Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

(1)


(2)

KUESIONER

Nim :

No HP :

Saya Togi H Simanungkalit mahasiswa jurusan Matematika FMIPA USU yang sedang melakukan penelitian mengenai “Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan menggunakan Rantai Markov” dalam rangka menyusun Tugas Akhir. Sehubungan dengan hal tersebut saya memerlukan data dan saya mohon kesediaan Anda untuk dapat kiranya membantu mengisi kuisioner ini dengan sebenar-benarnya.

A.Informasi Merek yang digunakan

Adapun cara pengisian kuisioner ini dengan memberi tanda

pada tabel yang tersedia.

1.Merek kartu seluler yang anda gunakan saat ini adalah( pilih salah satu) :

Simpati As XL IM3 Axis 3 Mentari

2.Merek kartu seluler yang Anda gunakan sebelumnya adalah (pilih salah satu) :

Simpati As XL IM3 Axis 3 Mentari

3. Apakah selain handphone GSM utama anda, anda tetap menggunakan operator GSM yang sama :

ya tidak

4.Berapa Lama Anda menggunakan Kartu seluler tersebut sebelum berpindah ke kartu berikutnya:

>1 tahun > 6 Bulan >1 bulan > 2 minggu

5.Pengeluaran Anda perbulan untuk biaya pulsa atau kuota internet:


(3)

B.Informasi kesetujuan pelanggan untuk melakukan perpindahan merek: Petunjuk pengisian :

Pada bagian ini diminta untuk menentukan tingkat kesetujuan Anda terhadap pernyataan –pernyataan mengenai merek yang anda gunakan saat ini .Tingkat kesetujuan menyatakan seberapa setuju anda terhadap pernyataan mengenai produk yang anda pakai saat ini .

Tingkat kesetujuan diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5 dimana: 1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak Setuju 3 = Cukup Setuju 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

Berilah tanda centang “

” pada pilihan yang sesuai dengan pendapat Anda .

No Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Kartu saat ini memberikan tarif bicara yang terjangkau

2 Kartu saat ini memberikan tarif sms yang lebih terjangkau

3 Kartu saat ini memberikan tarif paket/ data lebih terjangkau

4 Kartu saat ini memiliki kualitas signal lebih baik untuk melakukan panggilan 5 Kartu saat ini memiliki kualitas signal

lebih baik untuk sms

6 Kartu saat ini memiliki kualitas signal lebih baik untuk pentransferan data 7 Kartu saat ini memberikan fitur atau

fasilitas yang mendukung lebih banyak

8 Kartu saat ini memberikan fitur atau fasilitas yang mendukung secara gratis 9 Kartu saat ini memiliki kemampuan akses internet yang lebih baik untuk download

10 Kartu saat ini memiliki kemampuan akses internet yang lebih baik untuk terhubung sosial media


(4)

11 Kartu saat ini memiliki kemampuan akses internet yang lebih baik untuk mentransfer data

12 Kartu saat ini memiliki masa aktif/tenggang waktu yang lebih lama 13 Kartu saat ini memberikan harga kartu

perdana yang lebih murah

14

Kartu saat ini memberikan undian berhadiah lebih menarik

15 Kartu saat ini memberikan kualitas layanan lebih baik dalam hal menghubungi nomor pusat layanan (call center)

16 Kartu saat ini memberikan jasa layanan lebih baik dalam hal menanggapi keluhan pelanggan 17 Kartu saat ini memberikan jasa

layanan yang lebih baik dalam hal ketersediaan kantor layanan pelanggan atau kantor service center


(5)

(6)

(7)

HASIL REKAPITULASI DATA KUESIONER

Merek kartu Pertanyaan

Fisika No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Xl 1 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2 2 3 As 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 3 3 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 2 2 3 2 simpati 5 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 im3 6 4 3 4 4 3 3 3 3 4 5 3 2 5 3 4 5 4 Xl 7 4 2 3 3 2 3 3 3 5 5 4 3 4 3 3 3 3 im3 8 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 5 1 2 1 1 3 9 4 5 4 2 2 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 3 As 10 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 11 3 5 4 5 5 4 4 2 5 3 4 5 3 1 3 4 4 As 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Xl 13 5 5 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 2 3 3 4 D-III TI Simpati 14 2 4 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 4 4 Simpati 15 3 4 3 5 5 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 Axis 16 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 5 4 4 As 17 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 2 3 3 Xl 18 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 As 19 2 2 3 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 Sim 20 2 1 3 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 Axis 21 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3


(8)

Simpati 22 1 1 1 5 5 5 5 2 5 5 5 2 2 2 4 3 4 Xl 23 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 Xl 24 4 4 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 im3 25 3 4 2 4 4 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 mentari 26 2 4 5 4 4 5 3 2 4 4 4 1 3 1 1 1 1 As 27 2 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 im3 28 3 5 3 3 5 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 Xl 29 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 5 1 4 4 2 Axis 30 4 4 4 4 4 3 3 1 2 3 3 1 5 1 4 4 3 Sim 31 2 5 5 5 5 5 5 5 3 3 2 4 3 3 3 4 4 As 32 1 1 1 3 3 2 2 1 1 1 2 5 3 1 5 5 5 im3 33 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 Axis 34 1 2 1 2 2 2 4 3 4 4 2 1 2 1 2 2 2 Simpati 35 3 2 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 36 4 3 2 5 5 5 5 1 3 3 5 5 3 3 3 3 5 3 37 3 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 5 5 2 3 3 3 im3 38 3 3 4 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 Xl 39 4 5 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 2 3 3 3 Xl 40 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 As 41 3 2 4 3 3 2 3 2 4 4 3 2 4 2 2 3 5 Biologi 3 42 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 Xl 43 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 2 2 im3 44 4 4 5 3 4 2 3 3 2 2 2 3 5 3 3 3 3 Xl 45 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 im3 46 4 3 2 5 5 4 4 3 4 4 4 5 3 2 3 3 5 Simpati 47 4 3 2 5 5 5 3 3 4 4 4 2 2 1 3 3 4


(9)

3 48 4 2 5 2 3 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 Simpati 49 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 1 4 4 4 im3 50 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 1 3 3 3 As 51 4 2 2 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 im3 52 5 3 3 4 5 5 5 2 5 5 5 3 3 3 3 3 3 Matematika xl 53 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 As 54 3 4 3 5 5 3 3 2 3 3 4 5 4 2 5 5 4 im3 55 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 im3 56 2 5 3 4 4 3 4 4 2 3 3 5 3 2 4 3 4 3 57 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 3 As 58 5 3 3 5 5 4 4 2 4 4 4 3 2 2 3 4 3 Xl 59 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 2 4 4 4 simpati 60 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 2 2 im3 61 5 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 4 1 3 3 3 As 62 4 1 1 4 4 2 2 2 2 4 2 5 4 1 2 3 3 im3 63 5 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 1 3 2 3 As 64 2 2 3 1 1 1 2 2 3 3 3 5 3 3 4 3 4 simpati 65 2 2 3 5 3 3 2 3 3 3 3 5 5 2 3 4 5 D-III

Statistika

D3 stat-xl 66 4 4 3 3 2 2 4 3 4 5 3 2 3 2 4 5 5 simpati 67 3 5 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 1 3 3 3 As 68 4 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 3 simpati 69 2 4 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 2 4 2 4 Xl 70 1 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 simpati 71 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 3 simpati 72 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 Xl 73 3 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 3 2 4 3 3 3


(10)

