a. Komunikasi massa bersifat umum, dimana pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang.
b. Komunikan bersifat heterogen, dimana komunikannya adalah sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama yang mempunyai
bentuk tingkah laku yang sama dan terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama, walaupun demikian orang-orang yang tersangkut tadi tidak saling
mengenal, berinteraksi secara terbatas dan tidak terorganisir. c. Media massa menimbulkan kesepakatan, yang dimaksudkan adalah
keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikatornya, dan penduduk tersebut satu sama lain dalam
keadaan terpisah. d. Hubungan komunikator dengan komunikan bersifat nonpribadi, yaitu
komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam perannya yang bersifat umum sebagai komunikatornya. Effendy,
2003:81-83
2.1.2. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa
Televisi terdiri dari istilah tele yang berarti jauh dan visi yang berarti penglihatan. Jadi televisi adalah perpaduan antara unsur radio broadcast dan
unsur-unsur film moving picture. Televisi mempunyai daya tarik yang disebabkan adanya unsur kata-kata, music, sound effect dan memiliki unsur
visual berupa gambar. Effendy, 2000:177
Menurut Sastro
1992:23 menyatakan bahwa dari beberapa media
massa yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian televisi dinilai sebagai media massa yang
paling efektif saat ini dan banyak menarik simpatik kalangan masyarakat luas karena perkembangan teknologinya begitu cepat. Hal ini disebabkan oleh sifat
audio visualnya yang tidak lain penanyangannya mempunyai jangkauan yang relatif tidak terbatas dengan model audio visual yang memiliki siaran televisi
sangat komunikatif dalam memberikan pesannya karena itulah televisi sangat bermanfaat sebagai upaya pembentukan sikap, perilaku, dan sekaligus
perubahan pola berpikir, pengaruh televisi lebih kuat dibandingkan dengan radio dan surat kabar. Hal ini terjadi karena kekuatan audio visual televisi yang
menyentuh segi-segi kejiwaan. Sedangkan
Kuswandi 1996:21-23 berpendapat bahwa munculnya
media televisi dalam kehidupan manusia, memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi setiap media
massa jelas melarikan satu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian
massa menunjukan bahwa media tersebut menguasai jarak secara geografis dan sosiologis. Daya tarik media televisi sedemikian besar sehingga pola dan
kehidupan manusia sebelum muncul televisi, berubah total sama sekali. Pada intinya media televisi telah menjadi cerminan budaya tontonan bagi pemirsa
dalam era informasi dan komunikasi yangh semakin berkembang pesat. Kehadiran televisi menembus ruang dan jarak geografis pemirsa.
Televisi sebagai media yang dapat dilihat visible dan dapat didengar audible yang membedakan dengan media elektronik lain seperti radio,
televisi mempunyai sifat-sifat langsung, simultan, intim, dan nyata Mulyana, 1997:169. Keunggulan inilah yang menyebabkan televisi mempunyai
kapasitas lebih sebagai media komunikasi massa yang berfungsi untuk memberikan hiburan, pendidikan, dan informasi kepada masyarakat.
Adapun sifat-sifat
yang dimiliki televisi sabagai berikut :
1. Langsung
Televisi bersifat langsung, sehingga suatu pesan yang akan disampaikan kepada penonton tidak mengalami proses yang berbelit-belit seperti halnya
dengan menggunakan bahan tercetak. Suatu berita dapat disampaikan kepada publik dengan cepat, bahkan pada saat peristiwa tersebut sedang
berlangsung. 2. Tidak mengenal jarak
Televisi tidak mengenal jarak dan rintangan. Peristiwa disuatu kota dinegara yang satu dapat ditonton dengan baik dinegara lain, tanpa
mengenal rintangan berupa laut, gunung ataupun jurang. 3. Memiliki daya tarik yang kuat
Televisi mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur kata, musik, sound serta unsure visual berupa gambar.
Televisi merupakan bagian dari media massa yang memiliki fungsi- fungsi tertentu seperti diatas. Peranan media massa dalam kehidupan manusia
menurut Liliweri 1991:42 dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Media massa memberikan informasi dan membantu kita untuk mengetahui secara jelas tentang dunia sekelilingnya dan kemudian menyimpannya
dalam ingatan kita. 2. Media massa membantu kita untuk menyusun agenda, menyusun jadwal
sehari-hari. 3. Media massa membantu dan berhubungan dengan berbagai kelompok
masyarakat lain di luar masyarakat kita. 4. Media massa membantu mensosialkan pribadi manusia.
5. Media massa digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari keuntungan dari pesan-pesan yang diterimanya.
6. Media massa juga dikenal sebagai media hiburan, sebagaian media melakukan fungsi sebagai media yang memberikan hiburan bagi khalayak.
Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu pendapat khususnya dalam proses komunikasi dan
informasi yang bersifat massa jelas melahirkan suatu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia. Kemampuan
televisi dalam menarik perhatian massa menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis. Pemirsa dapat
menikmati gambar dan suara yang nyata atas suatu kejadian dibelahan bumi ini. Media televisi mempunyai kekuatan untuk menguasai jarak dan ruang
karena teknologi televisi telah menggunakan elektromagnetik, kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi melalui satelit, sehingga sasaran yang dicapai
untuk menjangkau massa cukup besar. Kuswandi, 1996:21
Televisi juga berperan sebagai kontrol sosial, karena idealisme yang melekat pada pers dijabarkan dalam pelaksanaan fungsinya, selain menyiarkan
informasi yang objektif dan edukatif, menghibur, melakukan kontrol sosial yang konstruktif dengan menyalurkan segala aspirasi masyarakat, serta
mempengaruhi masyarakat dengan melakukan komunikasi dan peran positif dari masyarakat itu sendiri Effendy, 1994:149.
Menurut Rakhmadi,
1990:70, Pers
dapat juga berperan sebagai agen perubahan sosial yang mempunyai beberapa tugas sebagai berikut:
a. Pers dapat memperluas cakrawala pandangan.
b. Pers dapat memusatkan khalayak dengan pesan-pesan yang ditulisnya. c.
Pers mampu menumbuhkan aspirasi. d. Pers mampu menciptakan suasana membangun.
Selain mempunyai peran, pers juga mempunyai fungsi. Menurut Sumadinia, 2005:32-35 dalam Jurnalistik Indonesia menunjukan 5 fungsi dari
pers yaitu: 1. Fungsi informasi, sebagai sarana untuk menyampaikan informasi
secepatnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya yang aktual, akurat, faktual, dan bermanfaat.
2. Fungsi edukasi, maksudnya disini informasi yang disebar luaskan pers
hendaknya dalam kerangka mendidik. Dalam istilah sekarang pers harus mau dan mampu memerankan dirinya sebagai guru.
3. Fungsi hiburan, pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana
hiburan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat.
4. Fungsi kontrol sosial atau koreksi, pers mengemban fungsi sebagai pengawas pemerintah dan masyarakat. Pers akan senantiasa menyalahkan
ketika melihat penyimpangan dan ketidak adilan. 5.
Fungsi mediasi, dengan fungsi mediasi pers mampu menjadi fasilitator atau mediator menhubungkan tempat yang satu dengan yang lain,
peristiwa satu dengan peristiwa yang lain, atau orang yang satu dengan orang yang lain.
Kontrol sosial menurut J.S Roucek dalam pengendalian sosial 1987:2 adalah sekelompok proses yang direncanakan atau tidak, yang mana individu
diajarkan atau dipaksa untuk menerima cara-cara dan nilai kehidupan kelompok.
2.1.3. Orang Tua Sebagai Khalayak Aktif