13
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan multirepresentasi di kelas, mengadaptasi tahapan program pembelajaran yang diterapkan oleh Suhandi
2012. Tahapan tersebut membagai proses pembelajaran menjadi lima fase. Pada penelitian ini, hanya ada empat fase yang diadaptasi untuk proses pembelajaran
sebagai berikut: Tabel 2.1 Tahapan Program Pembelajaran dengan Pendekatan Multirepresentasi
Tahapan Pembelajaran Aktivitas Guru
Fase 1 Orientasi siswa pada
fenomena fisis Melakukan apersepsi
Menyajikan peristiwa, kejadian, fenomena fisis yang sering dilihat dan dialami siswa dalam
keseharian Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran
Fase 2 Penyajian
model dari
peristiwa dan fenomena fisis yang dialami siswa
Menyajikan dan mendemonstrasikan model dari fenomena fisis yang ditinjau
Fase 3 Penanaman konsep melalui
pemberian pendekatan multirepresentasi
Menyajikan berbagai
representasi verbal,
piktorial, matematik,
dan diagram.grafik
diperkuat dengan sajian animasisimulasi fisis, untuk menanamkan konsep, dalam seting
interaktif.
Fase 4 Pemantapan dan Pengayaan
dan tindak lanjut Menyajikan latihan-latihan
2.1.2 Pemahaman Konsep
Konsep merupakan objek atau peristiwa yang memiliki ciri-ciri umum. Menurut Suharsimi 2007 pemahaman adalah suatu jenjang dalam ranah kognitif
yang menunjukkan kemampuan menjelaskan hubungan yang sederhana antara fakta-fakta atau konsep-konsep. Jadi pemahaman konsep dapat diartikan sebagai
kemampuan memperoleh makna dari suatu konsep yang dipelajari.
14
Pemahaman konsep dalam pembelajaran merupakan salah satu hal yang diukur sebagai hasil belajar. Pemahaman konsep termasuk dalam ranah kognitif.
Bloom yang dikutip oleh Suharsimi 2007 mengelompokkan taksonomi tujuan pendidikan pada ranah kognitif menjadi enam kelompok meliputi 1 mengenal
recognition; 2 pemahaman comprehension ; 3 penerapan application; 4 analisis analysis; 5 sintesis synthesis; dan 6 evaluasi evaluation.
Aspek pemahaman masuk ke dalam salah satu kelompok ranah kognitif taksonomi Bloom pada tingkat kedua. Pada tingkat pemahaman siswa diminta
untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. Menurut Rudyatmi dan Rusilowati 2013: 25 yang
dimaksud dengan pemahamankomprehensi comprehension adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep,
situasi, serta fakta yang diketahuinya. Pengetahuan pemahaman dapat dibedakan dalam tiga tingkatan, yaitu 1 dapat menjelaskan arti dan fungsi; 2 penafsiran
seperti dapat menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian; 3 mampu melihat dibalik yang tertulis, atau dapat membuat ramalan tentang
konsekuensi sesuatu. Indikator yang dapat menunjukkan bahwa seseorang telah memahami
suatu konsep adalah 1 menyatakan ulang konsep; 2 mengklasifikasikan objek- objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; 3 mengaplikasikan
konsep dalam pemecahan masalah; 4 memberi contoh dan kontra contoh; 5 menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi; 6
15
menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu; dan 7 mengembangkan syarat perlu dan atau cukup suatu konsep.
Pemahaman konsep merupakan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang suatu konsep yang dipelajari. Berdasarkan uraian di atas kemampuan
siswa dalam memahami konsep diukur dengan indikator-indikator berikut 1 memahami hubungan sederhana diantara fakta atau konsep atau C2; 2
menerapkan konsep dalam pemecahan masalah atau C3; dan 3 menganalisis hubungan konsep-konsep atau C4.
2.1.3 Kemampuan Berpikir Kritis