Pemeriksaan komponen sistem kontrol elektronik

D. Pemeriksaan komponen sistem kontrol elektronik

1. Sensor CP Langkah 1 : Memeriksa kondisi pemasangan part kendor, atau macet. Langkah 2 : a kunci kontak pada posisi OFF. b Memeriksa coupler kemungkinan ada pin sambungan yang terlepas. c Memeriksa kondisi fisik dari coupler. Jika ada kerusakan, perbaiki dan sambung coupler dengan sempurna. Langkah 3 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler Sensor CP. c Mencabut coupler ECU. d Memeriksa hubungan antara kabel putihmerah pada connector Sensor CP dan putihmerah pada connector ECU.Hubungan pada kabel Sensor CP: Continuity , posisi saklar pada tester: Continuity test. Gambar 3.5 Memeriksa hubungan kabel putihmerah antara connector Sensor CP dan connector ECU e Hubungan OK, kemudian memeriksa hubungan antara kabel hitambiru pada connector Sensor CP dan hitambiru pada connector ECU. jika kabel putushubungan pendek perbaiki atau ganti kabel. Gambar 3.6Memeriksa hubungan kabel hitambiru antara connector Sensor CP dan connector ECU 2. Sensor IAP Langkah 1 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler dan periksa dudukan pin dibagian dalam. c Memeriksa dudukan connectorsensor IAP. Jika sambungan tidak sempurna, perbaiki. Langkah 2 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler sensor IAP. c Mencabut coupler ECU. d Memeriksa hubungan antara kabel hitambiru pada connector sensor IAP dan hitambiru pada connector ECU.Hubungan pada kabelsensor IAP: Continuity , posisi saklar pada tester: Continuity test. Gambar 3.7Memeriksa hubungan kabel hitambiru antara connector sensor IAP dan connector ECU e Memeriksa hubungan antara kabel merah jambuputih pada connector sensor IAP dan merah jambuputih pada connector ECU. Gambar 3.8Memeriksa hubungan kabel merah jambuputih antara connector sensor IAP dan connector ECU f Memeriksa hubungan antara kabel biru pada connector sensor IAP dan biru pada connector ECU.jika kabel putushubungan pendek perbaiki atau ganti kabel. Gambar 3.9Memeriksa hubungan kabel biru antara connector sensor IAP dan connector ECU Langkah 3 : a Putar kunci kontak pada posisi ON. b Mengukur tegangan antara kabel merah jambuputih dan hitambiru. c Tegangan keluar dari sensor IAP adalah 3,93 volt, standart : 0,789 – 4 volt. Jika tidak ada beberapa kemungkinan yaitu coupler ECU kendor atau terlepas, atau terjadi hubungan pendek. Gambar 3.10 Memeriksa tegangan sensor IAP 3. Sensor TP Langkah 1 : Memeriksa pemasangan part kemungkinan kendor atau tidak sempurna. Langkah 2 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Memeriksa coupler kemungkinan ada pin yang terlepas. c Memeriksa kondisi dari coupler. Jika rusak, perbaiki dan pasangkan dengan sempurna. Langkah 3 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler sensor TP. c Mencabut coupler ECU. merah jambuputih PW Hitambiru BL d Memeriksa hubungan antara kabel hitambiru pada connector sensor TP dan hitambiru pada connector ECU.Hubungan pada kabelsensor TP: Continuity , posisi saklar pada tester: Continuity test. e Memeriksa hubungan antara kabel kuning pada connector sensor TP dan kuning pada connector ECU. Gambar 3.11Memeriksa hubungan kabel kuning antara connector sensor TP dan connector ECU f Memeriksa hubungan antara kabel biru pada connector sensor TP dan biru pada connector ECU. jika kabel putushubungan pendek perbaiki atau ganti kabel. Langkah 4 : a Mencabut coupler sensor TP. b Mengukur tegangan yang masuk sensor TP. c Memasang kabel positif + digital multitester