Xl 74 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 im3 75 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 1 3 3 3 As 76 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 Simpati 77 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 As 78 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 im3 79 4 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 3 2 2 3 3 As 80 2 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 Im3 81 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 1 3 2 2 Simpati 82 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 2 Simpati 83 3 1 1 5 5 3 3 2 5 5 5 5 1 3 3 3 3 Im3 84 4 2 2 2 3 3 3 2 3 4 5 2 4 1 3 3 3 Simpati 85 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Xl 86 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 2 2 2 Im3 87 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 Simpati 88 4 2 3 2 4 2 3 2 4 4 3 4 3 2 2 3 2 Simpati 89 2 3 1 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 D-III Kimia As 90 4 3 2 5 4 4 4 2 4 5 4 4 2 2 4 2 2 As 91 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 Xl 92 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 Xl 93 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 Sim 94 2 2 3 4 4 3 2 1 3 3 3 4 3 1 4 4 5 3 95 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 As 96 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Simpati 97 1 1 1 3 4 2 3 1 1 2 2 4 1 1 1 1 1 Xl 98 3 4 3 1 5 5 2 5 5 5 4 1 1 1 5 1 1 As 99 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4


(11)

As 100 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 3 3 4 4 4 Xl 101 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 As 102 2 3 3 2 3 4 4 3 4 5 4 4 3 2 1 1 1 Simpati 103 2 1 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 Xl 104 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 Simpati 105 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 As 106 4 4 2 2 3 2 3 2 4 4 2 4 2 2 2 2 3 As 107 1 2 3 5 4 3 2 1 1 2 3 5 4 3 2 2 3 As 108 2 2 2 2 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Xl 109 4 4 4 3 4 5 5 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 Xl 110 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 Simpati 111 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 4 1 1 3 4 4 Kimia im3 112 4 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 2 2 3 4 As 113 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 114 3 1 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 1 3 3 3 Simpati 115 4 2 4 2 2 4 3 2 4 2 3 1 3 2 2 2 2 as 116 2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 simpati 117 2 3 4 5 5 4 3 2 5 5 5 4 3 1 2 2 3 im3 118 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 simpati 119 3 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 simpati 120 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 as 121 3 3 3 4 5 4 3 2 3 3 3 2 5 2 3 3 3 as 122 4 4 5 5 5 4 2 2 5 5 5 5 2 2 5 5 5 simpati 123 4 4 3 2 2 4 5 5 3 4 4 2 5 5 3 2 2 D-III

Metrologi

Im3 124 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 xl 125 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3


(12)

xl 126 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 4 4 4 as 127 2 2 2 4 4 5 5 2 4 4 4 2 3 1 3 3 3 simpati 128 4 3 3 5 4 5 5 1 1 1 3 5 1 1 2 5 4 im3 129 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 axis 130 5 5 2 3 3 3 3 5 3 3 3 5 5 1 3 1 5 simpati 131 4 2 5 5 5 5 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 mentari 132 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 4 5 2 2 2 2 simpati 133 2 1 2 4 3 4 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 4


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Terjemahan Aris Ananda.Jakarta :Mitra Utama.

Allo,Denis G.,Djoni hatidja.,Marline Paendong.2013.Analisis Rantai Markov Untuk Mengetahui Peluang Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Pertanian Unsrat Manado).2(1)17-22.

Arnold, David. 1996. Pedoman dalam Manajemen Merek. Alih Bahasa: Marina Katherin. Surabaya; Ketindo Soho.

Anton, Howard & Chris Rorres. (2005). Aljabar Linier Elementer edisi 8. (Alih bahasa :Irzam Harmein, Julian Gressando, editor : Amalia Safitri).

Jakarta: Erlangga.

Charles W.Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Cochran,G.,William,1991,Teknik Penarikan Sampel(Terjemahan) Jilid III, UI Press, Jakarta.

Durianto, Darmadi dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Djan, Ismulyana, dan Ramlan Ruvendi. (2006). Prediksi Perpindahan Penggunaan Merek Handphone di Kalangan Mahasiswa ( Studi Kasus pada Mahasiswa STIE Binaniaga ), Jurnal Ilmiah Binaniaga, Vol.02 No.1.

Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. (Edisi VII Jilid 1). Jakarta : FE – UI

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan Ketiga, PT. Indeks, Jakarta, 2008.


(14)

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, PT. Indeks, Jakarta, 2003.

Kumoro,Sasongko J.2010.Analisis Fakto r-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Terhadap Produk Indosat IM3.[Skripsi].Semarang: Universitas Diponegoro, Program Sarjana

Kusumobroto, Bagus Pratanggapati.2011. Model Rantai Markov dan Aplikasinya Sebagai Bagian dari Ilmu Probabilitas. Bandung:Institut Teknologi Bandung

Mulyono,S.2007.Riset Operasi. Jakarta .Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Peter,J.Paul Jerry C Olson. 2002. Perilaku konsumen dan strategi pemasarann. Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Rangkuti, Freddy (2002). Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Schiffman and Lazar Kanuk, 2000, Costumer behaviour, Internasional Edition, Prentice Hall

Siagian,P.1987. Penelitian Operasional,UI Press .Jakarta

Simamora,Bilson. 2003.Panduan Riset Perilaku Konsumen, penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Subroto, Asto S. Majalah SWA 022/XXI/19 Januari – 2 Februari 2005

(http://www.pendidikanekonomi.com/2012/08/pangsa-pasar.html


(15)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada Mahasiswa di kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yang merupakan salah satu fakultas di Universitas Sumatera Utara. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengertahuan alam memiliki 9 jurusan, diantaranya 4 jurusan S-1 dan 5 jurusan D-III .

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data Primer dan data sekunder. Data primer adalah data yag diperoleh secara langsung dari sumber informasinya dengan menggunakan instrument kuisioner yang disebar di FMIPA USU. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui pihak ketiga berupa literatur, buku, jurnal, dan informasi dari internet untuk mendukung penelitian ini.

Jenis data yang digunakan adalah data jumlah pengguna merek kartu seluler yang digunakan saat ini dan sebelumnya, data jumlah pengeluaran untuk biaya pemakaian kartu tersebut, data waktu pemakaian kartu, dan data alasan melakukan perpindahan kartu .


(16)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan suatu objek yang berada pada wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah dalam penelitian tersebut (Ridwan dan Kuncoro, 2007). Populasi merupakan kumpulan individu atau objek penelitian yan gmemiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan seluruh mahasiswa Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dari angkatan tahun 2011 sampai dengan angkatan tahun 2014 sebagai populasi penelitiannya yang berjumlah 3350 orang s(umber: usu.ac.id, per bulan Februari 2105). Mahasiswa yang menjadi objek penelitian dikhususkan pada mahasiswa D-III, dan S1 Reguler.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode pengambilan sampel acak sederhana. Agar lebih objektif, dari tiap-tiap program studi diambil sampelnya dengan perbandingan yang proposional.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasi. Metode pengambilan ini menggunakan probability sampling yaitu dengan menggunakan sampling acak sederhana. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel acak sederhana untuk masing-masing departemen dengan maksud agar jumlah sampel untuk masing- masing departemen sesuai dengan populasinya. Adapun yang menjadi pertimbangan adalah dalam pemilihan reponden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA USU S-1 dan D-III angkatan 2011-2014 karena angkatan ini merupakan mahasiswa yang masih aktif mengikuti perkuliahan di kampus.


(17)

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Kuesioner (Angket)

Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data–data tersebut harus benar– benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2001). Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban–jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa. Dibandingkan dengan interview guide, daftar pertanyaan atau kuesioner lebih terperinci dan lengkap. Peneliti menggunakan skala Likert yang dikembangkan oleh Ransis Likert untuk mengetahui perpindahan merek kartu yang digunakan saat ini dengan menentukan skor pada setiap pertanyaan. Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2001). Skala ini banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas memasukkan pernyataan yang relevan, realibilitas yang tinggi dan aplikatif pada berbagai aplikasi. Penelitian ini mengunakan sejumlah statement dengan skala 5 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut.

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = cukup setuju

4 = setuju


(18)

Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada responden dan obyek. Jadi peneliti dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda dari tiap–tiap responden.

