ISC memiliki 4 terminal yang terdiri dari kabel merah muda+, kabel hijaukuning-, kabel abu-abu+, dan kabel biru muda-.
Gambar 2.31 Connector ISC Service Manual Yamaha MIO J, 2012:6-35
J. Kerja Sistem YMJET-FI
1. Hubungan antara Sensor, ECU, dan Aktuator
Sistem kontrol elektronik pada YM JET-FI bekerja dari penerimaan sinyal input oleh sensor-sensor yang mendeteksi kondisi mesin kemudian
menginformasikan kondisi tersebut untuk diproses oleh ECU, ECU memprosesnya berdasarkan sinyal dari beberapa sensor seperti sensor IAT, sensor
IAP, sensor TP, sensor O
2
, sensor EOT, sensor CPuntuk memberikan sinyal output pada aktuator yang terdiri dari injektor,ISC dan ignition coil seperti pada
gambar 2.1 diatas. 2.
Cara kerja sistem YMJET-FI Teknologi YM JET-FI yang baru dikembangkan oleh yamaha menampilkan
efisiensi pembakaran yang sangat baik, memungkinkan kendaraan mencapai karakteristik pengendara yang sangat nyaman dan ekonomis bahan bakarnya, serta
ramah lingkungan. YM JET ini terdiiri dari dua throttle valve mekanis, satu didepan dan satu dibelakang, yang berguna untuk mengontrol aliran udara
tambahan. Pada injektornya dilengkapi dengan perangkat M-JET, secara langsung
dipasang ke cylinder head dan dilengkapi dengan saluran by pass udara tambahan air conector untuk menghasilkan aliran udara yang kuat, ketika mesin sedang
beroperasi pada posisi langsam atau pada kecepatan rendah, pada ruang bakar timbul putaran turbulensi, sehingga semprotan bahan bakar oleh injektor menjadi
partikel yang lebih halus hasil atomisasi lebih baik didalam silinder, Sehingga meningkatkan efisiensi pembakaran dan mencapai tujuan hemat bahan bakar
Service Manual Yamaha MIO J, 2012:1-5.
Gambar 2.32 Sistem YMJET-FI Service Manual Yamaha MIO J, 2012:1-5 Aliran udara masuk pada sistem YMJET-FI dalam berbagai posisi bukaan
throttle dapat dibagi menjadi tiga sistem aliran udara yaitu :
a. Saat putaran langsam
Pada saat mesin dalam kondisi putaran langsam throttle valve 1 dan throttle valve
2 dalam kondisi tertutup, sehingga udara masuk melalui saluran air assist passage
yang terletak didepan throttle valve 1 dan dibelakang throttle valve 2, namun udara hanya bisa lewat melalui lubang air assist passage yang terletak
didepan throttle valve 1 karna throttle valve masih dalam kondisi tertutup. Udara yang masuk melalui air assist passageakan dikontrol oleh idle speed control
dengan cara membuka plunger penutup laju udara didalam pipa air assist passage.
Gambar 2.33 Aliran udara pada putaran langsam b.
Saat putaran rendah Pada saat mesin dalam kondisi putaran rendah throttle valve 1 sudah dalam
kondisi sedikit terbuka namun throttle valve 2 masih dalam kondisi tertutup. Hal itu disebabkan karna penghubung gerakan dari throttle valve 1 menuju throttle
valve 2 diberi jarak suaian atau spelling pada throttle valve 2, sehingga pada saat
handle gas mulai ditarik akan menggerakan dan membuka throttle valve 1 dan
throttle valve 2 masih dalam kondisi diam atau tertutup, maka udara akan masuk
melaluli kedua saluran air assist passage yang terletak didepan throttle valve 1 dan throttle valve 2.
Gambar 2.34 Aliran udara pada putaran rendah c.
Saat putaran menengah tinggi Pada saat mesin dalam kondisi putaran menengah menuju putaran tinggi
throttle valve 1 dan throttle valve 2 dalam kondisi sedikit membuka sampai
kondisi membuka penuh tergantung dari seberapa banyak handle gas ditarik. Pada kondisi ini udara dapat masuk melalui main air passage yang akan dicampur
dengan bahan bakar untuk proses pembakaran dengan jumlah yang disesuaikan oleh sudut bukaan throttle valve.
Gambar 2.35 Aliran udara pada putaran tinggi
K. Pemeriksaan Sistem Kontrol Elektronik Pada YMJET-FI