e. Status Gizi Masyarakat
Secara umum status gizi masyarakat terdiri dari pemantauan pertumbuhan balita, bayi baru lahir ditimbang, kurang gizi,
penanganan kasus gizi buruk, dan ibu hamil kurang energi kronis KEK.
8. Sosial Budaya Daerah
Kecamatan Metro Kibang mempunyai persebaran penduduk yang tidak merata secara geografis. Hal ini di sebabkan karena aspek kultural, ekologis
serta dukungan kualitas dan kuantitas infrastruktur. Persebaran penduduk
Kecamatan Metro Kibang berorientasi pada potensi pertanian. Jumlah
penduduk Kecamatan Metro Kibang pada tahun 2014 berjumlah 21.993 jiwa menurut data BPS Lampung Timur. Perkembangan jumlah penduduk
Kecamatan Metro Kibang dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini:
Tabel 6. Perkembangan Jumlah Penduduk Kecamatan Metro Kibang Tahun 2010-2014
No Tahun
Jumlah
1 2010
19993 2
2011 20627
3 2012
21109 4
2013 21993
5 2014
21993 Sumber : BPS Kabupaten Lampung Timur Data Profil Kesehatan Puskesmas
Margototo Tahun 2014
Berdasarkan kepadatannya, kepadatan penduduk di Kecamatan Metro Kibang sebesar 24 jiwakm
2
, dengan kepadatan tertinggi di Desa Margajaya sebesar 585,33 jiwakm
2
dan terendah di Desa Margosari sebesar 3,04 jiwakm
2
. Tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Metro Kibang Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7. Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Metro Kibang Tahun 2014
No Tingkat Pendidikan
Presentase 1
Tidak Memiliki Ijazah SD 6,46
2 SDMII
28,77 3
SMPMTS 35,23
4 SMAMA
20,26 5
SMK 0,26
6 DIDII
0,22 7
AkademiDIII 0,25
8 UniversitasDIV
0,02 9
S2S3 0,00
Sumber : BPS Kabupaten Lampung Timur Data Profil Kesehatan Puskesmas Margototo Tahun 2014
B. Gambaran Umum Desa Margosari
1. Sejarah Singkat Desa Margosari
Desa Margosari adalah desa pemekaran dari Desa Margototo atas usulan warga masyarakat desa yang terdiri dari 2 dua dusun yaitu Dusun IX dan
Dusun X dan telah dinyatakan sebagai Desa Persiapan dengan Keputusan
Bupati Lampung Timur Nomor 06 Tahun 2002 Tanggal 20 Maret 2002.
Pada awalnya Desa Margosari di buka oleh masyarakat perambah hutan yaitu tahun 1956 dan merupakan pedukuhan dengan salah satu tokoh yang