3.4.2 Studi Kepustakaan

Kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur serta publikasi publikasi lain yang layak dijadikan sumber.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis dengan cara data yang sudah disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diporeleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar pertanyaan yang telah diisi oleh responden penelitian.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang, terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for

Windows 17 dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan

keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach


(19)

3.5.3 Uji Validitas

Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur. Biasanya digunakan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2004). Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa program komputer yaitu SPSS for Windows 17, dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2001).

3.5.4 Pengolahan Data dengan Rantai Markov

Setelah semua data dikumpulkan maka analisa perancangan diolah dengan Rantai Markov, sehingga didapatkan hasil informasi pangsa pasar, peramalannya untuk periode yang akan datang serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan hal-hal yang berpengaruh terhadap perolehan pangsa pasar tersebut. Pengolahan data ini dilakukan dengan Rantai Markov order satu (First Order) yaitu pertimbangan pilihan-pilihan merek kartu selama satu periode (dalam hal ini satu periode 1 tahun) untuk menentukan probabilitas pada periode berikutnya atau 1 tahun pertama dan kedua setelah penelitian digunakan dalam pengolahan data-data ini.

Pada pengolahan data dengan proses Rantai Markov order satu ini terbagi atas beberapa bagian langkah untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1.Menghitung perolehan pangsa pasar masing-masing merek kartu saat ini (saat dilakukan penelitian) dari hasil pengumpulan data-data kuesioner.

2. Menghitung pola perpindahan merek (Brand Switching) masing-masing merek kartu dari data-data yang dikumpulkan sehingga diketahui juga informasi pangsa pasar sesungguhnya (setelah dilakukan penelitian).

3.Menghitung hasil informasi tentang kemungkinan atau kemampuan produk untuk mempertahankan jumlah penggunanya, kemungkinan pengguna produk


(20)

berpindah ke produk lainnya, serta kemungkinan suatu produk mendapatkan pengguna dari produk lain.

4.Menghitung peramalan pangsa pasar merek kartu untuk periode berikutnya yang terdiri dari periode pertama setelah penelitian dan periode kedua setelah penelitian.


(21)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data guna memeperoleh data yang di inginkan.

4.1.1 Responden

Adapun yang menjadi responden adalah mahasiswa yang dibagikan kuesioner secara acak per-stambuk untuk setiap masing-masing jurusan di FMIPA. Mereka yang menjadi responden adalah dari latar belakang yang berbeda, terlihat dari stambuk yang berbeda, kepentingan berganti merek, dan jumlah pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan bervariatif. Dari survey ada 133 mahasiswa yang dipilih secara random di FMIPA USU dengan komposisi sebagai berikut : 11 mahasiswa jurusan Biologi, 12 mahasiswa jurusan Kimia, 13 mahasiswa jurusan Matematika, 13 mahasiswa jurusan Fisika, 22 mahasiswa jurusan D-3 Kimia, 28 mahasiswa jurusan D-3 Teknik Informatika, 17 mahasiswa jurusan Statistika, 7 mahasiswa jurusan D-3 Fisika, 10 mahasiswa jurusan D-3 Metrologi. Dan dari kuesioner-kuesioner yang disebar tersebut, semua mahasiswa mengembalikan kuesioner-kuesioner dan mengisi lengkap semua pertanyaan yang disediakan. Adapun jumlah seluruh mahasiswa FMIPA USU adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jumlah mahasiswa FMIPA USU

No Jurusan Angkatan Jumlah

2011 2012 2013 2014


(22)

2 Kimia 53 77 84 90 304

3 Matematika 68 81 83 95 327

4 Fisika 76 78 81 87 322

5 D-3 Kimia - 137 168 240 545

6 D-3

Statistika

- 146 128 157 431

7 D-3 Fisika - 54 48 72 174

8 D-3 TI - 238 246 236 431

9 D-3

Metrologi

- 75 85 96 256

Jumlah 254 967 985 1144 3350

Sumber : usu.ac.id, Februari 2015(diolah penulis)

4.1.2 Memperkirakan ukuran sampel

Adapun metode pengambilan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan

probability sampling yaitu menggunakan metode sampling acak sederhana. Proses

pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel acak sederhana secara proporsional pada masing-masing jurusan dengan maksud agar jumlah sampel untuk masing-masing jurusan proporsional sesuai dengan jumlah populasinya, dimana ukuran sampel setiap jurusan diambil secara proporsional dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut (Cochran, 1991):

=

1 + W =

X Y Z

[∝ 2 ] ^

_ `

a $b


(23)

Keterangan : N = populasi W = jumlah populasi tiap jurusan

= jumlah sampel tiap jurusan

= perkiraan jumlah sampel n = jumlah sampel yang diambil ∝= tingkat kepercayaan = 0.05 Z = nilai distribusi normal (untuk = 0.05, = 1.96) d = batas kesalahan yang bisa ditoleransi dalam menetapkan rata-rata sampel

= 0.05 p = proporsi kesuksesan responden yang berpindah merek q = 1- p Untuk nilai p adalah 0.90 sehingga diperoleh q= 0.10.

Dengan menggunakan batas kesalahan yang bisa di toleransi dalam menetapkan rata-rata sebesar 5%,maka dapat diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

= X Y Z

[∝ 2 ] ^

_ `

a $b

= c1,960,05d 0,90 0,10

= 138.298 maka jumlah sampel untuk FMIPA adalah :

=

1 + W

= 138,298

1 + 138,2983350 =132,8 ≈ 133


(24)

Untuk mencari sampel tiap jurusan adalah sebagai berikut: misalkan untuk jurusan biologi yang jumlah mahasiswa adalah 271, maka :

= cWW d = 133 c3350d271 = 10.75 ≈ 11

Jadi sampel untuk jurusan biologi adalah berjumlah 11 orang, demikian juga untuk jurusan lain dapat dihitung dengan cara yang sama. Jadi dengan hasil perhitungan yang diperoleh jumlah sampel yang diambil adalah 133. Adapun hasil perhitungan untuk tiap – tiap jurusan dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.2 Jumlah Sampel Tiap Jurusan

No Jurusan W

1 Biologi 271 11

2 Kimia 304 12

3 Matematika 327 13

4 Fisika 322 13

5 D-3 Kimia 545 22

6 D-3 Statistika 720 28

7 D-3 Teknik Informatika 431 17

8 D-3 Fisika 174 7

9 D3 Metrologi 256 10


(25)

4.2 Pengolahan Data

Berdasarkan hasil kuesioner yang sudah disebarkan ke Sembilan jurusan dan didapatkan hasil dari pengisian tersebut maka selanjutnya dilakukan analisa data kemudian di interpretasikan.

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 17 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan = 95 persen (α= 5 persen), derajat kebebasan (df) = n –2 = 133 – 2= 131, didapat r tabel = 0,159. Jika r hitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item –Total Correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005).

