rendah  atau  harga  tinggi  dengan  kualitas  prima  tergantung  dari  preferensi konsumen.
2.8.2  Tujuan dan Manfaat Penggunaan Analisis Konjoin
Pada  dasarnya  tujuan  analisis  konjoin  adalah  untuk  mengetahui  bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek untuk mengetahui kombinasi seperti apa
yang  memiliki  nilai  manfaat  terbesar  yang  dirasakan  oleh  responden  sehingga akan  mempengaruhi  mereka  dalam  proses  penentuan  keputusan.  Hasil  utama
analisis  konjoin  adalah  suatu  bentuk  desain  produk  barangjasaidea  atau  objek
tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden Singgih, 2010.
2.8.3 Istilah-istilah Dalam Analisis Konjoin
Adapun beberapa istilah dalam analisis konjoin adalah: 1.  Atribut, yaitu berupa variabel-variabel yang akan diteliti.
2.  Taraflevel,  yaitu  bagian  dari  atribut  yang  menunjukkan  nilai  yang diasumsikan oleh atribut.
3.  Stimuli,  yaitu  sekelompok  atribut  yang  dievaluasi  oleh  responden  yang berasal dari kombinasi atau desain taraf-taraf atribut.
4.  Nilai  kepentingan  relatif  Relative  Importance  Value,  yaitu  nilai  yang menunjukkan  atribut  yang  paling  penting  dalam  mempengaruhi  pilihan
responden. 5.  Nilai kegunaan utilitas, yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan
atau  kenikmatan  yang  diperoleh  dari  seorang  konsumen.  Semakin  tinggi tingkat  kepuasan  maka  semakin  tinggi  pula  nilai  guna  utilitas  dan
sebaliknya. Nilai guna dibedakan dalam dua pengertian:
Universitas Sumatera Utara
a.  Nilai guna marginal,  yaitu pertambahanpengurangan kepuasan akibat adanya pertambahanpengurangan pengunaan satu unit barang tertentu.
b.  Total  nilai  guna,  yaitu  keseluruhan  kepuasan  yang  diperoleh  dari mengomsumsi sejumlah barang-barang tertentu.
2.8.4 Tahapan-tahapan Analisis Konjoin
Adapun  tahapan-tahapan  yang  perlu  dilakukan  dalam  merancang  dan melaksanakan analisis konjoin secara umum sebagai berikut:
1.  Perumusan masalah dan mengidentifikasi atribut Langkah  awal  dalam  melakukan  analisis  konjoin  yaitu  perumusan
masalah.Setelah  adanya  perumusan  masalah  maka  dicarilah  kumpulan  atribut dimana  setiap  atribut  terdiri  atas  beberapa  taraflevel.Informasi  mengenai
atribut  yang  mewakili  preferensi  konsumen  dapat  diperoleh  melalui  diskusi dengan  pakar,  eksplorasi  data  sekunder  atau  studi  kepustakaan.Kemudian
atribut yang sudah dianggap mewakili ditentukan datanya. Skala atribut dibagi menjadi  skala  kualitatifnon-metrik    atau  kategori  nominal  dan  ordinal  dan
skala kuantitatif atau metrik interval dan rasio.
