dijabarkan melalui gaya bercerita secara langsung. Artinya, cerita yang disajikan tidak bertele-tele atau berbelit-belit. Kemampuan anak untuk
membedakan peristiwa yang satu dengan yang lainnya dan kehadiran para tokoh berkaitan dengan peristiwa pada umumnya belum dapat diandalkan.
Karena itu, dalam menjalin peristiwa dan menampilkan tokoh seputar tema harus diperhatikan faktor kejelasan penyebabnya. Alur tidak hanya dinamis
dan hidup, tetapi harus dilandaskan pada penyebab yang jelas Sarumpaet, 1976:31.
D. Penelitian yang Relevan
Ada dua penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Kedua penelitian itu ialah penelitian Rika Evalia Ariyanti 2010 dan penelitian Fajar
Romadhon 2012. Penelitian tersebut diringkaskan sebagai berikut. Penelitian Rika Evalia Ariyanti 2010 yang berjudul “Penerapan Role
Playing untuk Meningkatkan Pemahaman Teks Cerita Rakyat pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Tegalwaru Kabupaten Malang”. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Role
Playing mampu meningkatkan aktivitas dan pemahaman teks cerita rakyat siswa kelas V SDN Tegalweru.
Penelitian Fajar Romadhon 2012 yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Materi Mengidentifikasi
Unsur Cerita di SDN Jatiguwi 03 Sumberpucung”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Role Playing mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SDN Jatiguwi 03
Sumberpucung pada materi mengidentifikasi unsur cerita.
E. Kerangka Berpikir
Pembelajaran menyimak cerita anak perlu menggunakan metode yang sesuai karena di dalam cerita anak mengandung nilai-nilai hidup yang dapat
membangun kepribadian baik siswa. Sehingga, metode yang digunakan harus mampu membangun keaktifan siswa dan mampu membuat siswa benar-benar
menghayati secara langsung nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dengan cara memerankan tokoh-tokohnya. Metode role play adalah metode yang efektif
digunakan dalam pembelajaran menyimak cerita anak, karena dalam proses pembelajarannya siswa memerankan secara langsung tokoh-tokoh dalam cerita.
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti membuat hipotesis untuk penelitian sebagai berikut:
1. Penggunaan metode role play efektif dalam pembelajaran menyimak cerita
anak siswa kelas V SD Sengkan.
2. Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menyimak siswa kelas
VA dan kelas VB dalam pembelajaran menyimak cerita anak dengan menggunakan metode role play dan tidak menggunakan metode role play.
32
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal sebagai berikut: A waktu penelitian, B tempat penelitian, C subyek dan obyek penelitian, D populasi
dan sampel penelitian, E jenis penelitian, G variabel penelitian.
A. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan, Jl. Kaliurang Km 7 RT 002 RW10, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, 55283.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah Gugus Perumnas Condong Catur dengan jumlah 1.617 siswa. Gugus ini terdiri dari 7 SD yaitu SD N Karangasem dengan
jumlah 180 siswa, SD N Perumnas Condong Catur dengan jumlah 430 siswa, SD N Perumnas 3 dengan jumlah 137 siswa, SD N Sari Karya dengan jumlah 149
siswa, SD Budi Mulia Dua Pandean Sari dengan jumlah 169 siswa, SD K Condong Catur dengan jumlah 151 siswa, seluruh siswa kelas V SD K Sengkan
dengan jumlah 62 siswa. 2.
Sampel Penelitian Sampel penelitian kelompok eksperimen yaitu kelas VB SD Kanisius
Sengkan yang berjumlah 31 siswa. Sampel penelitian kelompok kontrol yaitu kelas VA SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 31 siswa. Dalam menentukan
sampel penelitian menggunakan teknik purposive random sampling. Purposive random sampling yaitu pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan
pertimbangan tertentu dari peneliti. Metode role play yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan bentuk kuasi eksperimen, artinya kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih
secara random melainkan ditentukan oleh peneliti atau guru. Percobaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk meneliti apakah penggunaan
metode role play memiliki efektivitas dalam pembelajaran menyimak cerita anak dengan melihat kemampuan menyimak cerita anak antara dua kelompok. Dua
kelompok tersebut yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dikondisikan untuk pembelajaran menyimak menggunakan metode
role play. Kelompok kontrol dikondisikan untuk pembelajaran menyimak tanpa menggunakan metode role play. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini
akan dicari hubungan sebab akibat yang timbul dari kedua kelompok.
D. Desain Penelitian
Tabel 1 Rancangan Penelitian
Kelompok Pre test
Treatment Post test
Eksperimen R v
X O1
Kontrol R v
- O2