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas

No Indikator r hitung r tabel keterangan

1 tarif / harga

Telepon 0.461 0.159 Valid

Sms 0.524 0.159 Valid

paket/kuota 0.537 0.159 Valid

2 kualitas signal

Panggilan 0.588 0.159 Valid

Sms 0.544 0.159 Valid

Transfer data 0.617 0.159 Valid

3 fitur lebih banyak 0.616 0.159 Valid

Gratis 0.534 0.159 Valid


(26)

akses internet

sosial media 0.617 0.159 Valid transfer data 0.685 0.159 Valid

5 masa aktif 0.479 0.159 Valid

6 harga kartu perdana 0.438 0.159 Valid

7 Undian 0.351 0.159 Valid

8 kualitas pelayanan

call center 0.587 0.159 Valid

merespon pelanggan

0.565 0.159 Valid

ketersediaan kantor

0.532 0.159 Valid

4.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001), suatu konstruk dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach Alpha status

1 tarif / harga

Telepon 0.847 reliebel

Sms 0.844 reliebel

paket/kuota 0.843 reliebel

2 kualitas signal

Panggilan 0.840 reliebel


(27)

Transfer data 0.838 reliebel

3 Fitur Lebih banyak 0.838 reliebel

Gratis 0.843 reliebel

4 Kemampuan akses internet

Download 0.838 reliebel

Sosial media 0.838 reliebel Transfer data 0.835 reliebel

5 Masa aktif 0.847 reliebel

6 Harga kartu perdana 0.848 reliebel

7 Undian 0.852 reliebel

8 Kualitas pelayanan

call center 0.840 reliebel

merespon pelanggan

0.841 reliebel

ketersediaan kantor

0.843 reliebel

Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai Cronbach

Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep

pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

4.2.3 Merek Kartu yang Dipilih oleh Responden

Dari kuisioner yang terkumpul diperoleh data jumlah pengguna dari tiap merek kartu yang digunakan oleh responden adalah seperti tabel berikut

Tabel 4.5 Merek Kartu dan Jumlah Pengguna

No Merek Kartu Pengguna saat ini (Mei 2015)

Proporsi


(28)

2 As 31 23.3%

3 Xl 27 20.3%

4 Im3 23 17.3%

5 Axis 5 3.7%

6 3 11 8.3%

7 Mentari 2 1.5%

Jumlah 133 100%

Dari tabel 4.5 dapat kita lihat bahwa ada 3 merek kartu yang paling digemari oleh responden adalah Simpati (25.6%), As(23.3%), XL(20.3%) untuk selanjutnya adalah Im3(17.3%), 3(8.3%), Axis(3.7%) dan terakhir Mentari(1.5%). Kalau kita melihat dari proporsi ada beberapa merek dengan perbandingan jumlah pengguna yang tidak jauh berbeda itu dikarenakan ada alasan tertentu. Mereka melakukan pemilihan berdasarkan pengalaman dari kartu sebelumnya untuk melakukan perpindahan ke kartu berikutnya.

Alasan yang dikemukakan oleh responden dalam memilih jenis kartu dapat kita lihat dalam tabel berikut

Tabel 4.6 Alasan Responden Memilih Merek Kartu

No Alasan memilih merek

S im p at i A s X L Im 3 A x is

3 Men

ta

ri

1 Tarif kartu/telepon/sms/data 1 1 8 11 2 1 -

2 Kualitas signal 20 15 3 4 - 3 1

3 Fitur yang ditawarkan 1 - 1 1 - - -

4 Kemampuan akes internet 8 7 11 4 1 3 -

5 Masa aktif - 4 - - - 4 -


(29)

7 Kualitas pelayanan 3 4 3 3 - - -

Total responden 34 31 27 23 5 11 2

Dalam tabel 4.6 dapat diketahui bahwa konsumen banyak menggunakan merek Simpati karena fakor kekuatan signal, kemampuan akses internet dan kualitas pelayanan. Kartu As digunakan karena faktor kekuatan signal juga, kemampuan akses internet dan masa aktif kartu yang lama. Sedangkan untuk kartu XL karena faktor kemampuan akses internet dan tarif kartu untuk telepon, sms dan data yang murah. Im3 digunakan karena tarif yang lebih murah untuk telepon, sms dan data. Axis digunakan karena tarif kartu yang murah untuk telepon, sms dan data juga. Untuk kartu 3 digunakan karena masa aktif yang lama dan yang terakhir kartu Mentari karena harga kartu perdana yang murah.

4.2.4 Perhitungan Pangsa Pasar Awal

Berdasarkan kuesioner dan hasil perhitungan kita bisa mengetahui pangsa pasar (Market Share) awal merek-merek kartu yang digunakan oleh responden. Merek Simpati menguasai pasar mahasiswa saat ini dan menjadi Market Leader sebesar 34 responden atau 25.6% . Merek kartu As menjadi Market Follower dengan menempati urutan kedua dengan responden sebesar 31orang atau 23.3%. Urutan berikutnya XL sebanyak 27 responden atau 17.3%, Im3 sebanyak 23 responden atau 17.3%, kartu 3 sebanyak 11 responden atau 8.3%, Axis sebanyak 5 responden atau 3.7% dan Mentari sebanyak 2 responden atau 1.5%. Untuk kartu 3,Axis, Mentari disebut Market Nitcher karena pangsa pasarnya dibawah 10%.

Selanjutnya masing-masing perolehan pangsa pasar awal dari masing-masing merek kartu akan kita lihat dalam tabel berikut:


(30)

Tabel 4.7 Perolehan Pangsa Pasar Awal Merek Kartu

No Merek Kartu Pengguna saat ini (Mei 2015)

Pangsa Pasar

1 Simpati 34 25.6%

2 As 31 23.3%

3 Xl 27 20.3%

4 Im3 23 17.3%

5 Axis 5 3.7%

6 3 11 8.3%

7 Mentari 2 1.5%

Jumlah 133 100%

Tabel perolehan nilai pangsa pasar awal diatas adalah acuan untuk menghitung dan mempertimbangkan perhitungan selanjutnya.

4.2.5 Analisa Perpindahan Merek kartu

Perpindahan merek kartu di kalangan mahasiswa merupakan gejala umum, terlebih lagi di masa sekarang dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin variatif dan inovatif. Perpindahan kartu dilakukan untuk melihat pelayanan provider mana yang lebih menjawab kebutuhan konsumen. Kondisi serba cepat dan instan untuk berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh teknologi terkhusus aplikasi yang mendukung di Handphone dan pemenuhan kecepatan untuk berkomunikasi dengan aplikasi tersebut sangat dipengaruhi oleh pemakaian jenis kartu GSM yang menyediakan jasa layanan.

Perpindahan merek kartu yang terjadi di kalangan mahasiswa adalah proses perhitungan selanjutnya dengan melihat data responden yang pernah berganti merek kartu selama 1 tahun terakhir untuk menggambarkan pola perpindahan dari satu merek kartu ke merek lain. Dari hasil pengolahan data


(31)

kuesioner 133 responden yang mengisi kuisioner dengan benar, diperoleh ada 96 responden atau 72.18% pernah berganti merek.

Untuk memahami lebih jelas tentang pergeseran selera atau perpindahan merek oleh konsumen dari satu merek kartu ke merek kartu yang lain dapat kita lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Pola Perpindahan Merek Kartu Saat Ini dan 1 Tahun Yang Lalu

No Merek Kartu Pengguna sebelumnya

Perolehan kehilangan Pengguna Saat ini

1 Simpati 40 23 29 34

2 As 28 21 18 31

3 XL 26 23 22 27

4 Im3 20 13 10 23

5 Axis 6 4 5 5

6 3 12 10 11 11

7 Mentari 1 8 1 2

Jumlah 133 96 96 133

Tabel 4.8 memperlihatkan kartu simpati sebagai merek yang paling diminati, saat ini digunakan oleh 34 orang dari 133 responden, pengguna Simpati 1 tahun yang lalu yaitu digunakan oleh 40 orang atau telah kehilangan 6 pelanggan. Namun Simpati memperoleh tambahan dari merek lain sebanyak 23 orang tetapi kehilangan sebanyak 29 orang yang berpindah ke merek lain. Merek kartu yang diminati kedua setelah Simpati adalah kartu As .kartu As yang sebelumnya digunakan oleh 28 orang, saat ini meningkat menjadi 31 orang atau bertambah pelanggan dari 1 tahun yang lalu. Ini disebabkan terdapat 16 orang yang berpindah dari merek lain ke merek kartu As, tetapi kehilangan 18 orang yang berpindah ke merek lain. Selanjutnya XL yang semula diminati oleh 26 orang kini bertambah 1 pemakai orang menjadi 27orang. XL mendapat perolehan sebesar 23 orang dan kehilangan sebanyak 22 orang yang beralih ke merek lain.


