Focus on form and functions, yaitu guru memfokuskan pada mode atau Sequence, yaitu sejumlah representasi fenomena fisis dapat disajikan atau On going assessment. Sangat penting untuk meresensi pekerjaan siswa yang

10 Format representasi grafik dapat dikatakan sebagai penjelasan singkat atas sebuah konsep. Penggunaan representasi grafik tentunya harus dibarengi dengan kemampuan membaca dan membuat grafik. Beberapa format representasi grafik yang sering digunakan pada mata pelajaran fisika adalah grafik balok energi energy bar chart, grafik balok momentum momentum bar chart dan grafik gerak. Representasi matematik berperan dalam penyelesaian soal kuantitatif. Suatu konsep fisika disajikan dalam simbol-simbol tertentu kemudian dirangkai dalam rumusan matematik untuk menyelesaikan persoalan. Namun penggunaan representasi kuantitatif ini banyak ditentukan keberhasilannya oleh pengunaan representasi kualitatif secara baik. Pada fase ini tampak bahwa siswa tidak seharusnya menghapalkan semua rumus-rumus atau persamaan matematik. Pembelajaran fisika berbasis multirepresentasi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model IF-SO framework Waldrip, 2010. Desain ini juga digunakan oleh Abdurrahman 2011. Karakteristik pembelajaran berbasis multirepresentasi adalah sebagai berikut:

I: Identify key concept, yaitu mengidentifikasi konsep kunci key concept atau

ide utama dari topik yang akan dipelajari. Guru mengidentifikasi konsep kunci terlebih dahulu agar pembelajaran berbasis multirepresentasi lebih terarah. Identifikasi konsep kunci digunakan sebagai landasan dalam mengonstruksi dan mengkreasi mode atau format representasi yang digunakan guru dan siswa.

F: Focus on form and functions, yaitu guru memfokuskan pada mode atau

format dan fungsi representasi yang bervariasi sesuai dengan ide utama dari topik 11 yang dipelajari. Contohnya adalah penggunaan grafik dalam menggambarkan energi. Siswa dapat mengidentifikasi tujuan penggunaan grafik dan fungsinya. Guru dapat membimbing siswa untuk belajar sains dari tipe representasi dengan melibatkan alasan, menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena.

S: Sequence, yaitu sejumlah representasi fenomena fisis dapat disajikan atau

dikreasi secara sekuensi atau berurutan sesuai dengan karakteristik atau ide utama yang menjadi pusat perhatian dan konsepsi awal siswa. Jika konsepnya abstrak, pembelajaran dapat dimulai dengan visualisasi atau simulasi konsep untuk memacu daya imajinasi dan daya tarik siswa. Siswa mengalami kesulitan adaptasi psikologis jika guru langsung menyajikan konsep yang sangat abstrak menggunakan persamaan matematika. Sekuensi yang logis menentukan ketertarikan siswa mempelajari topik fisika dan meningkatkan persepsi positif siswa pada topik fisika yang dipelajari serta mempermudah penguasaan konsep.

O: On going assessment. Sangat penting untuk meresensi pekerjaan siswa yang

menggunakan dan mengkreasi sendiri format representasi. Guru dapat melakukan serangkaian assesmen baik formatif, diagnostik, sumatif, maupun sejumlah assesmen alternatif, termasuk self-assessment sangat berguna untuk menggali alasan dan kompetensi siswa dalam merepresentasikan secara bervariasi konsep fisika yang sama. Model desain IF-SO framework dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini. 12 Gambar 2.1 Desain Strategi Pembelajaran Berdasarkan IF-SO Framework Identifikasi Konsep Kunci  Fokus pada karakteristik ilmu pengetahuan  Memutuskan berbagai representasi  Menyajikan fenomena sehari-hari teknologi dan pengetahuan alam IF-SO Framework Berurutan Fokus pada bentuk dan fungsi Ujian Berdsarkan: Konsepsi awal Miskonsepsi Konsep sebelumnya Ide sebelumnya Representasi Verbal: Oral and Teks Buku, artikel, majalah, web Representasi Visual Tabel, Grafik, Gambar Representasi Perlakuan Experiments Tampilan Dinamika Representasi Simulasi Fisika Phet Representasi Matematik Generalisasi representasi pada persamaan- persamaan matematik Analogi Menganalogikan representasi-representasi yang ada dengan membuat analogi yang sama Diagnosa Formatif Summatif Bentuk lainnya Format multi representasi: Verbalteks Gambar Grafik Matematik Persamaan 13 Pelaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan multirepresentasi di kelas, mengadaptasi tahapan program pembelajaran yang diterapkan oleh Suhandi 2012. Tahapan tersebut membagai proses pembelajaran menjadi lima fase. Pada penelitian ini, hanya ada empat fase yang diadaptasi untuk proses pembelajaran sebagai berikut: Tabel 2.1 Tahapan Program Pembelajaran dengan Pendekatan Multirepresentasi Tahapan Pembelajaran Aktivitas Guru Fase 1 Orientasi siswa pada fenomena fisis Melakukan apersepsi Menyajikan peristiwa, kejadian, fenomena fisis yang sering dilihat dan dialami siswa dalam keseharian Menjelaskan tujuan dan kompetensi pembelajaran Fase 2 Penyajian model dari peristiwa dan fenomena fisis yang dialami siswa Menyajikan dan mendemonstrasikan model dari fenomena fisis yang ditinjau Fase 3 Penanaman konsep melalui pemberian pendekatan multirepresentasi Menyajikan berbagai representasi verbal, piktorial, matematik, dan diagram.grafik diperkuat dengan sajian animasisimulasi fisis, untuk menanamkan konsep, dalam seting interaktif. Fase 4 Pemantapan dan Pengayaan dan tindak lanjut Menyajikan latihan-latihan

2.1.2 Pemahaman Konsep