2.1.7. Sikap Orang Tua terhadap penggunaan facebook
Dalam penelitian ini, sikap pemirsa berita di televisi yang dimaksud adalah sikap dari dari para orang tua yang ada di Sidoarjo pasca pemberitaan
tentang kenakalan remaja penggunaan facebook yang ada di media massa
khususnya televisi.
Pengertian sikap adalah suatu kecenderungan untuk memberikan reaksi yang menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral terhadap suatu objek
atau sebuah kumpulan objek. Sikap relatif menetap, berbagai studi menunjukkan bahwa sikap kelompok cenderung di pertahankan atau jarang
mengalami perubahan Rakhmat, 2002:39 Dapat dipahami bahwa setiap manusia dilingkupi dengan masalah-
masalah yang mengharuskannya untuk memiliki sikap. Sikap dikatakan sebagai respon yang akan timbul bila individu dihadapkan pada suatu stimulus
yang menghendaki timbulnya reaksi individu. Respon yang timbul terjadi sangat evaluatif berarti bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu
didasari oleh proses evaluatif dalam diri individu yang memberikan kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk positif atau negatif,
menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap, yang kemudian
mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap Rakhmat, 2001:40 Sikap dibentuk dengan adanya pengalaman dan melalui proses belajar.
Dengan adanya pendapat seperti ini maka mempunyai dampak terpaan yaitu
bisa disusun berbagai upaya pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya untuk mengubah sikap seseorang Rakhmat, 2001:42
Pada hakekatnya sikap adalah interaksi dari komponen-komponen. Sikap akan timbul jika ada stimulus yang diterima oleh organisme yang
kemudian membentuk tiga komponen yang mempengaruhi objek sikap itu, antara lain :
1. Komponen
Kognitif Yaitu efek yang tersusun dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki
seseorang tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek sikap tersebut.
2. Komponen
Afektif Yaitu yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang. Jadi,
sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
3. Komponen
Konatif Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang
berhubungan dengan objek sikapnya. Djalaludin
Rakmat, 2003:119.
Dilihat dari dampak yang akan timbul, dalam hal ini sikap adalah suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut akan
menyebabkan dampak yang berbeda-beda pula. Jika dihubungkan dengan tujuan komunikasi yang terpenting adalah bagaimana suatu pesan isi atau
content yang disampaikan oleh komunikator sebagi sumber pesan dan komunikan sebagai penerima pesan.
Adapun tolak ukur terjadinya pengaruh terhadap sikap seseorang dapat diketahui melalui respon atau tanggapan yang dapat dibagi dalam tiga jenis,
yaitu a sikap positif, jika seseorang menyatakan setuju, b sikap negatif, jika seseorang menyatakan tidak setuju, c sikap netral, jika seseorang tidak
memberikan pendapatnya tentang suatu objek. Effendy, 1993:6-7 Dalam penelitian ini sikap yang di maksud :
a. Respon positif, menyatakan tidak melarang anaknya untuk menggunakan situs jejaring sosial facebook.
b. Respon negatif, menyatakan melarang anaknya untuk menggunakan situs jejaring sosial facebook.
c. Respon netral, menyatakan tidak melarang anaknya untuk menggunakan situs jejaring sosial facebook, namun juga khawatir akan
dampak buruk akibat penggunaan situs jejaring sosial facebook. Sebagai contoh dari ketiga komponen di atas komponen kognitif,
afektif, behavioral yaitu, pada saat khalayak atau masyarakat melihat berita kenakalan remaja penggunaan facebook dengan gambar atau foto dari korban
baik di televisi maupun di media cetak, dan menarik perhatian banyak orang. Berita tersebut dapat menimbulkan berbagai jenis efek. Jika seorang pembaca
hanya tertarik untuk melihat saja dan kemudian menjadi tahu, maka dampaknya hanya berkadar kognitif saja. Apabila ia merasa iba atas
penderitaan korban penculikan dan pelecehan, berita tersebut menimbulkan
dampak afektif. Tetapi, kalau si pembaca ikut merasakan sama dengan apa yang dirasakan dan dialami kepada korban pelecehan, kemudian ia berubah
pikiran atau lebih protektif dalam membatasi pergaulan si anak, maka berita tersebut menimbulkan dampak behavioral.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat di jelaskan bahwa akan terjadi perubahan sikap komunikan setelah mereka diterpa pesan berita-berita yang
disampaikan oleh komunikator, sehingga dasar landasan teori yang dipakai bukan pada pengaruh efek atau dampak komunikan, tetapi pada bentuk sikap
komunikan setelah diterpa berita-berita di media massa khususnya televisi. Dasar landasan teori tentang efek komunikasi untuk memperjelas terjadinya
perubahan sikap komunikan. Jadi, jika komunikasi yang dilakukan antara komunikator dan komunikan mempunyai efek, maka terjadi perubahan sikap
komunikan, sebaliknya jika komunikasi yang dilakukan “gagal” maka tidak akan terjadi perubahan sikap pada komunikan. Dengan demikian, dapat
dipertegas bahwa untuk mengetahui sikap komunikan dapat diketahui dari efek komunikasi.
Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang yang
telah melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak. Ibu dan bapak selain telah melahirkan kita ke dunia ini, ibu dan bapak juga yang mengasuh dan yang
telah membimbing anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selain itu orang tua juga telah
memperkenalkan anaknya kedalam hal-hal yang terdapat di dunia ini dan
menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak. Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak adalah dari orang tuanya.
Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani si anak dan sebagai penyebab berkenalnya dengan alam luar. Jadi, orangtua atau ibu dan bapak memegang
peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anak. Sesungguhnya sejak lahir anak dalam keadaan suci dan telah membawa
fitrah beragama, maka orang tuanyalah yang merupakan sumber untuk mengembang fitrah beragama bagi kehidupan anak dimasa depan. Sebab cara
pergaulan, aqidah dan tabiat adalah warisan orang tua yang kuat untuk menentukan subur tidaknya arah pendidikan terhadap anak.
http:makalahdanskripsi.com200901peran-orangtua-dalam-upaya- pencegahan.html.
2.1.8. S-O-R Theory