(32)

Im3 yang sebelumnya digunakan oleh 20 orang sekarang meningkat menjadi 23 pengguna, Im3 mendapat perolehan tambahan sebanyak 13 orang tetapi kehilangan 10 orang yang berpindah ke merek lain. Selanjutnya Axis yang sebelumnya digunakan oleh 6 orang menurun menjdi 5 orang, Axis mendapat perolehan tambahan sebanyak 11 orang tetapi kehilangan 5 orang. Kartu 3 sebelumnya digunakan oleh 12 orang mengalami penurunann menjadi 11 orang, kartu 3 mendapat perolehan 10 orang dari merek lain dan kehilangan 11 orang. Mentari yang sebelumnya digunakan oleh 1 orang meningkat menjadi 2 orang dan mengalami penambahan 1 orang artinya mendapat perolehan sebanyak 2 orang tetapi kehilangan 1 orang.

Untuk lebih rinci melihat data perolehan dan kehilangan dari setiap jenis kartu dapat kita lihat dalam tabel 4.9 dan tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.9 Data perolehan pelanggan pada berbagai merek kartu

No Merek Kartu

Perolehan S imp at i A s X L

Im3 Ax

is

3 Me

n

ta

ri

1 Simpati - 8 6 4 2 3 0

2 As 6 - 9 1 2 2 1

3 XL 12 5 - 3 0 3 0

4 Im3 6 4 2 - 0 1 0

5 Axis 1 0 1 1 - 1 0

6 3 4 1 4 1 0 - 0

7 Mentari 0 0 0 0 1 1 -

Jumlah

29 18 22 10 5 11 1


(33)

Pada Tabel 4.9 menjelaskan bahwa Simpati memperoleh tambahan 23 orang yang berasal dari pengguna kartu As 8 orang, XL 6 orang, Im3 ada 4 orang, Axis 2 orang dan kartu 3 ada 3 orang. Kartu As memperoleh tambahan 21 pengguna baru, yaitu berasal dari pengguna kartu Simpati 6 orang, XL 9 orang, Im3 1 orang, Axis 2 orang, kartu 3 ada 2 orang dan 1 orang dari kartu Mentari. Untuk kartu XL memperoleh tambahan 23 orang pengguna baru yaitu dari kartu Simpati 12 orang, AS 5 orang, kartu Im3 ada 3 orang dan kartu 3 ada 3 orang. Im3 mendapat tambahan pengguna baru sebanyak 13 orang yang berasal dari pengguna kartu Simpati 6 orang, As 4 orang, XL 2 orang, kartu 3 ada 1 orang. Axis memperoleh tambahan pengguna kartu baru 4 orang yaitu yang berasal dari kartu Simpati 1 orang, XL 1 orang, Im3 ada1 orang dan kartu 3 ada 1 orang. Kartu 3 mendapat tambahan 10 orang pengguna baru yang berasal dari kartu Simpati 4 orang, As 1 orang, XL 4 orang, Im3 ada 1 orang. Kartu Mentari mendapat tambahan 2 orang yaitu yang berasal dari kartu Axis 1 orang dan kartu 3 ada 1 orang.

Tabel 4.10 Data Kehilangan Pelanggan Pada Berbagai Merek Kartu

No Merek Kartu

Kehilangan S imp a ti A s X L

Im3 Ax

is

3 M

en

ta

ri

1 Simpati - 6 12 6 1 4 0

2 As 8 - 5 4 0 1 0

3 XL 6 9 - 2 1 4 0

4 Im3 4 1 3 - 1 1 0

5 Axis 2 2 0 0 - 0 1

6 3 3 2 3 1 1 - 1

7 Mentari 0 1 0 0 0 0 -

Jumlah

23 21 23 13 4 10 2


(34)

Pada Tabel 4.10 menjelaskan data kehilangan pengguna merek kartu yang berpindah ke merek lain. Simpati kehilangan pengguna 29 orang yang beralih ke pengguna kartu As sebanyak 6 orang, XL 12 orang, Im3 ada 6 orang, Axis 1 orang, dan kartu 3 ada 4 orang. Kartu As kehilangan pengguna 16 orang, yaitu beralih kemerek lain ke kartu Simpati 8 orang, XL 5 orang, Im3 ada 4orang, kartu 3 ada 1 orang. Untuk kartu XL kehilangan pengguna 22 orang yang beralih ke merek Simpati 6 orang, AS 9 orang, kartu Im3 ada 2 orang, Axis 1 orang, kartu 3 ada 4 orang. Im3 kehilangan pengguna sebanyak 10 orang yang beralih ke pengguna kartu Simpati 4 orang, As 1 orang, XL 3 orang, Axis 1 orang dan kartu 3 ada 1 orang. Axis kehilangan pengguna 5 orang yaitu yang beralih ke kartu Simpati 2 orang, As 2 orang, Mentari 1 orang. Kartu 3 kehilangan pengguna sebanyak 11 orang yang beralih ke merek lain yaitu ke Simpati 3 orang, As 2 orang , XL 3 orang, Im3 ada 1 orang, Axis 1 orang dan Mentari 1 orang. Kartu Mentari kehilangan pengguna sebanyak 1 orang yaitu yang beralih ke kartu As 1 orang .

Untuk selanjutnya kita akan melihat pola perpindahan merek (Brand

Switching ) dari satu merek ke merek lainnya.

Tabel 4.11 Pola Perpindahan Merek ( Brand Switching Pattern)

D a ri M er e k Merek Kartu Ke Merek S imp a ti A s X L

Im3 Ax

is

3 Men

ta ri R es p o n d en S eb el u mn y a

Simpati 11 6 12 6 1 4 0 40

As 8 10 5 4 0 1 0 28

XL 6 9 4 2 1 4 0 26

Im3 4 1 3 10 1 1 0 20

Axis 2 2 0 0 1 0 1 6

3 3 2 3 1 1 1 1 12

Mentari 0 1 0 0 0 0 0 1


(35)

Tabel 4.11 merupakan tabel yang memperlihatkan pola perpindahan merek dari satu merek ke merek lainnya. Baris (horizontal) merupakan merek yang dipilih sebelumnya dan kolom (vertikal) sebagai merek yang dipilih saat ini. Pengguna Simpati yang saat ini berjumlah 34 orang berasal dari 11 orang pengguna yang loyal, 6 orang berpindah dari As, 12 orang dari XL, 6 orang dari Im3, 1 orang dari Axis dan 4 orang dari merek 3. Pengguna As yang saat ini berjumlah 31 orang berasal dari 10 orang pengguna yang loyal, 8 orang berpindah dari Simpati, 5 orang dari XL, 4 orang dari Im3, dan 1 orang dari merek 3. Demikian seterusnya untuk merek-merek lainnya dapat dibaca baris (horizontal) merupakan merek yang dipilih sebelumnya dan kolom (vertikal) sebagai merek yang dipilih saat ini. Namun yang terlihat bebeda adalah adalah bahwa setiap merek memiliki pengguna yang loyal. Seperti Simpati yang loyal sebanyak 11 orang, As 10 orang, XL 4 orang, Im3 ada 10 orang, Axis 1 orang dan kartu 3 ada 1 orang.