pada coupler sensor TPkabel biru dan kabel negatif - pada coupler sensor TP kabelhitambiru. d Memutar kunci kontak pada posisi ON. Gambar 3.12 Mengukur tegangan masuksensor TP e Tegangan yang masuk sensor TP adalah 4,5 volt, standart : 5 volt. Jika tidak ada beberapa kemungkinan yaitu coupler ECU kendor atau terlepas, atau terjadi hubungan pendek. Langkah 5 : a Memasang kabel positif + digital multitester pada coupler sensor TPkabel kuning dan kabel negatif - pada coupler sensor TP kabel hitambiru. b Gunakan serabut tembaga untuk mempermudah pemasangan seperti gambar dibawah ini. Gambar 3.13 Langkah pemasangan serabut tembaga. c Memutar kunci kontak pada posisi ON. Biru: 1 hitambiru: 2 d Tegangan yang keluar sensor TP pada posisi menutup adalah 0,7 volt, standar 0,63-0,73 volt. Gambar 3.14 Mengukur tegangan keluar sensor TP e Membuka secara perlahan handle gas, dan memeriksa penambahan voltase outputsensor TP. Tegangan yang dihasilkan pada posisi membuka penuh adalah 3,7 volt. Jika voltase tidak berubah, atau berubah dengan kasar dan tiba-tiba, ganti unit MAQS. 4. Sensor IAT Langkah 1 : Memeriksa kondisi pemasangan part kemungkinan kendor atau tidak sempurna. Langkah 2 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Memeriksa coupler kemungkinan ada pin yang terlepas. c Memeriksa kondisi dari coupler. Jika rusak, perbaiki dan pasangkan dengan sempurna. Langkah 3 : a Kunci kontak pada posisi OFF. Kuning: 3 hitambiru: 2 b Mencabut coupler sensor IAT. c Mencabut coupler ECU. d Memeriksa hubungan antara kabel hitambiru pada connector sensor IAT dan hitambiru pada connector ECU.Hubungan pada kabelsensor IAT: Continuity , posisi saklar pada tester: Continuity test. e Memeriksa hubungan antara kabel coklatputih pada connector sensor IAT dan coklatputih pada connector ECU. Jika kabel putushubungan pendek perbaiki atau ganti kabel. Gambar 3.15Memeriksa hubungan kabelcoklatputih antara connector sensor IAT dan connector ECU Langkah 4 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler sensor IAT. c Mengukur tahanan sensor IAT. d Memasang kabel positif + digital multitester pada coupler sensor IATkabelcoklatputih 1 dan kabel negatif - pada coupler sensor IATkabel hitambiru 2. e Tahanan sensor IAT adalah 150 Ω pada suhu 32,6°C, standar : 5,7-6,3 kΩ pada suhu 0°C. Gambar 3.16 Mengukur tahanan sensor IAT 5. Sensor O 2 Langkah 1 : Memeriksa kondisi pemasangan sensor kendor atau macet. Langkah 2 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Memeriksa coupler kemungkinan ada pin yang terlepas. c Memeriksa kondisi dari coupler. Jika rusak, perbaiki dan pasangkan dengan sempurna. Langkah 3 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler sensor O 2 . c Mencabut coupler ECU. d Memeriksa hubungan antara kabel abu-abumerah pada connector sensor O 2 dan abu-abumerah pada connector ECU.Hubungan pada kabelsensor O 2 : Continuity, posisi saklar pada tester: Continuity test. Gambar 3.17Memeriksa hubungan kabel abu-abumerah antara connector sensor O 2 dan connector ECU 6. Sensor EOT Langkah 1 : Memeriksa kondisi pemasangan sensor kendor atau macet. Langkah 2 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Memeriksa coupler kemungkinan ada pin yang terlepas. c Memeriksa kondisi coupler. Jika rusak, perbaiki dan pasangkan dengan sempurna. Langkah 3 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler sensor EOT. c Mencabut coupler ECU. d Memeriksa hubungan antara kabel hitambiru pada connector sensor EOT dan hitambiru pada connector ECU. Hubungan