2.  Merancang kombinasi atribut stimuli Setelah  mengidentifikasi  atribut  beserta  taraf-tarafnya,  kemudian  dilakukan
perancangan stimuli yaitu kombinasi taraf antar-atribut.Pendekatan yang umum digunakan untuk merancang stimuli yaitu kombinasi lengkap full profile atau
evaluasi banyak factor. Analisis  konjoin  full-profile  yang  diperkenalkan  terlebih  dahulu
merupakan  rancangan  kombinasi  yang  menggambarkan  profil  produk  secara lengkap.  Jumlah  stimuli  dapat  dikurangi  dengan  menggunakan  menggunakan
fractional  factorial  design    yang  memungkinkan  mengestimasi  semua  main effects.  Desain  ini  mengasumsikan  bahwa  setiap  interaksi  yang  tidak  penting
diabaikan.Untuk  membentuk  stimuli  dirancang  dengan  menggunakan  SPSS FOR  WINDOWS  17.0  sehingga  diperoleh  15  minimal  stimuli.Setiap  stimuli
Universitas Sumatera Utara
berisi  kombinasi  antara  atribut  dengan  taraf,  dimana  tiap  stimuli menggambarkan  profil  tiap  objek  secara  lengkap.  Responden  mengevaluasi
masing-masing  stimuli  mulai  dari  stimuli  yang  paling  diminatidianggap penting  hingga  stimuli  yang  paling  tidak  diminatiyang  paling  dianggap  tidak
penting dengan cararating memberi peringkat. Keuntungan menggunakan metode ini adalah:
1.  Diperoleh  deskripsi  yang  lebih  realistis  dengan  menjelaskan  setiap  stimuli berisikan sebuah taraf dari masing-masing atribut.
2.  Menggambarkan  trade-off  yang  lebih  jelas  antara  seluruh  atribut  yang tersedia.
Sedangkan  kendala  menggunakan  metode  ini  adalah  metode  full-profile disarankan  apabila  jumlah  atribut  yang  diteliti  antara  enam  sampai  sembilan
atribut saja Hair et al, 2006.
3. Metode pengumpulan data Data  yang  diperlukan  dalam  analisis  konjoin  dapat  berupa  data  non-metrik  data
berskala  nominal,  ordinal  atau  kategorial  maupun  data  metrik  data  berskala interval atau rasio.
Untuk  memperoleh  data  dalam  bentuk  non-metrik,  responden  diminta  untuk membuat  ranking  atau  mengurutkan  stimuli  pada  tahap  yang  telah  dibuat
sebelumnya.  Perangkingan  dimulai  dari  satu  dan  seterusnya  hingga  ranking terakhir bagi stimuli yang paling tidak disukai.Sedangkan untuk memperoleh data
dalam  bentuk  metrik,  responden  diminta  untuk  memberikan  nilai  atau  rating terhadap  masing-masing  stimuli.  Dengan  cara  ini,  responden  akan  dapat
memberikan penilaian terhadap masing-masing stimuli secara terpisah. Pemberian nilai atau rating dapat dilakukan menggunakan skala likert 1 hingga 5 1=paling
tidak disukai dan 5=paling disukai atau menggunakan nilai ranking, artinya untuk stimuli  yang  paling  tidak  disukai  diberi  nilai  tertinggi  setara  dengan  jumlah
stimulinya, sedangkan stimuli yang paling disukai diberi nilai satu. 4.Metode analisis yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  tipe  data  dan  cara  pengumpulan  datanya,  prosedur  analisis  yang digunakan  adalah  analisis  konjoin  full-profile  menggunakan  metode  regresi
dengan variabel dummy. Variabel  yang  dianalisis  dengan  model  regresi  dapat  berupa  variabel
kuantitatif  maupun  variabel  kualitatif.Variabel  kualitatif  dalam  model  regresi sering  disebut  dengan  istilah  variabel  dummy.Untuk  variabel  kualitatif  yang
mempunyai  k  kategori  dapat  dibangun  k-1  peubah  boneka.Variabel  ini  biasanya mengambil nilai 1 atau 0.Kedua nilai yang diberikan tidak menunjukkan bilangan
numerik  tetapi  hanya  sebagai  identifikasi  kelas  atau  kategorinya.Atribut  yang mempunyai  dua  taraf  diberi  kode  1  untuk  salah  satu  taraf  dan  0  untuk  taraf
lainnya. Atribut yang mempunyai tiga taraf, pengkodeannya sebagai berikut: Tabel 2.1  Pengkodean Variabel Dummy
Taraf Kode
Taraf 1 1
Taraf 2 1
Taraf 3
Untuk taraf lebih dari tiga, pengkodean dilakukan dengan cara yang sama sehingga setiap faktor memiliki k-1 variabel dummy. Banyaknya variabel ini sama
dengan banyaknya kategori taraf dikurangi satu J Supranto, 2004.
