13
5.  Mengevaluasi Mengevaluasi  didefinisikan  sebagai  membuat  keputusan  berdasarkan
kriteria  dan  standar  tertentu.  Kategori  mengevaluasi  mencakup  proses- proses  kognitif    memeriksa  keputusan-keputusan  yang  diambil
berdasarkan  kriteria  internal  dan  mengritik  keputusan-keputusan    yang diambil berdasarkan kriteria eksternal.
6.  Mencipta Mencipta  adalah  memadukan  bagian-bagian  untuk  membentuk
sesuatu  yang  baru  dan  koheren  atau  untuk  membuat  suatu  produk  yang orisinil.  Mencipta  berisikan  tiga  proses  kognitif  yaitu,  merumuskan,
merencanakan, dan memproduksi. Di dalam subbab ini akan dibahas lebih lanjut tentang proses kognitif pada
level mengaplikasikan dan menganalisis.
1. Mengaplikasikan
Menurut  Anderson  dan  Krathwohl  2010:116    mengaplikasikan  adalah menggunakan  prosedur-prosedur  tertentu  untuk  menyelesaikan  suatu  masalah.
Kategori  mengaplikasi  terdiri  dari  dua  proses  kognitif  yaitu  mengeksekusi,  dan mengimplementasikan.
a. Mengeksekusi
Mengeksekusi  yaitu  menerapkan  prosedur  ketika  menghadapi  tugas yang  sudah  familier  dikenali  siswa  sebelumnya.  Kata  lain  yang  dapat
digunakan  untuk  mengukur  dimensi  kognitif  mengeksekusi  adalah melaksanakan
. b.
Mengimplementasikan Mengimplementasikan  yaitu  menggunakan  sebuah  prosedur  dalam
menyelesaikan  tugas  yang  tidak  familier  belum  dikenali  oleh  siswa sebelumnya. Kata lain  yang dapat  digunakan untuk  mengukur dimensi
kognitif mengimplementasikan adalah menggunakan. Sehingga level kognitif mengaplikasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mengeksekusi, melaksanakan, mengimplementasikan, dan menggunakan.
14
2. Menganalisis
Menurut  Anderson  dan  Krathwohl  2010:120  menganalisis  melibatkan proses  memecah-mecah  materi  jadi  bagian-bagian  kecil  dan  menentukan
bagaimana  hubungan  antarbagian  dan  antara  setiap  bagian  dan  struktur keseluruhannya.  Tujuan  pendidikan  yang  dapat  diklasifikasikan  dalam
menganalisis mencakup  belajar  untuk  menentukan  potongan-potongan  informasi
yang  relevan  atau  penting  membedakan,  menentukan  cara-cara  untuk  menata potongan-potongan  informasi  tersebut  mengorganisasikan,  dan  menentukan
tujuan di balik informasi itu mengatribusikan. a.
Membedakan Membedakan  melibatkan  proses  memilah-milah  bagian-bagian  yang  relevan
atau  penting  dari  sebuah  struktur.  Kata  lain  yang  dapat  digunakan  untuk mengukur dimensi kognitif membedakan adalah memilih.
b. Mengorganisasi
Mengorganisasi melibatkan
proses mengidentifikasi
elemen-elemen komunikasi  atau  situasi  dan  proses  mengenali  bagaimana  elemen-elemen  ini
membentuk sebuah struktur yang koheren. c.
Mengatribusikan Mengatribusikan  terjadi  ketika  siswa  dapat  menentukan  sudut  pandang,
pendapat, nilai, atau tujuan di balik komunikasi. Sehingga level kognitif menganalisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah membedakan, memilih, mengorganisasi, dan mengatribusikan.
2.1.2 Pengertian IPA
Menurut Trianto 2010:136 Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah bagian dari  Ilmu  Pengetahuan  atau  Sains  yang  berasal  dari  bahasa  Inggris
‟science‟. „Science‟  juga  berasal  dari  bahasa  Latin  „scio‟  yang  mempunyai  arti  saya  tahu.
„Science‟ sendiri terdiri dari dua aspek,  yaitu social sciences ilmu pengetahuan
sosial dan natural science ilmu pengetahuan alam. Wahanaya  dalam  Trianto,  2010:136  menjelaskan  IPA  adalah  suatu
kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematik, penggunaannya pun hanya terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA  tidak hanya ditandai dengan
15
adanya  kumpulan  fakta  tetapi  juga  harus  ada  metode  ilmiahnya  dan  sikap ilmiahnya.
Menurut  Fisher  dalam  Amien,  1987:4  IPA  adalah  suatu  kumpulan pengetahuan  yang  diperoleh  dengan  menggunakan  metode-metode  yang
berdasarkan  observasi.  Carin  dalam  Amien,  1987:4  menyatakan  bahwa,  IPA adalah  suatu  kumpulan  pengetahuan  yang  tersusun  secara  sistematik,  yang  di
dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Dari beberapa pendapat ahli di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa
IPA  adalah  ilmu  pendidikan  yang  mempelajari  gejala-gejala  alam,  tidak  hanya fakta saja tetapi harus ada metode ilmiah dan sikap ilmiahnya.
Secara  khusus  fungsi  dan  tujuan  IPA  berdasarkan  kurikulum  berbasis kompetensi menurut Depdiknas dalam Trianto, 2010:138 adalah sebagai berikut.
1  Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2  Mengembangkan kemampuan, sikap dan nilai ilmiah.
3  Mempersiapkan  siswa  menjadi  warga  negara  yang  melek  sains  dan teknologi.
4  Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
2.1.3 Materi Sifat-Sifat Cahaya
Makhluk  hidup  memerlukan  cahaya.  Cahaya  membuat  terang  benderang.
Cahaya dapat membantu manusia melihat lingkungan. Wiwik, 2009:78.
Gambar 1. Sifat-Sifat Cahaya Sifat-sifat Cahaya
Cahaya merambat
lurus Cahaya
menembus benda bening
Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya dapat dibiaskan
Cahaya dapat diuraikan
16
1. Cahaya Merambat Lurus
Gambar 2. Cahaya Dapat Merambat Lurus Sumber: Wiwik, 2009:79
Gambar di atas membuktikan bahwa cahaya datang merambat lurus. Cahaya dalam ruangan berasal dari jendela ruang. Cahaya langsung mengenai meja dan
vas bunga. Cahaya  merambat  lurus  menyebabkan  terbentuknya  bayangan  dari  benda
yang  terkena  cahaya.  Cahaya  dapat  merambat  lurus  karena  melewati  medium yang sama Munawar, 2009:146.
2. Cahaya Menembus Benda Bening
Pada  saat  merambat,  cahaya  dapat  terhalang  suatu  benda.  Jika  mengenai suatu benda, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi.
a.  Cahaya tidak diteruskan. b.  Cahaya diteruskan sebagian.
c. Cahaya diteruskan seluruhnya Munawar, 2009:148.
Gelas berisi air jernih, kaca, dan plastik, jika dikenai cahaya, hampir semua sinar  cahaya  akan  diteruskan.  Benda-benda  yang  dapat  ditembus  cahaya
disebut benda bening. Buku tebal dan kayu jika dikenai cahaya, hampir semua sinar  tidak  dapat  diteruskan.  Benda-benda  yang  tidak  dapat  ditembus  cahaya
disebut  benda  gelap.  Kain  dapat  ditembus  cahaya,  tetapi  tidak  semua  cahaya diteruskan. Cahaya hanya diteruskan sampai ke bagian belakang benda. Benda
semacam ini disebut benda keruh atau buram Muslim, 2009:81.
3. Cahaya Dapat Dipantulkan