D. Hasil Belajar
Proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Akan tetapi,
untuk menyamakan persepsi sebaiknya berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa
“suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan
instruksionalnya dapat tercapai ” adapun banyak pendapat para ahli tentang hasil
belajar akan dijelaskan lebih rinci. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan-tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni:
a. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. b. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisai, dan internalisasi. c. Ranah Psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ketiga ranah tersebut menjadi penilaian hasil belajar. Diantara ketiga
ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi pengajaran
Sudjana, 2004: 22. Bloom dalam Anderson menjelaskan, ranah kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah disempurnakan oleh Anderson terdiri
dari enam aspek kategori proses kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Hierarki ranah
kognitif tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Mengingat remembering
Mengingat adalah kemampuan paling rendah dalam ranah kognitif, yang didefinisikan sebagai pemanggilan ulang informasi recalling information.
Contoh kata kerja yang digunakan adalah sebutkan cite, pilihlah choose, tunjukkan show, jodohkan match, dan sebagainya.
b. Memahami understanding Berhubungan dengan menjelaskan ide atau konsep. Pada tingkat ini,
siswa dapat memahami maksud dari informasi dengan cara menafsirkan dan mengartikan apa yang telah dipelajarinya. Kata kerja yang dgunakan seperti
hubungkan associate, deskripsikan describe, jelaskan explain, definisikan define, diskusikan discuss, dan sebagainya.
c. Mengaplikasikan menerapkan applying Merujuk pada kemampuan menggunakan materi pembelajaran dalam
situasi yang baru dan nyata yang meliputi aplikasi suatu peraturan, metode, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Dicirikan dengan kata kerja sesuaikan
adapt, aplikasikan apply, peragakan demonstrate, berikan gagasan construct, gambarkan illustrate, dan sebagainya.
d. Menganalisis analyzing
Analyzing, evaluating, dan creating tergolong dalam kemampuan berpikir kritis. Menganalisis didefinisikan dengan kemampuan siswa
memecah informasi menjadi bagian-bagian untuk mengeksplorasi pemahaman dan hubungannya yang menjadi bagian-bagian untuk mengeksplorasi
pemahaman dan hubungannya, yang ditunjukkan dengan kata kerja analisis analyze, susun arrange, bandingkan compare, hubungkan relate, dan
sebagainya. e. Mencipta creating
Hierarki ini berhubungan dengan kemampuan menciptakan ide baru atau sudut pandang. Siswa diharapkan mampu untuk mencipta ide dan
informasi baru menggunakan apa yang telah dipelajari sebelumnya, yang ditunjukkan dengan kata kerja seperti lakukan act, kumpulkan assemble,
kombinasikan combine, susun compile, kembangkan develop, dan sebagainya.
Berdasarkan berbagai teori menurut beberapa para ahli diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa suatu pembelajaran itu dipengaruhi oleh berbagi
faktor yang menunjang dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu yang penting dalam hal ini adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Sesuai judul yang di angkat oleh peneliti pembelajaran inquiry menurut peneliti yang telah disimpulkan dari teori diatas adalah pembelajaran yang meningkatkan
hasil belajar siswa dengan cara menekankan pembelajaran yang aktif kepada siswa sehingga ilmu tidak hanya bersumber dari guru.
E. Kerangka Berpikir