10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Kepercayaan masyarakat yang ada di tanah Jawa sangat beragam jenisnya. Hal ini merupakan wujud bahwa masyarakat Jawa sangat terbuka dalam hal
kepercayaan rakyat. Masyarakat Jawa mempunyai semacam sistem religi yang sulit untuk dinalar oleh orang lain, karena semua yang dimiliki masyarakat Jawa adalah
warisan leluhur yang sampai sekarang masih dipercayai dan diuri-uri. Pada dasarnya sistem kepercayaan yang ada di masyarakat sangat penting untuk diangkat ke
permukaan agar masyarakat mengenal lebih luas mengenai keberagaman kepercayaan masyarakat yang ada di Indonesia khususnya Jawa.
Penelitian mengenai sistem kepercayaan lamating kewan belum pernah diangkat kepermukaan. Akan tetapi penelitian dengan objek yang lain yang
menggunakan teori yang sama pernah dilakukan pada penelitian terdahulu. Selain alasan tersebut, pada penelitian ini dapat dijadikan sarana dalam memperkenalkan
daerah lereng gunung Sumbing sebagai wilayah wisata budaya. Hal demikian yang menjadikan daya tarik untuk mengkaji lebih lanjut keberadaan kepercayaan lamating
kewan, yang merupakan salah satu keragaman budaya khususnya di Desa Sunggingsari, Parakan Temanggung.
Adapun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh beberapa mahasiswa mengenai kepercayaan masyarakat, yang dijadikan tinjauan pustaka antara lain;
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Hartatik 2010 terhadap “Petungan Perkawinan Di Komunitas Desa Tambakromo Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati”
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1 bagaimana sistem petungan perkawinan masih digunakan di Desa Tambakromo Kabupaten Pati 2
bagaimana petungan perkawinan masih digunakan sampai sekarang di Desa Tambakromo Kabupaten Pati. Penelitian ini mendeskripsikan penggunaan sistem
petungan perkawinan di Desa Tambakromo Kabupaten Pati dan menjelaskan fungsi yang mempengaruhi petungan perkawinan di komunitas Desa Tambakromo
Kabupaten Pati. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Kusuma W 2009 terhadap “Makna Simbol
Semar Dan Gareng Pada Dawet Ayu Banjarnegara” permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1 apa makna simbol Semar dan Gareng pada dawet ayu
Banjarnegara 2 apa fungsi simbol Semar dan Gareng pada dawet ayu Banjarnegara. Hasil dari penelitian ini 1 mengungkapkan makna simbol Semar dan Gareng pada
dawet ayu Banjarnegara 2 mengungkapkan fungsi simbol Semar dan Gareng pada dawet ayu Banjarnegara. Penelitian ini juga menggunakan teori semiotik dalam
meneliti objek kajiannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Hartatik 2007 terhadap “Petungan Perkawinan Di Desa Tasikagung Kabupaten Rembang” permasalahan yang dikaji
dalam penelitian ini adalah 1 bagaimana sistem petungan perkawinan yang berlaku di Desa Tasikagung Kabupaten Rembang 2 apakah fungsi petungan perkawinan bagi
Desa Tasikagung Kabupaten Rembang. Hasil dari penelitian ini 1 mendeskripsikan sistem penggunaan petungan perkawinan di Desa Tasikagung Kabupaten Rembang
2 mendeskripsikan fungsi petungan perkawinan bagi Desa Tasikagung Kabupaten Rembang.
2.2 Landasan Teoretis