kerja keras, tegas, mengutamakan prestasi, keberanian mengambil resiko, produktivitas, kreativitas, inovatif, kualitas kerja, komitmen, dan
kemampuan mencari peluang. Sementara sistem nilai moralistik mencakup keyakinan atau percaya diri, kehormatan, kepercayaan, kerja
sama, keteladanan, dan keutamaan.
E. Kerangka Teoretik
1. Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum Bidang Studi Ekonomi 2004
Terhadap Jiwa Kewirausahaan Siswa.
Sekolah memiliki perbedaan karakter dalam sumber dayanya. Masing-masing sekolah juga memiliki cara yang berbeda dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan terutama dalam pelaksanaan kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi. Hal tersebut selanjutnya akan berdampak
pada perbedaan lulusan pada masing-masing sekolah. Pelaksanaan kurikulum bidang studi ekonomi yang sesuai dengan
isinya dan dengan keadaan lingkungan sekolah akan direspon oleh para siswa secara positif dan sikap positif akan memudahkan para guru untuk
menyelenggarakan proses belajar dan mencapai tujuan pembelajaran, dan begitu juga sebaliknya. Dengan demikian sikap positif siswa akan
memberikan dampak terhadap pencapaian tujuan yaitu pembentukan jiwa kewirausahaan siswa dan sebaliknya jika sikap siswa negatif akan
menghambat pencapaian tujuan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengaruh Profesionalitas Guru Bidang Studi Ekonomi Terhadap
Jiwa Kewirausahaan Siswa.
Guru merupakan faktor utama dalam pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi. Guru adalah mediafasilitator bagi siswa dalam
belajar di sekolah. Guru harus menyampaikan pembelajaran setiap hari disekolah, menilai, mengelola kelas, mengatur dalam proses pembelajaran,
mendampingi siswa di sekolah, memberi contohteladan yang baik bagi seluruh siswa, dan masih banyak lagi tugas yang harus dikerjakan oleh
seorang guru. Apa yang sehari-hari dilakukan oleh guru di sekolah dapat
dijadikan contoh konkrit bagi siswa dalam pembentukan jiwa kewirausahaan. Ketekunan guru dalam mengajar dan melaksanakan
pembelajaran di kelas, kedisiplinan guru yang baik, dan kemampuan serta kegigihan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang dapat
diterima semua siswa dan disukai siswa adalah contoh sekaligus perangsang yang baik bagi siswa dalam menumbuhkan jiwa
kewirausahaannya. Guru yang profesional di bidang studi ekonomi dapat atau mampu
menyampaikan pelajaran bidang studi ekonomi dengan baik dan mengena sasaran serta sesuai dengan kurikulum bidang studi ekonomi yang ada.
Jika seorang guru dapat mengajar dan menyampaikan materi dengan tepat dan benar serta mengena pada diri siswa, serta sesuai dengan tujuan dari
kurikulum bidang studi ekonomi yang salah satunya adalah membekali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa kewirausahaan, maka diharapkan siswa benar-benar mempunyai jiwa kewirausahaan
setelah lulus nanti.
3. Pengaruh Kultur Keluarga Terhadap Jiwa Kewirausahaan Siswa.
Anak dibesarkan dalam sebuah keluarga. Sebagian besar waktu hidupnya ada dalam lingkungan keluarga. Anak dibekali dengan nilai-
nilai, norma-norma dan kebiasaan-kebiasaan yang baik, tidak ada keluarga membekali anak dengan norma dan ajaran yang tidak baik. Nilai yang
ditanamkan oleh masing-masing keluarga memiliki beberapa faktor atau pun karakter yang berbeda-beda antara keluarga yang satu dengan yang
lain. Dengan demikian ada dugaan kuat bahwa kultur keluarga berpengaruh terhadap pembentukan jiwa kewirausahaan. Hal ini
mengingat keluarga adalah merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi perkembangan diri siswa.
Oleh karena anak atau siswa berasal dari sebuah lingkungan keluarga, maka keluargalah yang banyak mempengaruhi akan
pembentukan jiwa kewirausahaan siswa. Keluarga membawa pengaruh yang paling dominan bagi siswa. Contoh atau teladan kewirausahaan dari
orang tua akan sangat memepengaruhi jiwa kewirausahaan bagi anak atau siswa.
4. Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum 2004, Profesionalitas Guru Bidang
Studi Ekonomi, dan Kultur Keluarga Terhadap Jiwa Kewirausahaan Siswa.
Pendidikan menengah atas berusaha menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang selalu siap menghadapi tantangan dan persaingan
dunia lain. Sekolah karenanya berusaha memberikan pendidikan yang terarah berdasarkan kurikulum. Pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi
ekonomi berhubungan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh kurikulum 2004 bidang studi ekonomi, yaitu jiwa kewirausahaan pada diri
siswa. Profesionalitas guru tampak dalam penyampaian pengajaran di
sekolah, bagaimana seorang guru dapat menanamkan dan membekali siswanya dengan pendidikan yang dapat merangsang tumbuhnya jiwa
kewirausahaan pada diri siswa. Guru yang mempunyai profesionalitas yang tinggilah yang mampu menyampaikan materi dan mewujudkan tujuan
pembelajaran. Tidak lepas dari itu semua keluargalah yang paling menentukan
bagaimana arah pendidikan siswa selanjutnya dan tertanamnya jiwa kewirausahaan pada diri siswa. Jika situasi keluarga mendukung siswa
untuk mengembangkan jiwa kewirausahaannya maka dengan sendirinya jiwa kewirausahaan pada diri siswa akan tertanam.
Inspirasi siswa dalam kaitannya dengan jiwa kewirausahaan dapat bermula dari dia melihat orang tuanya di rumah dalam bekerjaberusaha
mendapatkan uang atau dapat juga melalui pemahaman dalam praktek pelaksanaan kurikulum di sekolah, serta melaui keprofesionalan seorang
guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas.
F. Rumusan Hipotesis