Uji Validitas Pengujian Instrumen

4. Observasi Pengamatan Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis Sugiyono, 2010:203. Observasi merupakan proses awal dalam suatu penelitian untuk mengamati objek yang akan diteliti. Segala aspek yang diamati berfokus pada fenomena yang telah dirumuskan terlebih dahulu Subiyanto, 2000:128. Metode observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan keseluruh bagian perusahaan PT. TKPI, yang diamati dalam observasi meliputi lingkungan perusahaan, perilaku organisasi, struktur organisasi dan sebagainya.

3.8. Pengujian Instrumen

Sebelum melakukan uji statistik lebih lanjut, diperlukan pengujian alat ukur penelitian untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan valid dan reliabel atau tidak. Pengujian hipotesis tidak akan menghasilkan kesimpulan yang benar apabila alat ukur yang digunakan dalam penelitian tidak valid dan tidak reliabel. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

3.8.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2011:52. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur kuesioner tersebut. Validitas menunujukkan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Ghozali, 2011:52. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS. Uji validitas ini membandingkan antara nilai korelasi r-hitung dan angka korelasi r- tabel. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel dan nilainya positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya, jika r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas pertanyaan kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pertanyaan kepada 20 responden. Dalam hal ini r-tabel dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment diperoleh r-tabel dengan N=20 dan signifikansi 5 adalah r-tabel= 0,444. Hasil uji validitas variabel Keadilan Distributif dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini. Tabel 3.3. Validitas Variabel Keadilan Distributif X1 No item Nilai r-hitung Nilai r-tabel Keterangan 1 0.877 0.444 Valid 2 0.726 0.444 Valid 3 0.813 0.444 Valid 4 0.877 0.444 Valid 5 0.714 0.444 Valid 6 0.813 0.444 Valid 7 0.812 0.444 Valid 8 0.500 0.444 Valid Dari delapan item pertanyaan dinyatakan valid karena r-hitungr-tabel, maka semua item pertanyaan dari variabel keadilan distributif dapat digunakan dalam penelitian. Hasil uji validitas keadilan prosedural dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini. Tabel 3.4. Validitas Variabel Keadilan Prosedural X2 No item Nilai r-hitung Nilai r-tabel Keterangan 9 0.799 0.444 Valid 10 0.675 0.444 Valid 11 0.698 0.444 Valid 12 0.650 0.444 Valid 13 0.647 0.444 Valid 14 0.837 0.444 Valid Dalam variabel keadilan prosedural hanya terdapat enam pertanyaan. Semua item pertanyaan dalam variabel keadilan prosedural tersebut dinyatakan valid karena semua menunjukkan bahwa nilai r-hitung masing masing item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian semua item pertanyaan dapat digunakan untuk mengukur indikator dalam variabel keadilan prosedural. Hasil uji validitas kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel 3.5. dibawah ini. Tabel 3.5. Validitas Variabel Kepuasan Kerja Y1 No item Nilai r- hitung Nilai r-tabel Keterangan 15 0.845 0.444 Valid 16 0.768 0.444 Valid 17 0.762 0.444 Valid 18 0.816 0.444 Valid 19 0.474 0.444 Valid 20 0.718 0.444 Valid 21 0.762 0.444 Valid 22 0.779 0.444 Valid 23 0.613 0.444 Valid 24 0.813 0.444 Valid Dari tabel 3.5 diatas, dapat dilihat bahwa seluruh item pertanyaan dari variabel kepuasan kerja memenuhi kriteria, yaitu r-hitungr-tabel. Dengan demikian semua butir pertanyaan dapat digunakan untuk mengukur indikator dalam variabel kepuasan kerja. Hasil uji validitas dari variabel komitmen afektif dapat dilihat dari tabel 3.6 dibawah ini. Tabel 3.6. Validitas Variabel Komitmen Afektif Y2 No item Nilai r-hitung Nilai r-tabel Keterangan 25 0.695 0.444 Valid 26 0.688 0.444 Valid 27 0.559 0.444 Valid 28 0.718 0.444 Valid 29 0.714 0.444 Valid 30 0.768 0.444 Valid 31 0.647 0.444 Valid 32 0.799 0.444 Valid Dari tabel 3.6 diatas, uji validitas dari semua item pertanyaan dalam variabel komitmen afektif dinyatakan valid atau memenuhi kriteria. Dengan demikian semua item pertanyaan tersebut dapat digunakan dalam penelitian untuk mengukur indikator dalam variabel komitmen afektif.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh keadilan jasa, terhadap word of mouth, kepuasan, dan intensitas pembelian ulang pelanggan: studi kasus atas penanganan keluhan pelanggan PT. AHASS di Ciledug

0 4 154

PERAN PEMEDIASIAN KEPUASAN KARIR PADA PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF DAN KEADILAN PROSEDURAL KARIR PADA KOMITMEN AFEKTIF KARYAWAN SWASTA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

3 6 13

PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF DAN KEADILAN PROSEDURAL DALAM PENGGAJIAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DAN KARYAWAN

0 3 89

PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DENGAN ETIKA KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATOR DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DIY

8 58 130

PENGARUH KEADILAN PROSEDURAL KARIR, KEADILAN DISTRIBUTIF KARIR DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA DENGAN KOMITMEN AFEKTIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BANTUL

0 6 216

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEADILAN DISTRIBUTIF KOMPENSASI DAN KEADILAN PROSEDURAL KOMPENSASI TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF

0 5 114

Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, Dan Keadilan Interaksional Terhadap Kepuasan Kerja (Studi Kasus Pada PT. Solo Sentral Taksi).

0 0 21

Pengaruh Keadilan Distributif dan Keadilan Prosedural terhadap Komitmen Organisasional.

3 12 18

Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural dan Keadilan Interaksional Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Afektif Sebagai Variabel Intervening

0 0 12

PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF KOMPENSASI, KEADILAN PROSEDURAL KOMPENSASI DAN MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA KARYAWAN PT KAYU LIMA UTAMA

0 0 15