Jenis Data Instrumen Pengumpulan Data

3.3.1.5 Revisi Produk Akhir

Revisi produk dari hasil uji coba II yang telah diujicobakan pada siswa kelas IVA dan IVB MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang menjadi bahan perbaikan lagi menjadi produk akhir.

3.3.1.6 Produk Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji coba II yang berupa pengembangan permainan “base berantai” gerak dasar fundamental dalam pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo Desa Sumurjurang Kecamatan Gunungpati Kota Semarang adalah dalam kategori baik dan dapat digunakan dibuktikan dengan peningkatan hasil analisis data dari uji coba I dan uji coba II.

3.3.2. Subjek Coba

Subjek uji coba pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran 2. Uji coba I yang terdiri dari 28 siswa kelas IV MI Negeri Sumurrejo. 3. Uji coba II yang terdiri dari 57 siswa kelas IVA dan IVB MI Negeri Sumurrejo.

3.4 Jenis Data

Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner yang berupa kritik dan saran dari ahli penjas dan ahli pembelajaran penjasorkes MI Negeri Sumurrejo secara lisan maupun tulisan sebagai masukan untuk merevisi produk. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari lembar pengamatan dan kuesioner siswa.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk lembar evaluasi, lembar pengamatan dan kuesioner. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun data dari ahli penjas dan ahli pembelajaran. Lembar pengamatan dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan memilih lembar pengamatan adalah data yang dihasilkan akan lebih valid karena aspek yang akan diteliti adalah aspek psikomotor dan afektif sehingga harus terlihat jelas secara fisik pada subjek . Sedangkan alasan memilih kuesioner adalah karena aspek lain yang akan diteliti adalah aspek kognitif. Aspek tersebut menunjukkan seberapa jauh subjek mengetahui tentang produk yang dihasilkan . Lembar evaluasi yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam lembar evaluasi ahli adalah berupa kualitas model permainan keterampilan bermain base berantai. Serta komentar dan saran umum jika ada. Rentang evaluasi dimulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik” dengan cara member tanda “ √ ” pada kolom yang tersedia. 1 : tidak baik 2 : kurang baik 3 : cukup baik 4 : baik 5 : sangat baik Berikut ini adalah faktor, indikator, dan jumlah kuesioner yang akan digunakan pada kuesioner ahli : Table 3.1. faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner No. Faktor Indikator Jumlah 1. Kualitas model Kualitas produk terhadap standar kompetensi, keaktifan siswa, dan kelayakan untuk diajarkan pada siswa SD 15 Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan, yang harus dijawab oleh siswa dengan alternatif jawaban “ya” dan “tidak”. Faktor yang digunakan dalam kuesioner meliputi aspek kognitif, sedangkan dalam lembar pengamatan meliputi aspek psikomotorik dan afektif. Cara pemberian skor pada alternatif adalah sebagai berikut : Table 3. 2. Skor Jawaban Kuesioner “ya” dan “tidak” Alternatif Jawaban Positif Negatif Ya 1 Tidak 1 Berikut ini adalah faktor-faktor, indikator dan jumlah butir kuesioner yang akan digunakan pada siswa : Tabel 3.3 . Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner No. Faktor Indikator Jumlah 1. Psikomotorik Kemampuan siswa mempraktikkan variasi gerak dalam bermain model permainan base berantai 4 2. Kognitif Kemampuan siswa memahami peraturan dan pengetahuan tentang model permainan base berantai. 10 3. Afektif Menampilkan sikap dalam bermain model permainan base berantai, serta nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab, dan menghargai lawan dan diri sendiri 5

3.6 Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES KID’S ATLETIK MELALUI PERMAINAN THE STRENGTH POST, PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI, KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG TAHUN

2 16 151

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN ESGRANGTOK UNTUK PEMBELAJARAN GERAK DASAR MANIPULATIF DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DI ULUJAMI PEMALANG TAHUN 2015

0 8 208

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN VOLIBOX DALAM PEMBELAJARAN BOLA VOLI PADA SISWA SMP NEGERI 24 SEMARANG KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2015

0 18 130

MODEL PERMAINAN BASDOR (BASKET GOBAK SODOR) UNTUK PEMBELAJARAN BOLABASKET DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

2 34 119

MODEL PEMBELAJARAN KELINCAHAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI HALAMAN SEKOLAH TERHADAP MINAT SISWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALICARI 03 KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

1 8 89

Minat Siswa Terhadap Permainan Bola Voli Mini Dalam Pembelajaran Penjasorkes Siswa Kelas V SD Negeri Pakintelan 03 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 1

Pendekatan Permainan Sepak 2 Bola Terhadap Minat Siswa dalam Penjasorkes pada Siswa Putra Kelas IV dan V SD Negeri Ngijo 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pelajaran 2011-2012.

0 0 1

Model Pengembangan Pembelajaran Lompat Tinggi Melalui Pendekatan Permainan Tali Dalam Penjasorkes Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalisegora Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011/2012.

0 0 1

Permainan kasti Dalam Pembelajaran Penjasorkes Untuk Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati Kota semarang.

0 1 1

Model Pembelajaran Kelincahan Gerak Melalui Halaman SekolahTerhadap Minat Penjasorkes pada Siswa Kelas V SD Negeri Rejosari 01 Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang.

0 0 1