pada kabel sensor EOT: Continuity , posisi saklar pada tester: Continuity test. Gambar 3.18Memeriksa hubungan kabel hitambiru antaraconnector sensor EOT dan connector ECU e Memeriksa hubungan antara kabel hijaumerah pada connector sensor EOTdan hijaumerah pada connector ECU. Jika kabel putushubungan pendek perbaiki atau ganti kabel. Gambar 3.19Memeriksa hubungan kabel hijaumerah antara connector sensor EOT dan connector ECU 7. Ignition coil Langkah 1 : a Memeriksa connector an coupler kemungkinan ada pin yang terlepas. b Memeriksa kondisi dari coupler. Jika rusak, perbaiki dan pasangkan dengan sempurna. Langkah 2 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut connector ignition coil sisi primary coil. c Mencabut connector ECU. d Memeriksa hubungan antara kabel orange pada connector ignition coil dan kabel orange pada connector ECU. Hubungan pada kabel ignition coil: Continuity , posisi saklar pada tester: Continuity test. Gambar 3.20Memeriksa hubungan kabel orange antara connectorignition coil dan connector ECU 8. ISC Langkah 1 : Periksa pemasangan parts kemungkinan kendor atau tidak sempurna. Langkah 2 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Memeriksa coupler kemungkinan ada pin yang terlepas. c Memeriksa kondisi dari coupler. Jika rusak, perbaiki dan pasangkan dengan sempurna. Langkah 3 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler ISC. c Mencabut coupler ECU. d Memeriksa hubungan antara kabel merah muda pada connector ISC dan merah muda pada connector ECU.Hubungan pada kabel ISC: Continuity, posisi saklar pada tester: Continuity test. Gambar 3.21Memeriksa hubungan kabel merah muda antara connector ISC dan connector ECU e Memeriksa hubungan antara kabel hijaukuning pada connector ISC dan hijau kuning pada connector ECU. Gambar 3.22Memeriksa hubungan kabelhijaukuning antara connector ISC dan connector ECU f Memeriksa hubungan antara kabel abu-abu pada connector ISC dan abu- abu pada connector ECU. Gambar 3.23Memeriksa hubungan kabelabu-abu antara connector ISC dan connector ECU g Memeriksa hubungan antara kabel biru muda pada connector ISC dan biru muda pada connector ECU.. Jika kabel putushubungan pendek perbaiki atau ganti kabel. Gambar 3.24Memeriksa hubungan kabel biru muda antaraconnector ISC dan connector ECU Langkah 4 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler ISC. c Mengukur tahanan ISC antara kabel positif + tester untuk merah muda dan kabel negatif - tester untuk hijaukuning. Tahanan dari ISC adalah 20,6 Ω pada suhu 32,6°C, standar : 20 Ω pada suhu 20°C. Gambar 3.25 Memeriksa tahanan ISC kabel merah muda dan hijaukuning d Mengukur tahanan ISC antara kabel positif + tester untuk abu-abu dan kabel negatif - tester untuk biru muda. Tahanan dari ISC adalah 20,7 Ω pada suhu 32,6°C, standar : 20 Ω pada suhu 20°C. Jika diluar spesifikasi, ganti ISC. Gambar 3.26 Mengukur tahanan ISC kabel abu-abu dan biru muda 9. Injektor Langkah 1 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Memeriksa coupler kemungkinan ada pin yang terlepas. c Memeriksa kondisi coupler. Jika rusak, perbaiki dan pasangkan dengan sempurna. Merah muda : 1 Hijaukuning : 2 Abu ‐abu: 3 biru muda: 4 Langkah 2 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler injektor. c Mencabut coupler ECU. d Memeriksa hubungan antara orangehitam muda pada connector injektordan orangehitam pada connector ECU. Jika kabel putushubungan pendek perbaiki atau ganti kabel. Gambar 3.27Memeriksa hubungan kabel orangehitam antara connector injektor dan connector ECU 10. ECU Langkah 1 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Memeriksa coupler kemungkinan ada pin yang terlepas. c Memeriksa kondisi coupler. Jika rusak, perbaiki dan pasangkan dengan sempurna. Langkah 2 : a Memeriksa kondisi battery. Voltase battery adalah 12 volt. