25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Objek kajian pada penelitian ini yaitu masyarakat Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Wilayah Desa Sunggingsari merupakan
salah satu desa yang berada di lereng gunung Sumbing, dimana daerah ini terkenal dengan tanaman tembakaunya. Selain kental dengan sektor pertaniannya, kabupaten
Temanggung juga mempunyai beragam kebudayaan yang masih eksis sampai sekarang. Wilayah kabupaten Temanggung mempunyai kaitan yang sangat besar
dengan peradaban hindu-budha pada masa lalu. Hal ini terlihat dari candi-candi seperti, candi Gondosuli, candi Pringapus, candi Perot, candi, Purbosari dll.
Desa Sunggingsari berada di ketinggian ± 1000 m dari permukaan air laut, dengan luas wilayah 117 Ha. Jumlah penduduk pada tahun 2011 sebanyak 2308 jiwa.
Secara geografis, sebelah utara berbatasan dengan Desa Caturanom, wilayah timur dengan Desa Gandurejo, wilayah selatan dengan Desa Glapansari, dan wilayah barat
dengan Desa Kalirejo kecamatan Kledung. Desa Sunggingsari terbagi kedalam 4 pedukuhan yaitu Gemantung, Sunggingan, Diwek, dan Dukuh Data Sistem
Informasi Potensi Daerah Desa Sunggingsari Tahun 2011. Desa yang berada dilereng gunung Sumbing ini terletak 16 Km dari pusat kota Temanggung kearah
selatan menuju Kabupaten Wonosobo.
3.2 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan folklore dengan metode deskriptif analitik. Kepercayaan masyarakat merupakan bagian dari folklore lisan, sehingga
dengan menggunakan pendekatan folklore dimungkinkan dalam penelitian ini menghasilkan data yang lebih akurat. Mempelajari salah satu bentuk folklore atau
tiap unsur kebudayaan, selalu mempunyai kaitan dengan bentuk-bentuk kebudayaan lain.
Penelitian dengan pendekatan folklore digunakan untuk penelitian yang berupa penggambaran secara sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok
tertentu guna menentukan adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala yang lainnya. Sehingga akan dapat diperoleh gambaran yang jelas terhadap rumusan
masalah yang menjadi objek kajian penelitian ini, yaitu mengenai simbol dan makna pada lamating kewan dan nilai-nilai yang ada pada kepercayaan lamating kewan.
Pada penelitian ini pendekatan folklore digabungkan dengan penggunaan metode deskriptif analitik. Dimana pada penelitian ini data hasil wawancara yang
berupa catatan hasil wawancara dideskripsikan untuk selanjutnya dianalisa dengan menggunakan teori semiotik cultural. Proses analisis sendiri dilakukan setelah
melalui proses klasifikasi berupa pengelompokan pengumpulan dan pengkategorian data ke dalam kelas-kelas yang ditentukan. Analisis data ini merupakan langkah awal
untuk mencarai kaitan antara data yang satu dengan yang lainnya Subagyo 1991:105.
3.3 Data dan Sumber Data