Pengertian Analisis Konjoin Teknik Pengambilan Sampel

2.7 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan sampel acak terstratifikasi stratified random sampling dimana metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut srata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut. Dengan demikian, populasi tersebut perlu dikelompokkan stratified sesuai dengan kelompok strata yang memiliki perbedaan tersebut, kemudian dari tiap kelompok diambil sampel secara acak inilah yang disebut dengan pengambilan acak terstratifikasi. Melalui cara ini diharapkan sampel dapat terambil dan mewakili semua kelompok yang ada, sehingga ada jaminan tidak ada kelompok yang terabaikan. Selain ini dapat diharapkan pula bahwa pengaruh tiap kelompok terhadap sampel dapat diabaikan. Tanpa stratifikasi, dapat terjadi bahwa sampel yang terambil hanya akan terambil dari kelompok tertentu saja. Dan menentukan jumlah sampel per strata diambil secara proportional random sampling dengan rumus: Keterangan: n : jumlah sampel keseluruhan : jumlah sampel per strata N : jumlah populasi keseluruhan N i : jumlah popoulasi per strata 2.8 Defenisi Analisis Konjoin

2.8.1 Pengertian Analisis Konjoin

Kata conjoint menurut para praktisi riset diambil dari kata considered jointly. Dalam kenyataannya kata sifat conjoint diturunkan dari kata to conjoint yang berarti joined together atau bekerja sama Kuhfeld, 2000. Tepat sebelum tahun 1970, Profesor Paul Green memperkenalkan artikel Luce dan Tukey 1964 yaitu Universitas Sumatera Utara artikel analisis pengukuran konjoin yang diterbitkan di jurnal non- marketing.Artikel ini dapat diterapkan dalam memecahkan masalah pemasaran sepertimemahami bagaimana para pembeli mengambil keputusan pembelian, memilih atribut penting dalam pilihan terhadap suatu produk barang atau jasa, dan untuk meramalkan perilaku pembeli. Analisis konjoin adalah suatu teknik yang secara spesifik digunakan untuk memahami bagaimana keinginan atau preferensi konsumen terhadap suatu produk atau jasa atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai kepentingan relatif berbagai atribut suatu produk Hair et al, 2005. Analisis ini sangat berguna untuk membantu merancang karakteristik produk baru, membuat konsep produk baru, membantu menentukan tingkat harga serta memprediksi tingkat penjualan. Analisis konjoin pada awalnya populer digunakan pada riset pemasaran, khususnya pada berbagai riset untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap berbagai desain produk. Menurut Hair 2005 “Conjoint analysis is a multivariate technique developed specifically to understand how respondents develop preferences for any type of object products, services, or ideas. It is based on the simple premise that consumers evaluate the value of an object real or hypothetical by combining the seperate amounts of value provided by each attribute.Analisis konjoin adalah salah satu teknik multivariat yang khusus digunakan untuk mengetahui bagaimana responden mengembangkan preferensinya terhadap semua jenis objek produk, jasa, atau ide.Analisis ini berdasarkan alasan yang sederhana karena konsumen dapat mengevaluasi nilai –nilai dari produk tersebut nyata atau hipotesis melalui kombinasi beberapa nilai yang terpisahdari setiap atribut.” Dalam menentukan pilihannya untuk membeli suatu produk, konsumen sering mempertimbangkan berbagai faktor.Bagi konsumen faktor tersebut bersifat trade-off yang membuat konsumen serba salah, misalnya antara harga dan kualitas, mana yang harus dipilih, haruskah memilih harga rendah dengan kualitas Universitas Sumatera Utara rendah atau harga tinggi dengan kualitas prima tergantung dari preferensi konsumen.

2.8.2 Tujuan dan Manfaat Penggunaan Analisis Konjoin