7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kurikulum Bidang Studi Ekonomi 2004
1. Pengertian Kurikulum
Pengertian kurikulum menurut kamus Webster’s New International Dictionary 1953 adalah :
“The curriculum is a specified fixed course of study, as in a school or college, as one leading to a degree”
Pengertian di atas memandang bahwa kurikulum terdiri dari sejumlah
mata pelajaran tertentu yang harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat pendidikan Usman Mulyadi 1988:2. Sedangkan Oemar Hamalik
Usman Mulyadi,1988:2-3 mengungkapkan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk
memperoleh ijazah. Sedangkan pandangan yang lain mengenai kurikulum yang sejalan
dengan perkembangan jaman adalah menurut Romine Usman Mulyadi, 1988:4, yang menyatakan bahwa :
“Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses, activities and experiences which pupils have under the direction of the
school, wether in the classroom or not” Kegiatan kurikuler tidak terbatas dalam ruangan kelas saja, melainkan
mencakup juga kegiatan di luar kelas. Karena itu kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler tidak ada pemisahan yang jelas, semua kegiatan
yang bertujuan memberikan pengalaman pendidikan bagi siswa adalah kurikulum.
Lebih lanjut Mehl Mills Donglass Usman Mulyadi, 1988:5-6 mengungkapkan bahwa :
“The curriculum is as broad and varied as the child’s school environment, broadly conceived, the curriculum embraces not only
subject matter but also varians aspects of the physical and environment. The school brings the chil with his impelling flow of school facilities
subject matter, other children, and teachers from the interaction or the child with these elements learning results. Not only is the learner an
ever-changing personality resulting from a continous series of new experiences, but the consituent elements of his environment are
constantly evolving and unfolding”
Pandangan ini mengatakan bahwa kurikulum adalah merupakan program pendidikan yang disediakan oleh sekolah untuk siswa. Melalui
program yang direncanakan itu siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhan siswa,
sesuai dengan pendidikan yang telah ditentukan. Dengan melalui program kurikuler, sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa untuk
berkembang, karena itu kurikulum disusun sedemikian rupa agar memungkinkan siswa melakukan berbagai ragam kegiatan. Kurikulum
tidak hanya terbatas pada mata pelajaran-mata pelajaran saja, tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa,
seperti bangunan sekolah, alat-alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, karyawan tata usaha, lingkungan sekolah dan lain-lain.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran dan semua kegiatan yang
bertujuan memberikan pengalaman pendidikan bagi siswa, seperti kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan intra kurikuler yang yang harus
ditempuh oleh murid untuk memeperoleh ijazah atau meluluskan sekolahnya.
2. Fungsi dan Tujuan Kurikulum Bidang Studi Ekonomi 2004
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan
berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Fungsi mata pelajaran
ekonomi di sekolah adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa
ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat. Sedangkan tujuannya
adalah Depdiknas, 2004:6 : a.
Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-
hari, terutama yang terjadi di lingkungan setingkat individu atau rumah tangga, masyarakat dan negara.
b. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk
mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya. c.
Membekali siswa nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha.
d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerjasama dalam
masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.
Pelaksanaan kurikulum ekonomi 2004 dapat dilihat dalam pembuatan perencanaan pembelajaran seperti : silabus yang dibuat oleh
para guru, penyediaan sarana pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum ekonomi 2004, dan lain- lain. Selain itu juga siswa diharapkan
mempunyai kompetensi yang telah dirumuskan dalam kurikulum ekonomi 2004, yaitu antara lain Depdiknas, 2004:7 :
a.
Memiliki keyakinan, mempunyai hak, menjalankan kewajiban dan
berperilaku sesuai dengan agama yang dianutnya, serta menyadari bahwa setiap orang perlu saling menghargai dan merasa aman.
b. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan
mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain.
c. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik-
teknik numerik dan spasial, serta mampu mencari dan menyusun pola, struktur, dan hubungan.
d. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang
diperlukan dari berbagai sumber serta menilai manfaatnya. e.
Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup, dan teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai untuk mengambil keputusan yang tepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Memahami konteks budaya, geografi, dan sejarah, serta memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan, serta berinteraksi dan berkontribusi dalam
masyarakat dan budaya global. g.
Berpartisipasi dalam kegiatan kreatif di lingkungan untuk saling menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan
nilai- nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab.
h. Menunjukkan kemampuan berpikir konsekuen, berpikir lateral,
berfikir kritis, memperhitungkan peluang dan potensi, serta siap untuk mengahadapi berbagai kemungkinan.
i. Menunjukkan motivasi dan percaya diri dalam belajar, mampu bekerja mandiri, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.
Kurikulum bidang studi ekonomi 2004 yang berbasis kompetensi berbentuk matrik yang meliputi : standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, materi pokok. Yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah pernyataan yang mencakup penegetahuan, ketrampilan, sikap, dan
nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan bertindak dan berpikir setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran dalam
satu kelas. Yang dimaksud dengan kompetensi dasar adalah merupakan pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai- nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan bertindak dan berpikir setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata
pelajaran tertentu. Yang dimaksud dengan indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk
menilai ketercapaian hasil pembelajaran. Yang dimaksud dengan materi pokok adalah materi pelajaran yang akan dipelajari di kelas pada saat
proses belajar mengajar berlangsung. Seseorang yang dinyatakan kompeten di bidang tertentu adalah
seseorang yang menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan dan dengan demikian ia
mempunyai wewenang dalam pelayanan sosial di masyarakatnya. Kompetensi keguruan menunjuk kuantitas serta kualitas layanan
pendidikan yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan secara standar A. Samana, 1995:44. Kompetensi keguruan meliputi
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi kepribadian dan sosial keguruan menunjuk perlunya struktur
kepribadian dewasa yang mantap, susila, dinamik, reflektif serta berupaya untuk maju, dan bertanggung jawab A. Samana, 1995:53-54.
Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan rincian dari kompetensi personal sosial yang disarankan adalah A. Samana, 1995:55-57.
a. Guru menghayati serta mengamalkan nilai hidup termasuk nilai moral
dan keimanan. b.
Guru hendaknya bertindak jujur dan bertanggung jawab. c.
Guru mampu berperan sebagai pemimpin, baik di dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah.
d. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan siapa
pun demi tujuan yang baik. e.
Guru mampu berperan serta aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya masyarakatnya.
f. Dalam persahabatan dengan siapapun guru tidak kehilangan prinsip
serta nilai hidup yang diyakininya. g.
Guru bersedia ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial. h.
Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil. i.
Guru tampil secara pantas dan rapi. j.
Guru mampu berbuat kreatif dan penuh perhitungan. k.
Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesionalnya guru hendaknya mampu bertindak tepat waktu dalam janji dan penyelesaian tugas-
tugasnya. l.
Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya di luar tuntutan tugas keguruannya secara bijaksana dan produktif.
B. Profesionalitas Guru