Indikator keadilan prosedural menurut Niehoff Moorman 1993:537: 1. Fair Formal Procedure Prosedur Formal yang Adil
Prosedur formal yang adil merupakan peraturan yang dibuat oleh karyawan untuk dipatuhi dan dijalankan dengan baik. Prosedur yang adil yaitu peraturan
yang dibuat dengan melibatkan karyawan didalamnya, karyawan ikut serta dalam pengambilan keputusan pembuatan aturan atau prosedur.
2. Interactional Justice Keadilan Interaksional Keadilan interaksional mengacu pada sejauh mana suatu otoritas yang
diberikan terhadap karyawan mampu dikomunikasikan dengan baik. Secara umum keadilan interaksional menampilkan suatu kondisi kegiatan yang tidak
bersinggungan dengan pekerjaan, namun lebih pada aspek interaksi baik secara informasi maupun antar personal.
2.1. Kepuasan Kerja
2.3.1. Pengertian Kepuasan Kerja Job Satisfaction
Menurut Mathis dan Jackson 2001 kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. Ketidakpuasan kerja
muncul saat harapan-harapan tersebut tidak terpenuhi. Menurut Luthans 2007 memberikan definisi komprehensif dari kepuasan kerja yang meliputi reaksi atau
sikap kognitif, afektif dan evaluatif yang menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian
pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang dan hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
Keith Davis 1985 dalam Mangkunegara mengemukakan bahwa “job satisfaction
is the favorableness or unfavorableness with employees view their work” kepuaasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami
pegawai dalam bekerja. Wexley dan Yuki 1977 mendefinisikan kepuasan kerja “is the way an employee feels about his or her job” adalah cara pegawai
merasakan dirinya atau pekerjaanya. Mangkunegara 2009:117 mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak
menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaanya maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-
aspek seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur
organisasi perusahaan, mutu pengawasan. Sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan.
Kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaanya yang mencerminkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam
pekerjaanya serta harapan-harapannya terhadap pengalaman masa depan Yuki dalam Usman, 2006. Locke dalam Usman 2006 mengemukakan bahwa
kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah aspek pekerjaan tergantung pada selisih discrepancy antara apa yang telah dianggap telah didapatkan dengan apa
yang diinginkan.
2.3.2. Variabel-variabel Kepuasan Kerja