2012 hasilnya bahwa NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil yang berbeda diungkapkan oleh, Chairatanawan 2008, dan Martani dkk
2009, dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa NPM berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2.1.3.4 Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan
lainnya Harahab, 2002:308. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang mengevaluasi revenue dan output yang dihasilkan oleh asset perusahaan Ulupui, 2006:4.
Menurut Anaroga 2008:111, rasio aktivitas adalah kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya. Jadi rasio aktivitas dapat
disimpulkan bahwa rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimiliki.
Rasio aktivitas ini dapat menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan dengan asset yang dibutuhkan untuk dapat menunjang kegiatan
operasi perusahaan. Rasio aktivitas dapat digunakan untuk memprediksi modal yang akan dibutuhkan perusahaan baik dalam kegiatan operasi maupun jangka
panjang. Menurut Darsono 2005:59 rasio aktivitas terdiri dari:
a. Receivable Turn Over RTO, rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki.
b. Rata-rata Penerimaan Piutang RPP, melalui rasio ini dapat dilihat dalam jangka waktu berapa hari piutang akan bisa diubah menjadi kas atau ditagih.
c. Inventory Turn Over ITO, rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan, dalam arti berapa kali persediaan
yang ada akan diubah menjadi penjualan. d. Lama Persediaan Mengendap LPM, rasio ini berguna untuk mengetahui
jangka waktu persediaan mengendap di gudang perusahaan. e. Total Asset Turn Over TATO, merupakan kemampuan perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan. Dalam penelitian ini rasio aktivitas dihitung dengan menggunakan Total
Asset Turn Over TATO, yairu rasio yang menunjukkan perputaran total aktiva yang diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan
semua aktiva dalam menciptakan penjualan. TATO mencerminkan efisiensi asset manajemen untuk mendapatkan penghasilan dari aktivitas operasi perusahaan
Martani dkk, 2009:50. Dengan melihat rasio ini dapat diketahui efektifitas penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Secara sistematis menurut
Darsono 2005:59 TATO dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Penelitian sebelumnya telah menguji TATO terhadap return saham telah dilakukan oleh Martani dkk 2009, dengan hasil bahwa TATO berpengaruh
negatif signifikan terhadap return saham. Sedangkan penelitiaan yang dilakukan oleh Nuryana 2013 yang mengungkapkan bahwa TATO berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Hasil yang berbeda diungkapkan oleh Penelitian sebelumnya yang menguji tentang pengaruh TATO terhadap return saham telah
dilakukan oleh Farkhan dan Ika 2013, Ulupui 2006, dan Thrisye dan Simu 2013 yang mengungkapkn bahwa TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
2.2 Penelitian Terdahulu