Metode  Regresi  dengan  variabel  dummy  sangat  umum  digunakan  untuk data  berjenis  non-metrik  maupun  metrik,  dimana  data  telah  diperoleh  melalui
pengurutan  maupun  penilaian  terhadap  kombinasi  atribut  atau  stimuli  yang  telah dirancang sebelumnya.
Adapun secara umum model dasar analisis konjoin adalah: U x =
∑ ∑
Keterangan: U x  =  Utility total dari tiap-tiap stimuli
Universitas Sumatera Utara
=  Nilai  kegunaan  dari  atribut  ke- i  i=1,2,3…m  dan  taraflevel    ke-j
j=1,2,3…k
i
= Taraf ke-k dari atribut ke-i m
= Banyak atribut =  Peubah  boneka  atribut  ke-i  taraf  ke-j  bernilai  1  jika  level  ke-j  dari
atribut ke –i terjadi, 0 jika tidak terjadi
Regresi  linier  biasanya  digunakan  untuk  mendapatkan  model  analisis konjoin  tersebut,  kemudian  dapat  ditentukan  nilai  kegunaan  dari  taraf-taraf  tiap
atribut  untuk  menentukan  nilai  pentingnya  suatu  taraf  relatif  terhadap  taraf  yang lain  pada  suatu  atribut.  Setelah  menentukan  nilai  kegunaan  taraf,  maka  nilai
kepentingan relatif bobot dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: =
∑
Keterangan: = Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut
= Range nilai kepentingan untuk tiap atribut yang dicari dengan rumus Range nilai kepentingan relatif tiap atribut dapat dicari dengan rumus :
I
i
= {maksa
ij
– mina
ij
} 5.
Interpretasi Hasil
Menurut  Kuhfeld  2000  ada  beberapa  ketentuan  dalam  melakukan  interpretasi
hasil yaitu: a.  Taraf  yang  memiliki  nilai  kegunaan  lebih  tinggi  adalah  taraf  yang  lebih
disukai. b.  Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan jumlah nilai
kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut.
Universitas Sumatera Utara
c.  Kombinasi yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang paling disukai responden.
d.  Atribut  yang  memiliki  perbedaan  nilai  kegunaan  lebih  besar  antara  nilai kegunaan  taraf  tertinggi  dan  terendahnya  merupakan  atribut  yang  lebih
penting.
6.  Uji Validitas Sugiyono  2006  menyatakan,  bahwa  instrument  kuesioner  harus  diuji.
Instrumen  yang  baik  harus  memenuhi  dua  persyaratan  penting  yaitu  valid  dan reliabel.  Uji  validitas atau kesasihan digunakan untuk  mengetahui seberapa tepat
suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian  validitas  suatu  kuesioner  adalah  angka  hasil  korelasi  antara  skor
pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner.  Pengujian  reliabilitas  menggunakan  rumus  teknik  korelasi  korelasi
Karl Pearson  product moment dengan menggunakan rumus:
∑      ∑ ∑ √    ∑
∑ ∑
∑
Keterangan: = Korelasi Karl Pearson Moment
N = Jumlah responden
X = Skor item X
Y = Skor item Y
Perhitungan  uji  validitas  ini  dilakukan  dengan  bantuan  program  Statistical product  and  Service  Solution  SPSS.  Pengujian  reliabilitas  bertujuan  untuk
mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrument tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden.
Menurut Sugiyono 2001, “instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan  beberapa  kali  untuk  mengukur  objek  yang  sama,  akan  menghasilkan
data yang sama’’. Kategori keeratan koefisien korelasi disajikan dalam Tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Tabel Keeratan Korelasi 0.80
≤ 1.00 Reliabilitas sangat tinggi
0.60 ≤ 0.80
Reliabilitas tinggi 0.40
≤ 0.60 Reliabilitas sedang
0.20 ≤ 0.40
Reliabilitas rendah -1.00
≤ 0.20 Reliabilitas sangat rendah
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Responden