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti battery. Gambar 3.28 Memeriksa voltase battery b Memeriksa sistem pengisian battery. Voltase pengisian battery 14 volt pada 5000 rmin. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti rectifierregulator. Gambar 3.29 Memeriksa voltase pengisian battery Langkah 3 : a Kunci kontak pada posisi OFF. b Mencabut coupler ECU. c Memeriksa hubungan antara kabel merah pada batterydan kabel merah pada connector ECU. . Jika kabel putushubungan pendek perbaiki atau ganti kabel. Gambar 3.30Memeriksa hubungan kabel merah antara battery dan connector ECU d Jika kondisi semua komponen masih baik dan sesuai spesifikasi, kemungkinan ECU rusak atau tidak berfungsi. Dibawah ini merupakan tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen yang terdapat pada sistem kontrol elektronik Yamaha MOI J untuk mengetahui kondisi yang terjadi pada setiap komponen masih dalam batas spesifikasi atau sudah tidak layak pakai. Tabel 3.2 Hasil pemeriksaan komponen sistem kontrol elektronik Yamaha MIO J No Komponen Pemeriksaan Hasil 1. Sensor CP Kondisi pemasangan part dan coupler. Hubungan kabel putihmerah. Hubungan kabel hitambiru. Masih bagus Masih bagus Masih bagus 2. Sensor IAP Dudukan pin dan dudukan connector . Hubungan kabel hitambiru. Hubungan kabel merah jambuputih. Hubungan kabel biru. Masih bagus Masih bagus Masih bagus Masih bagus 3. Sensor TP Kondisi pemasangan part dan coupler. Hubungan kabel hitambiru. Hubungan kabel biru. Masih bagus Masih bagus Masih bagus 4. Sensor IAT Kondisi pemasangan part dan coupler. Hubungan kabel hitambiru. Hubungan kabel coklatputih. Masih bagus Masih bagus Masih bagus 5. Sensor O 2 Kondisi pemasangan sensor dan coupler. Hubungan kabel abu-abumerah. Masih bagus Masih bagus 6. Sensor EOT Kondisi pemasangan sensor dan coupler. Hubungan kabel hitambiru. Hubungan kabel hijaumerah. Masih bagus Masih bagus Masih bagus 7. Ignition coil Kondisi pemasangan connector. Hubungan kabel orange. Masih bagus Masih bagus 8. ISC Kondisi pemasangan part dan coupler. Hubungan kabel merah muda. Hubungan kabel hijaukuning. Masih bagus Masih bagus hubungan kabel abu-abu. Hubungan kabel biru muda. Masih bagus Masih bagus Masih bagus 9. Injektor Kondisi coupler pemasanganya. Hubungan kabel orangehitam. Masih bagus Masih bagus 10. ECU Kondisi coupler pemasanganya. Kondisi battery. Hubungan kabel merah pada battery. Masih bagus Masih bagus Masih bagus Tabel 3.3 Hasil Pengukuran komponen sistem kontrol elektronik Yamaha MIO J No Pengukuran Hasil Standar 1. Tegangan keluar sensor IAP antara kabel coklatputih dan hitambiru. 3,93 volt 0,789 - 4 volt 2. Tegangan masuk sensor TPantara kabel biru dan hitambiru. 4,5 volt 5 volt 3. Tegangan keluar sensor TPantara kabel kuning dan hitambiru. 0,7 volt posisi menutup 0,63 – 0,73 volt posisi menutup 4. Tahanan antara kabel coklatputih dan hitambiru pada sensor IAT. 150 Ω pada suhu 32,6°C 5,7 – 6,3 k Ω pada suhu 0°C 5. Tahanan ISCpada kabel merah muda dan hijaukuning. 20,6 Ω pada suhu 32,6°C 20 Ω pada suhu 20°C 6. Tahanan ISCpada kabel abu-abu dan biru muda. 20,7 Ω pada suhu 32,6°C 20 Ω pada suhu 20°C 7. Sistem pengisian battery. 14 volt pada 5000 rmin. 14 volt pada 5000 rmin.

E. Pembahasan