengisi bagian depan dan satu kata dari kelompok kata-kata berhuruf untuk mengisi kekosongan
bagian belakang. Jawaban soal diatas adalah BESAR KURUS. Jadi dalam menjawab, peserta perlu menjawab 2D.
Jawaban bersifat pasti, jika kata depan benar dan belakang benar maka jawaban benar, bila salah satu kata depan atau
belakang salah maka jawaban salah. f.
Perbendaharaan Kata VOK Tes
ini mengkur
pengetahuan bahasa,
khususnya perbendaharaan kata Bahasa Indonesia. Kemampuan ini amat
diperlukan dalam bidang bahasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tes ini bertujuan untuk mencari jurusan pada tingkat Sekolah Menengah Atas SMA. Memang subtes yang digunakan mungkin akan
sama dengan subtes lain pada jenis tes lain, tetapi yang membedakan dari tiap tes lain adalah norma. Norma merupakan standar atau range tertentu.
Misal subtes yang dikerjakan mempunyai jenis yang sama, tetapi subtes dikerjakan oleh orang yang berbeda umur, maka tiap normanya pun
akan berbeda pula. Karena setiap orang umur memiliki norma standar yang berbeda-beda. Sedangkan untuk hasilnya pun akan berbeda-beda
pula tergantung tujuan dari tes tersebut mengingat kombinasi subtes, pengguna, kategori kelompok yang berbeda.
Untuk penghitungan skor dari subtes ini sama, karena dari setiap nomor akan dicari jumlah benar. Dari jumlah jawaban yang benar akan diproses
kedalam norma-norma tertentu yang akan menghasilkan nilai. Kemudian darinilai tersebut akan dihitung menggunakan rumus untuk mendapatkan
hasil sesuai, ragu-ragu, tidak sesuai pada IPA, IPS, BAHASA.
2.1.3. Penghitungan TPA