8
remastering.Setelah itu mengekstrak file filesystem.squash yang berada didirektori casper. File tersebut berisi direktori root dari distro Ubuntu.
2.4.2 Memodifikasi pengaturan dari distro Ubuntu
Untuk memodifikasi distro Ubuntu yang telah diekstrak tadi, konsol terminal harus dipindahkan terlebih dahulu kedalam direktori yg telah
diekstrak. Untuk berpindah konsol kedirektori yang telah diekstrak menggunakan perintah “chroot direktori”, dimana direktori berisi file
filesystem.squash yang telah diekstrak tadi. Setelah konsol berpindah baru kita dapat memodifikasi sesuai keinginan. Modifikasi bisa berupa mengubah alamat
server repository, mengubah default wallpaper; icon; beserta temanya, dll.
2.4.3 Membersihkan file sementara
Setelah proses modfikasi selesai, sebelum dijadikan file ISO lagi, harus dibersihkan file file sementara yang tidak terpakai. Proses pembersihan bisa
menggunakan perintah “aptitude clean” atau dengan menghapus isi dari direktori tmp.
2.4.4 Membuat file ISO
Proses yang terakhir adalah menjadikan kembali menjadi file ISO. Bagian pertama dalam membuat kembali file ISO yaitu membuat kembali file
filesystem.squash dengan menggunakan perintah “mksquashfs”. Setelah file filesystem.squash jadi, bagian kedua membuat file ISO distro Ubuntu yang
telah dimodifikasi dengan menggunakan perintah “mkisofs”.
2.5 Customizer
Customizer adalah aplikasi untuk remastering Ubuntu atau variantnya. Anda dapat mengganti pengaturan, paket instalasi dan kustomisasi sesuai
keinginan. Customizer merupakan percabangan dari aplikasi Novo Builder, terdapat beberapa fitur turunan dari Novo Builder dan ditambahkan beberapa
fitur untuk kelengkapan dalam proses remastering. Kimura;Monev,2011. Fitur yang dimiliki oleh Customizer :
9
• Kustomisasi distro Ubuntu atau variantnya
• Akses cepat ke chroot Terminal, X-nested session, Package
Manager dan banyak lagi. •
Dapat menggunakan GUI Graphical User Interface atau CLI Command Line Interface .
Customizer adalah aplikasi yang sudah lengkap karena dibuat terinspirasi dari banyak aplikasi remastering yang sudah ada. Sebagai
perbandingannya UCK Ubuntu Customize Kit mengijinkan pengguna untuk melakukan proses remastering secara manual tetapi tidak dapat menampilkan
emulator; sedangkan Novo Builder dapat menampilkan emulator tetapi hanya desktop environment GNOME saja; jika Remastersys membutuhkan sistem
operasi yang sudah terinstal dan baru dapat melakukan proses remastering pada sistem operasi tersebut.
Customizer membagi file ISO menjadi dua direktori yaitu Filesystem dan ISO. Direktori Filesystem berisi direktori root, sedangkan direktori ISO
berisi file lainnya yang terdapat pada file ISO seperti bootloader, README files, dll
2.6 Gambas
Gambas adalah pemrograman berbasis obyek yang mirip seperti Visual Basic. Gambas terinspirasi dari pemograman Java yang sudah terlebih dahulu
berbasis obyek. Gambas dibuat oleh Benoit Minisini yang berasal dari Prancis. Ketika kita menyimpan suatu program yang dibuat menggunakan Gambas,
akan terbuat tiga buah file dengan ekstensi .project; .class; dan .form. Dan jika di-compile akan menghasilkan file executable .gambas . Gambas memiliki IDE
Integrated Development Environment sendiri yang jalan diatas platform linux. Untuk basis datanya gambas dapat dikombinasikan dengan beberapa
basis data popular yaitu MySQL, PostgreSQL, dan SQLite.Minisini,2000. Dengan menggunakan Gambas, kita bisa membangun berbagai aplikasi
GUI dengan mudah. Bahkan, untuk membuktikan kemampuan Gambas, IDE Gambas sendiri ditulis dengan menggunakan Gambas. Satu hal yang harus
10
diperhatikan ketika mengembangkan aplikasi GUI proprietary dengan Gambas adalah masalah lisensi. Hal ini disebabkan karena Gambas menggunakan Qt
sebagai GUI toolkit, yang mana mengharuskan kita untuk membayar lisensi komersial, apabila kita ingin mengembangkan aplikasi GUI proprietary,
Dasar dalam pembuatan aplikasi menggunakan gambas terdiri dari 3 tahap yaitu buat form interface, kemudian mengatur propertiesnya, dan
langkah terakhir menulis koding Hernandez,2006.
Gambar 2.1: Contoh Form Interface pada Gambas Properties pada gambas hampir sama dengan bahasa pemrograman
yang lain, contohnya seperti pada gambar dibawah ini :
Gambas dalam penulisan kodingnya menggunakan konsep pemrograman dasar, sehingga bisa dikatakan mirip dengan pemrograman
Visual Basic. Gambar 2.2: Contoh Properties pada Gambas
Gambar 2.3: Contoh Koding di Gambas
11
2.7 Shell