Dan bila diasumsikan bahwa pergeseran diantara merek kartu dianggap stabil maka dapat dibuat probabilitas transisinya dengan menghitung dari rumus perpindahan dari merek i ke merek j untuk periode t didefinisikan dengan %& yang merupakan hasil bagi dari produk yang mengalami perpindahan dari merek i ke merek j dalam periode t dengan jumlah produk yang berada di merek i ke merek j pada awal periode t. Persamaan tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :

%&= %& %

Misalkan Merek Simpati ke merek Simpati untuk periode 1 tahun maka probabilitasnya adalah :

= =1134 = 0.275


(36)

Untuk merek Simpati ke As untuk periode 1 tahun maka probabilitas adalah:

= =346 = 0.15

Dan demikianlah menghitung sampai kepada nilai probabilitas VV, untuk hasil secara keseluruhan dapat kita lihat pada tabel 4.12

Tabel 4.12 Probabilitas Transisi

D a ri M er e k Merek Kartu Ke Merek S im p at i A s X L Im 3 A x is

3 Men

ta

ri

Simpati 0.275 0.15 0.3 0.15 0.025 0.1 0 As 0.285 0.357 0.178 0.142 0 0.035 0 XL 0.23 0.346 0.153 0.076 0.038 0.153 0 Im3 0.2 0.05 0.15 0.5 0.05 0.05 0

Axis 0.333 0.333 0 0 0.166 0 0.166

3 0.25 0.166 0.25 0.083 0.083 0.083 0.083

Mentari 0 1 0 0 0 0 0

Market Share

0.256 0.233 0.203 0.173 0.037 0.037 0.015

Pada Tabel 4.12 dapat kita lihat bahwa pengguna Simpati yang loyal adalah 27.5 %, berpindah ke As 15 %, XL 3%, Im3 15%, Axis 2.5 % dan merek 3 ada 1% . Pengguna As yang loyal ada 35.7 %, berpindah ke Simpati 23 %, ke XL 17.8%, Im3 14.2%, dan 3.5% ke merek 3. Pengguna XL yang loyal adalah 15.3%, berpindah ke Simpati 23%, As 34.6 %, Im3 ada 7.6%, Axis ada 3.8%, dan


(37)

ke kartu 3 ada 15.3%. Pengguna Im3 yang loyal adalah 50 %, berpindah ke Simpati 20 %, As 5%, XL 15%, Axis 5%, ke kartu 3 ada 5%. Pengguna Axis yang loyal adalah 16.6% sedangkan berpindah ke Simpati ada 33.3%, As 33.3%, Mentari 16.6%. Pengguna kartu 3 yang loyal adalah 8.3% berpindah ke Simpati 25%, As 16.6 %, ke XL ada 25 %, Im3 8.3%, Mentari 8.3%. Pengguna Mentari yang loyal adalah tidak ada dan berpindah ke As 100%.

4.2.6 Prediksi Pangsa Pasar merek Kartu GSM dengan Rantai Markov

Untuk melakukan prediksi pangsa pasar pada periode yang akan datang dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(3 = (3 − 1

yakni dengan mengalikan pangsa pasar pada periode pertama dengan matriks probabilitas transisi. Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui dan matriks probabilitas transisi P sebagai berikut :

MK(0) = [0.256 0.233 0.203 0.173 0.073 0.083 0.015]

dan = g h h h h h

i0.275 0.150.285 0.23 0.2 0.333 0.25 0 0.357 0.346 0.05 0.333 0.166 1 0.3 0.178 0.153 0.15 0 0.15 0.142 0.76 0.5 0 0.025 0 0.038 0.05 0.166 0.25

0 0.0830 0.0830 0.1 0.035 0.153 0.05 0 0 0 0 0 0.166 0.083

0. 0.0830 jk k k k k l

Untuk memprediksi pangsa pasar produk-produk merek kartu tersebut pada periode kedua yaitu 1 tahun pertama berikutnya maka didapatkan pangsa pasar periode kedua sebagai berikut :

(3 1 = (3 1 − 1 (3 1 = (3 0


(38)

Dan prediksi pangsa pasar pada berbagai merek kartu pada periode ketiga, yaitu 1 tahun kedua berikutnya adalah sebagai berikut :

(3 2 = (3 1

(3 2 = [0.246 0.238 0.193 0.19 0.004 0.08 0.013]

Dari hasil yang diatas maka kita sudah melihat hasil prediksi pangsa pasar periode pertama, kedua dan ketiga untuk pangsa pasar jenis merek kartu di FMIPA USU.

Tabel 4.13 Pangsa Pasar Periode Pertama, Kedua dan ketiga

No Merek Kartu Pangsa Pasar Periode Pertama

Pangsa Pasar Periode kedua

Pangsa Pasar Periode ketiga

1 Simpati 25.6% 25% 24.6%

2 As 23.3% 24.2% 23.8%

3 XL 20.3% 20% 19.3%

4 Im3 17.3% 18% 19%

5 Axis 3.7% 3.5% 4%

6 3 8.5% 8% 8%

7 Mentari 1.5% 1.3% 1.3%

Total 100% 100% 100%

Pada tabel 4.13 dapat dilihat bagaimana pangsa pasar berbagai merek kartu yang dipakai oleh mahasiswa FMIPA USU. Simpati sebagai merek yang digemari ternyata pangsa pasarnya secara perlahan semakin berkurang, yang semula pada periode pertama 25.6% kemudian menjadi 25% pada periode kedua, dan tinggal 24.6% pada periode ketiga. Pangsa pasar AS juga secara perlahan berkurang, jika pada periode pertama mencapai 23.3%%, pada periode kedua bertambah menjadi 24.2%, dan pada periode ketiga turum menjadi 23.8%. Kartu XL pada periode pertama memiliki pangsa pasar 20.3%, periode kedua mengalami penurunan menjadi 20%%, dan pada periode ketiga turun kembali


(39)

menjadi 19.3%. Pangsa pasar Im3 pada periode pertama 17.3% mengalami kenikan pada periode kedua 18% dan periode ketiga naik lagi menjadi 19%. Axis pada periode pertama memiliki pangsa pasar 3.7% mengalami penurunan pada periode kedua menjadi 3.5% dan di periode ketiga naik menjdi 4%. Pangsa pasar kartu 3 pada periode pertama sebesar 8.5% mengalami penurunan pada periode kedua menjadi 8% pada periode ketiga tetap 8% .Mentari semula pangsa pasarnya 1.5% pada periode kedua menurun menjadi 1.3%, dan pada periode ketiga tetap 1.3%.

Dalam bentuk grafik dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Perolehan Pangsa Pasar untuk Tiga Periode

.

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%

Pangsa Pasar Periode ketiga

Pangsa Pasar Periode kedua

Pangsa Pasar Periode Pertama


(40)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pangsa pasar untuk dua periode kedepan masih lebih besar dipegang oleh merek Simpati, As dan XL walaupun sedikit mengalami penurunan untuk dua periode ke depan.

2. Kartu As, Im3 dan Axis mengalami peningkatan peminat untuk dua periode kedepan sedangkan untuk kartu Simpati dan XL mengalami penurunan Peminatan di setiap periodenya dan kartu 3, Mentari cukup stabil untuk periode berikutnya.

3. Alasan responden berpindah merek kartu adalah Simpati karena fakor kekuatan signal, kemampuan akses internet dan kualitas pelayanan. Kartu As digunakan karena faktor kekuatan signal juga,kemampuan akses internet dan masa aktif kartu yang lama. kartu XL karena faktor kemampuan akses internet dan tarif kartu untuk telepon, sms dan data yang murah. Im3 digunakan karena tarif yang lebih murah untuk telepon, sms dan data. Axis digunakan karena tarif kartu yang murah untuk telepon, sms, dan data juga. Kartu 3 digunakan karena masa aktif yang lama dan yang terakhir kartu Mentari karena harga kartu perdana yang murah.


(41)

5. 2 Saran

1. Sifat Analisis Rantai Markov sulit dipenuhi karena persyaratan untuk probabilitas transisi yag jumlahnya konstan sepanjang waktu, dan karena menghasilkan informasi deskriptif bukan rekomendasi keputusan, selanjutnya dapat dikaji dari karekteristik yang sama dengan antrian dan simulasi.

