3.1.1. Sikap Orang Tua Di Sidoarjo Terhadap Penggunaan Facebook Pasca Pemberitaan Di Televisi.
Sikap adalah suatu kecenderungan untuk memberikan reaksi yang
menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral terhadap suatu objek atau sebuah kumpulan objek. Sikap relatif menetap, berbagai studi menunjukkan
bahwa sikap kelompok cenderung di pertahankan atau jarang mengalami perubahan Rakhmat, 2002:39.
Sikap orang tua di Sidoarjo setelah menonton tayangan pemberitaan tentang kenakalan remaja penggunaan facebook merupakan bentuk
kecenderungan berfikir, merasa, dan bertindak menghadapi objek, situasi berupa pemberitaan tersebut di media elektronik televisi Liputan6 SCTV,
Trans TV, TvOne dll. Sikap orang tua di Sidoarjo dapat dibedakan dalam 3 hal yaitu:
1. Komponen kognitif yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang mengenai objek sikap dalam hal ini sikap orang
tua di Surabaya terhadap remaja penggunaan facebook pasca pemberitaan di televisi, yaitu:
a. Mengetahui cara penggunaan atau mengoperasionalkan facebook. b. Mengetahui manfaat dari penggunaan facebook.
c. Mengetahui fasilitas yang ada dalam facebook. d.
Mengetahui prasyarat
yang digunakan untuk membuat facebook.
2. Komponen afektif yaitu berhubungan dengan perasaan seperti khawatir,
ketakutan, dan kecemasan seseorang mengenai objek sikap dalam hal ini adalah sikap para orang tua Surabaya terhadap remaja pengguna
facebook pada pemberitaan media elektronik, yaitu: a. Merasa cenderung menyukai sesuatu yang terkait dengan facebook.
b. Merasa tertarik untuk mengetahui perkembangan teknologi internet seperti situs jejaring sosial facebook.
c. Merasa tertarik untuk mengikuti fasilitas-fasilitas facebook. d. Merasa khawatir tentang penyalahgunaan facebook pasca
pemberitaan di televisi. 3. Komponen konatif yaitu kecenderungan perubahan perilaku setelah
orang tua menonton pemberitaan kenakalan remaja pengguna facebook. a.
Menjadikan facebook
sebagai interaksi dengan orang lain. b. Anda lebih memperhatikan perkembangan facebook.
c. Dengan pemberitaan, anda melarang anak anda untuk menggunakan facebook.
d. Anda jadi lebih mengikuti perkembangan teknologi internet terkait situs jejaring sosial Facebook yang lain seperti, Twitter, Friendster,
YM. Untuk mengetahui sikap orang tua Sidoarjo terhadap remaja
penggunaan facebook pasca pemberitaan media massa diukur dengan alternatif jawaban pilihan yang dinyatakan dalam pernyataan untuk mengukur
komponen kognitif, afektif, dan konatif dinyatakan dalam jumlah skor, yaitu:
Sangat Setuju SS = Skor 4
Setuju S = Skor 3
Tidak Setuju TS = Skor 2
Sangat Tidak Setuju STS = Skor 1
Pilihan jawaban hanya di golongkan menjadi 4 kategori jawaban dengan meniadakan jawaban “ragu-ragu” Undecided, alasannya menurut
Hadi 1986:20 adalah sebagai berikut: 1. Kategori
undecided memiliki arti ganda, bias diartikan belum bisa memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban ang
memiliki arti ganda instrument. 2. Tersedianya jawaban di tengah, menimbulkan multi interpretable. Hal ini
tidak diharapkan dalam kecenderungan menjawab ke tengah Central Tendency, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan
jawabannya. 3. Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya data
penelitian, sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring responden.
Maka selanjutnya jawaban responden terkait dengan sikap responden, jenjang yang di inginkan adalah 3, dengan pengukuran lebar interval sebagai
berikut: Interval
= Nilai tertinggi – Nilai terendah
Jenjang yang diinginkan
Keterangan: Interval
: Batasan dari tiap tingkatan. Nilai tertinggi : Perkalian antara skor jawaban tertinggi dengan jumlah nilai
item pertanyaan. Nilai terendah : Perkalian antara skor jawaban terendah dengan jumlah nilai
item pertanyaan. Jenjang
: 3 tiga
Jadi perhitungan dan pengkategoriannya sebagai berikut : 1.
Skor tertinggi diperoleh dari banyaknya pertanyaan dikalikan dengan skor jawaban tertinggi responden, yaitu 1 x 4 = 4
2. Skor terendah diperoleh dari banyaknya pertanyaan dikalikan dengan
skor jawaban terendah, yaitu 4 x 4 = 16 Maka perhitungan interval skornya adalah sebagai berikut:
Jenjang yang diinginkan Range = =
Skor tertinggi - Skor terendah
= 16 - 4 3
= 4
Jadi penentuan kategorinya adalah sebagai berikut : 1.
Aspek Kognitif, Afektif, Konatif Negatif = 4 - 7
2. Aspek Kognitif, Afektif, Konatif Netral
= 8 - 11 3.
Aspek Kognitif, Afektif, Konatif Positif = 12 – 16
Jadi perhitungan dan pengkategoriannya untuk total skor keseleruhan aspek kognitif, afektif, konatif sebagai berikut: diperoleh data bahwa skor
tertinggi adalah 48 dan skor terendah adalah 12. Perolehan dari perhitungan tersebut serta pengkategoriannya adalah sebagai berikut :
1. Skor tertinggi diperoleh dengan menjumlahkan skor tertinggi dari aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek konatif, yaitu: 16 + 16 + 16 = 48. 2.
Skor terendah diperoleh dengan menjumlahkan skor terendah dari aspek kognitif, afektif dan konatif, yaitu 4 + 4 + 4 = 12.
Maka perhitungan interval kelasnya adalah sebagai berikut :
Range = = Skor tertinggi - Skor terendah
Jenjang yang diinginkan
= 16 - 4 3
= 4
Jadi pengkategoriannya adalah : 1.
Kategori Negatif jika skor yang diperoleh = 12 - 24 2.
Kategori Netral jika skor yang diperoleh = 25 - 36 3. Kategori Positif jika skor yang diperoleh = 37 – 48
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel