27
3. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004 dikatakan telah dilaksanakan apabila
persentasenya lebih dari 50. Bila persentasenya kurang dari 50 maka dikatakan belum dilaksanakan.
4. Apotek adalah delapan apotek yang berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo.
5. Responden adalah Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping yang bersedia mengisi kuisioner.
6. Periode adalah periode penelitian untuk pengambilan data, yaitu dilakukan selama bulan Juli 2007.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang berisi tentang : 1. Karakteristik responden.
2. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan penelitian yang terdiri dari manusia,
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa- peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
suatu penelitian Nawawi, 1998. Populasi dari penelitian ini adalah semua apotek yang ada di Kabupaten Kulon Progo.
Menurut data terakhir yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, diketahui bahwa jumlah apotek di Kabupaten Kulon Progo pada
bulan Juni 2007 berdasarkan data terakhir bulan Agustus 2006 adalah sebanyak 8 apotek. Sampel
2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi sumber data
sebenarnya dalam penelitian. Menurut Gay 1976, penelitian deskriptif ukuran minimum yang dapat diterima adalah 10 persen dari populasi. Untuk
populasi yang sangat kecil diperlukan minimum 20 persen Sevilla, dkk, 1993. Namun demikian tidak ada satu formula pun yang dapat digunakan
secara umum untuk semua penelitian Pratiknya, 2001. Ada dua pertimbangan pokok untuk penetapan besar sampel, yaitu
pertimbangan representativitas dan pertimbangan analisis. Pertimbangan representativitas ialah pertimbangan yang menyangkut jumlah minimum
sampel yang masih menjamin representativitasnya terhadap populasi. Pertimbangan analisis ialah pertimbangan yang menyangkut jumlah minimum
sampel sehingga dapat dilakukan analisis kuantitatif terhadap data hasil penelitian secara adekuat Pratiknya, 2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
E. Tata Cara Penelitian
1. Pembuatan kuesioner Kuesioner merupakan suatu instrumen pengumpulan data dalam
penelitian sosial. Dengan kuesioner tersebut peneliti menggali informasi dari responden orang yang menjadi subjek penelitian Adi, 2004.
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang di dalamnya memuat sejumlah pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis
oleh responden. Kuesioner terbagi menjadi empat bagian yaitu : deskripsi responden, pengelolaan sumber daya, pelayanan dan evaluasi mutu pelayanan.
2. Pengujian kuesioner a. Uji pemahaman bahasa
Uji pemahaman bahasa berfungsi untuk mengetahui sejauh mana bahasa penyusun pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner
dapat dipahami oleh responden, termasuk di dalamnya kesalahan pengetikan, pengejaan kata-kata dan susunan kalimat. Uji pemahaman
bahasa dilakukan dengan cara menyebar kuesioner tersebut kepada lima apotek di luar populasi penelitian.
b. Uji validitas isi Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2003.
Suatu alat ukur dikatakan valid benarsahih jika alat ukur tersebut jitu untuk mengukur konsepvariabel yang diukur Adi, 2004.
Validitas yang diukur dalam kuesioner ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan tingkat representativitas isi atau substansi
pengukuran terhadap konsep pengertian variabel sebagaimana dirumuskan Praktiknya, 1991. Validitas isi kuesioner ini diuji dengan
analisis rasional atau lewat Professional Judgement, yaitu bahwa estimasi validitas isi tidak melibatkan perhitungan statistik apapun, melainkan
hanya dengan analisis teoritik. Maka tidaklah diharapkan setiap orang akan sama atau sependapat mengenai sejauh mana validitas isi kuesioner
akan tercapai.
c. Uji reliabilitas Suatu alat ukur dikatakan reliable dapat dipercaya jika alat ukur
tersebut mantap, tepat dan homogen. Suatu alat ukur dikatakan mantap apabila dalam mengukur sesuatu berulang kali, alat ukur tersebut
memberikan hasil yang sama, dengan syarat kondisi pengukuran tidak berubah. Suatu pertanyaan alat ukur dikatakan tepat apabila pertanyaan
tersebut mudah dimengerti dan terperinci. Suatu alat ukur dikatakan homogen apabila pertanyaan-pertanyaan yang dibuat untuk mengukur
suatu karakteristik mempunyai kaitan yang erat satu sama lain Adi, 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Reliabilitas kuesioner penelitian ini tidak perlu diuji lagi karena pertanyaan dalam angketkuesioner berupa pertanyaan yang langsung
terarah pada informasi mengenai data yang hendak diungkap. Reliabilitas data yang diperoleh terletak pada terpenuhinya asumsi bahwa responden
menjawab dengan jujur seperti apa adanya. Hal ini berkaitan dengan asumsi dasar penggunaan kuesioner yaitu subjek merupakan orang yang
mengetahui tentang dirinya, sehingga data hasil tidak perlu diuji lagi reliabilitas secara statistik Azwar, 1999.
3. Penyebaran kuesioner Kuesioner langsung disebarkan kepada responden dan peneliti akan
mendampingi dalam pengisian kuesioner agar dapat menjelaskan kepada responden jika responden mengalami kesulitan dalam mengisi kuesioner
tersebut. Peneliti harus bertemu langsung dengan responden untuk memastikan bahwa yang menerima kuisioner adalah apoteker. Jika responden
berhalangan mengisi saat itu juga, maka kuesioner tersebut akan ditinggal selama beberapa waktu untuk kemudian diambil kembali setelah diisi oleh
responden. Periode penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan Juli 2007. Pada penelitian ini ada satu apotek yang apotekernya tidak bisa ditemui
secara langsung dalam beberapa kali rencana pertemuan karena suatu hal sehingga peneliti tidak dapat meninggalkan kuisioner di apotek. Dengan
demikian pada penelitian ini, apotek yang menjadi objek penelitian hanya tujuh apotek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4. Pengumpulan kuesioner Kuesioner langsung dikumpulkan saat itu juga dan ada yang diambil
setelah ditinggal selama beberapa waktu. Jumlah kuesioner yang dikembalikan sama dengan jumlah kuesioner yang disebarkan yaitu sebanyak
tujuh apotek.
5. Wawancara Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan lisan, untuk dijawab secara lisan pula Nawawi, 1985. Wawancara dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh Mardalis,
2006. Pada penelitian ini, wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pemahaman apoteker dengan Kepmenkes RI Nomor
1027MENKESSKIX2004. Wawancara yang dilakukan mengenai pengertian konseling, pengertian
medication record dan alasan tidak adanya ruang konseling. Wawancara dilakukan terhadap beberapa responden yang bersedia untuk diwawancarai,
hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 8.
F. Tata Cara Analisis Data