Abdominal skinfold thickness Suprailiac skinfold thickness

yang berlebihan sebagai tanda dari obesitas dan erat kaitannya dengan gangguan metabolisme, penyakit jantung, serta diabetes. Obesitas berarti adanya peningkatan asam lemak bebas dalam sirkulasi darah, yang dapat mengganggu sirkulasi dari lipoprotein di dinding arteri yang dapat menyebabkan terbentuknya plak Ebbert and Jensen, 2013; Sudheendran, et al., 2010. Pada penelitian Kim, Han, and Yang 2013, menyebutkan bahwa semakin tinggi nilai BFP maka semakin besar risiko penyakit kardiometabolik. Menurut Fahey, et al., 2005, pengukuran skinfold thickness berkaitan dengan pengukuran three site formulas, antara lain abdominal skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness, dan triceps skinfold thickness. Pengukuran pada bagian abdominal skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness, triceps skinfold thickness dipilih berdasarkan pertimbangan antara lain mudah dalam melakukan pengukuran skinfold thickness dan kenyamanan pasien. Menurut Kotecki 2011 ketiga bagian ini paling sering diaplikasikan dalam pengukuran skinfold thickness. Pengukuran skinfold thickness kemudian dikonversikan menjadi body fat percentage National Obesity Observatory, 2009.

3. Abdominal skinfold thickness

Hasil analisis statistik uji normalitas data abdominal skinfold thickness pada responden wanita menggunakan uji Shapiro-Wilk pada taraf kepercayaan 95 didapatkan rerata 20,87mm dengan standar deviasi ±7,72 dan nilai minimum-maksimum abdominal skinfold thickness yaitu 9,83-42,33. Nilai signifikansi p=0,035 yang menunjukkan bahwa abdominal skinfold thickness tidak terdistribusi normal. Distribusi abdominal skinfold thickness responden wanita dapat dilihat dari histogram pada Gambar 12. Gambar 12. Histogram Distribusi Abdominal Skinfold Thickness Responden Wanita Abdominal skinfold thickness digunakan untuk mengukur lipatan kulit pada bagian lipatan kulit perut Driskell and Wolinsky, 2011. Akumulasi lemak tubuh disekitar perut dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung dan diabetes mellitus 2 National Obesity Observatory, 2009. Kesalahan pengukuran pada bagian abdominal dapat diminimalisir Demura and Sato, 2007.

4. Suprailiac skinfold thickness

Hasil analisis statistik uji normalitas data suprailiac skinfold thickness pada responden wanita menggunakan uji Shapiro-Wilk pada taraf kepercayaan 95 didapatkan rerata 20,24mm dengan standar deviasi ±6,64 dan nilai signifikansi p=0,184. Nilai signifikansi ini menunjukkan bahwa suprailiac skinfold thickness terdistribusi normal. Distribusi suprailiac skinfold thickness responden wanita dapat dilihat dari histogram pada Gambar 13. Gambar 13. Histogram Distribusi Suprailiac Skinfold Thickness Responden Wanita Suprailiac skinfold thickness digunakan untuk mengukur lipatan kulit pada bagian atas panggul Vlad, et al., 2009. Menke, et al., 2012, mengatakan bahwa lipatan kulit pada bagian suprailiac berisiko menyebabkan penyakit kardiovaskular. Kesalahan pengukuran pada bagian suprailiac dapat diminimalisir dan dapat secara akurat memprediksi lemak tubuh Demura and Sato, 2007. Nilai suprailiac skinfold thickness pada wanita jika 19,8mm dinyatakan tinggi Junior, Scelza, Boaventura, Custodio, Moreira, and Oliveira, 2012. Hasil penelitian nilai rata-rata pengukuran suprailiac pada responden wanita adalah 20,24mm. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata pengukuran suprailiac adalah tinggi.

5. Triceps skinfold thickness