2. Penelitian ini hanya dibatasi untuk kalangan mahasiswa, penelitian selanjutnya bisa lebih dikembangkan responden ke semua lapisan masyarakat agar analsis lebih mendalam.


(42)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Merek

Sebuah buku pemasaran standar dunia yang ditulis oleh Philip Kotler mendefenisikan merek sebagai sebuah nama, istilah, simbol atau desain ataupun kombinasi dari keduanya, yang dimaksudkan untuk menandakan barang pelayanan satu atau sekelompok penjual dan untuk membedakan mereka dari kompetitor – kompetitor yang ada. Konsumen dihadapkan kepada pilihan yang lebih beragam, beberapa bentuk identifikasi penyalur menjadi sepotong informasi penting dalam menentukan pembelian (Arnold David, 1997).

2.1.1 Merek dan Prinsip – Prinsip Pemasaran

Pemasaran adalah proses manajemen yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memberikan kepuasan bagi konsumen. Sebaliknya ini harus menghasilkan loyalitas atau suatu anggapan yang menyebabkan pelanggan menggunakan produk terus menerus,pondasi dari hampir semua merek –merek besar. Pandangan yang lebih sederhana mengenai pemasaran berkaitan dengan keputusan dalam 4 area yang lebih dikenal sebagai “bauran pemasaran “ atau 4P ” yaitu: Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi) dan Place or distribution (tempat atau distribusi) .

Keputusan berkisar 4 area ini tak dapat dilakukan tanpa adanya informasi jelas mengenai keuntungan yang dicari konsumen dan yang ditawarkan perusahaan. Merek memegang peranan penting dalam memperjelas faktor yang satu ini.


(43)

kebutuhan dan keinginan pelanggan

kepuasan pelanggan

loyalitas pelanggan

penggunaan yang berulang – ulang

keuntungan jangka pendek

Gambar 2.1 Mata Rantai Pemasaran (Arnold, 1996)

Beberapa kenyataan – kenyataan mendasar bagaimana orang membeli barang dapat menjelaskan alasan pentingnya sebuah merek :

1.Pelanggan tidak pernah memahami produk sebagaimana produsen menjualnya.

2.Pelanggan akan menilai produk dengan cara mereka sendiri.

3.Persepsi pelanggan akan tertuju pada keuntungan produk, yang biasanya seringkali samar.

4.Persepsi pelanggan tidak selalu didasari kesadaran.

Pelanggan jarang mengetahui produk atau pelayanan secara detail. Mereka menilainya dengan atribut yang mereka anggap penting. Pihak supplier bisa saja menganggap ini secara keseluruhan. Persepsi pelanggan bisa karena respon emosional, bisa karena keuntungan yang tak dapat dilihat dari produk. Persepsi juga tidak selalu diperoleh dengan kesadaran atau rasional penuh. Bukti terbaik dari keabsahan kenyataan universal ini adalah eksistensi merek- merek yang ada sekarang ini (Arnold,1996).


(44)

2.1.2. Ekuitas Merek

Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan (Kotler dan Keller, 2008).

Ekuitas merek dapat memberikan nilai bagi perusahaan. Berikut adalah nilai ekuitas merek bagi perusahaan:

a. Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan dalam upaya menarik minat calon konsumen serta upaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen dan dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap kualitas merek.

b.Seluruh elemen ekuitas merek dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen karena ekuitas merek yang kuat akan mengurangi keinginan konsumen untuk berpindah ke merek lain.

c. Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu merek tidak akan mudah untuk berpindah ke merek pesaing, walaupun pesaing telah melakukan inovasi produk.

d. Asosiasi merek akan berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi atas keputusan strategi perluasan merek.

e. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menentukan harga premium serta mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap promosi.

f. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menghemat pengeluaran biaya pada saat perusahaan memutuskan untuk melakukan perluasan merek.

g. Ekuitas merek yang kuat akan menciptakan loyalitas saluran distribusi yang akan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan.


(45)

h. Empat elemen inti ekuitas merek (brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty) yang kuat dapat meningkatkan kekuatan elemen ekuitas merek lainnya seperti kepercayaan konsumen, dan lain-lain.

Gambar 2.2 Konsep Ekuitas Merek (Durianto dkk, 2001)

adapun elemen-elemen ekuitas merek :

a. Brand Awareness

kesadaran merek adalah kemampuan dari konsumen potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu merek termasuk ke dalam kategori produk tertentu. Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Kesadaran merek merupakan elemen ekuitas yang sangat penting bagi perusahaan karena kesadaran merek dapat berpengaruh secara langsung terhadap ekuitas merek ( Durianto, dkk 2001).


(46)

Apabila kesadaran konsumen terhadap merek rendah, maka dapat dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga akan rendah. Kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat merek suatu produk berbeda tergantung tingkat komunikasi merek atau persepsi konsumen terhadap merek produk yang ditawarkan. Berikut adalah tingkatan brand awareness :

1) Unware of brand Pada tahapan ini, konsumen merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenal merek yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus dihindarkan oleh perusahaan.

2) Brand recognition Pada tahapan ini, konsumen mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan.

3) Brand recall Pada tahapan ini, konsumen mampu mengingat merek tanpa diberikan stimulus.

4) Top of mind Pada tahapan ini konsumen mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu.

b. Brand Association

Brand association sebagai segala sesuatu yang terhubung di memori konsumen

terhadap suatu merek (Aaker, 1997). Asosiasi merek yang positif mampu menciptakan citra merek yang sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga dapat menciptakan rasa percaya diri konsumen atas keputusan pembelian merek tersebut (Schiffman dan Kanuk, 2000). Asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek (Durianto, dkk 2001). Secara konseptual membedakan tiga dimensi dari asosiasi merek (Kotler dan Keller, 2003) yaitu:

1) Strength (kekuatan) Kekuatan dari asosiasi merek tergantung dari banyaknya jumlah atau kuantitas dan kualitas informasi yang diterima oleh konsumen. Semakin dalam konsumen menerima informasi merek, semakin kuat asosiasi merek yang dimilikinya. Dua faktor yang memengaruhi kekuatan


(47)

asosiasi merek yaitu hubungan personal dari informasi tersebut dan konsistensi informasi tersebut sepanjang waktu.

2) Favorability (kesukaan) Asosiasi merek yang disukai terbentuk oleh program pemasaran yang berjalan efektif mengantarkan produk-produknya menjadi produk yang disukai oleh konsumen.

3) Uniqueness (keunikan) Asosiasi keunikan merek tercipta dari asosiasi kekuatan dan kesukaan yang membuat suatu merek menjadi lain daripada yang lain. Dengan adanya asosiasi unik dari suatu merek, akan tercipta keuntungan kompetitif dan alasan-alasan mengapa konsumen sebaiknya membeli merek tersebut. Asosiasi unik dirancang agar konsumen “tidak ada alasan untuk tidak” memilih merek tersebut.

c. Perceived Quality

Perceived quality sebagai persepsi konsumen terhadap kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa sehubungan dengan tujuan yang diinginkannya, dibandingkan dengan alternatif-alternatif lain. Aaker mengukur persepsi Asosiasi Merek Membantu proses/penyusunan informasi Diferensiasi / posisi Alasan pembelian Menciptakan sikap/perasaan positif Basis perluasan kualitas dengan teknik kuantitatif dengan memberikan pertanyaan pertanyaan seputar kualitas produk dan jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain (Simamora, 2003).

Persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas merupakan persepsi dari konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan harapan konsumennya. Persepsi kualitas mencerminkan perasaan konsumen secara menyeluruh mengenai suatu merek (Durianto, dkk 2001).


(48)

d.Brand Loyalty

Brand loyalty adalah sebuah ukuran ketertarikan konsumen terhadap suatu merek (Aaker, 1997), sedangkanloyalitas merek adalah satu ukuran kesetiaan konsumen terhadap suatu merek (Rangkuti, 2002). loyalitas merek adalah ukuran kedekatan konsumen pada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang konsumen beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut dihadapi adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lainnya(Simamora, 2003).

Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu produk, didapati adanya beberapa tingkatan loyalitas merek. Masing-masing tingkatannya menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus aset yang dapat dimanfaatkan. Adapun tingkatan loyalitas merek adalah (Durianto, dkk 2001)

1) Switcher (Berpindah-pindah) adalah tingkatan loyalitas paling dasar.

2) Habitual Buyer (Pembeli yang Bersifat Kebiasaan) adalah pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengonsumsi suatu merek produk.

3) Satisfied Buyer (Pembeli yang Puas dengan Biaya Peralihan) adalah kategori pembeli yang puas dengan merek yang dikonsumsi.

4) Likes the Brand (Menyukai Merek) adalah kategori pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa asosiasi yang berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas yang tinggi. Dan mereka menganggap merek sebagai sahabat.

5) Committed Buyer (Pembeli yang Berkomitmen) adalah kategori pembeli yang setia.


(49)

2.1.3. Perpindahan Merek (Brand switching)

Perpindahan merek adalah pola pembelian yang dikarakteristikan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek lain (Peter dan Olson, 2002). Perpindahan merek dapat ditinjau dari atribut-atribut produk yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi (Kotler dan Keller, 2008). Brand switching ini kegiatan seorang pengguna yang melakukan perpindahan merek dari produk yang satu ke produk lainnya karena alasan tertentu. Brand switching ini merupakan bagian dari loyalitas merek dimana seorang pengguna yang setia menggunakan merek tertentu. Loyalitas merek (Brand Loyalty) adalah suatu ukuran keterkaitan pengguna terhadap sebuah merek. Loyalitas merek adalah kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah namun tingkat persaingan yang sangat ketat saat ini dengan keberadaan pengguna sangat yang loyal.

Pada merek suatu produk sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan upaya mempertahankan pengguna ini sering menjadi strategi yang jauh lebih efektif daripada upaya menarik pengguna baru. Dalam kaitannya dengan loyalitas suatu produk, terdapat tingkatan loyalitas merek. Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Switcher (pengguna yang berpindah-pindah)

Pengguna pada tingkat ini dikatakan sebagai pengguna yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pengguna untuk berpindah dari merek suatu produk satu ke produk lainnya mengindikasikan mereka sebagai pengguna yang sama sekali tidak loyal pada merek tersebut. Pada tingkatan ini merek apapun mereka anggap memadai serta memegang peranan yang sangat kecil dalam keputusan pembelian. Ciri dari pengguna ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.


(50)

2. Habitual buyer (pengguna yang bersifat kebiasaan)

Pada tingkatan ini pengguna dapat dikategorikan sebagai pengguna yang puas dengan merek yang dipakainya. Pengguna ini membeli merek suatu produk didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.

3. Satisfied buyer with switching cost (pengguna yang puas dengan biaya peralihan)

Pengguna yang berada pada tingkatan ini termasuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja mereka berpindah ke merek produk lainnya dengan menggunakan switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka berpindah merek.

4. Likes the brand (pengguna yang menyukai merek tertentu)

Pengguna yang masuk dalam kategori ini merupakan pembeli yang bersungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka pengguna bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan merek produk sebelumnya baik yang digunakan pribadi maupun kerabatnya.

5. Committed buyer (pengguna yang setia)

Pada tingkatan ini pengguna merupakan pembeli yang setia. Mereka memiliki kebanggaan terhadap merek suatu produk bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsi maupun sebagai ekspresi diri mereka. Salah satu aktualisasi dari pelanggan ini ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada orang lain.

Loyalitas merek pengguna terhadap suatu merek dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Asto S Subroto (SWA, 2005), terdapat lima faktor pengguna loyal terhadap merek yang digunakan, antara lain :


(51)

1. Customer Value

Customer value merupakan persepsi pengguna yang membandingkan antara biaya atau harga atau beban yang harus ditanggung dan manfaat yang diterimanya. Manfaat ini bisa tangible, yaitu menyangkut kegunaan secara fisik, bisa pula manfaat intangiable, yaitu yang bersifat psikologis atau emosional pengguna.

2. Switching Barrier

Switching barrier adalah hambatan atau beban atau biaya yang harus ditanggung pengguna bila dia akan berpindah dari satu merek ke merek lain. Hambatan ini tidak selalu karena nilai ekonomi saja, tetapi bisa juga berkaitan dengan fungsi, psikologis, sosial, bahkan ritual.

3. Customer Characteeristic

Customer characteristic adalah karakter pengguna dalam menggunakan merek suatu produk. Pada kenyataannya setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya.

4. Customer Satisfaction

Customer satisfaction merupakan pengalaman pengguna ketika menggunakan merek yang digunakan.

5. Competitive Enviorenment

menyangkut sejauh mana kompetisi atau persaingan yang terjadi antar merek dalam satu kategori produk.


(52)

2.2. Pangsa Pasar (Market Share)

Sangat dekat dengan pertanyaan tentang perbedaan antara pelanggan dan konsumen adalah pertanyaan tentang seberapa besar pangsa pasar kita. Sebagian besar pelaku bisnis telah memahami bahwa ada hubungan lansung antara pangsa pasar (market share) yang relatif tinggi dan pengembalian atas investigasi yang tinggi. Adalah penting untuk berhati-hati mengenai bagaimana suatu pasar didefinisikan. Misalnya, SMH, suatu perusahaan Swiss, yang menjual berbagai merek jam, termasuk merek Omega dan Swatch yang terkenal. Walaupun Omega dan Swatch sama-sama jam, mereka tidak berada di pasar yang sama. Omega berada di pasar jam mewah, dan Swatch berada berada di pasar aksesori modis.

Definisi pasar yang tepat sangat penting bagi penghitungan pangsa pasar dan pertumbuhan pasar, spesifikasi pelanggan sasaran, konfirmasi ulang pesaing yang sebenarnya dan yang paling penting,perumusan strategi pemasaran yang

menyajikan keunggulan yang berbeda.

Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau presentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S, 1984). Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles dan Joseph, 2001).

Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain. Salah satu teknik untuk memprediksi pangsa pasar diwaktu yang akan datang biasa digunakan analisis Rantai Markov (Markov Chain)( Djan dan Ramlan, 2006).


(53)

Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam melakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya, subbudaya, dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi (umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor psikologis (pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap).

Proses keputusan membeli seorang pengguna melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca pembelian (Kotler, 1993)

Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh suatu perusahaan, maka terbagi atas empat kelompok, yaitu :

1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 40% atau lebih.

2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 30%

3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 20%.

4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.

2.3. Rantai Markov

Rantai Markov (Markov Chains) adalah suatu teknik matematika yang biasa digunakan untuk melakukan pemodelan (modelling) bermacam-macam sistem dan proses bisnis. Teknik ini dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di waktu yang akan datang dalam variabel-variabel dinamis atas dasar perubahan-perubahan dari variabel-variabel dinamis tersebut di waktu yang lalu.


(54)

Teknik ini dapat digunakan juga untuk menganalisis kejadian-kejadian di waktu-waktu mendatang secara matematis.

Model Rantai Markov ditemukan oleh seorang ahli Rusia yang bernama A.A. Markov pada tahun 1906, yaitu:

“Untuk setiap waktu t, ketika kejadian adalah Kt dan seluruh kejadian sebelumnya adalah Kt(j), ... , Kt(j-n) yang terjadi dari proses yang diketahui, probabilitas seluruh kejadian yang akan datang Kt(j) hanya bergantung pada kejadian Kt(j-1) dan tidak bergantung pada kejadian-kejadian sebelumnya yaitu Kt(j-2), Kt(j-3),..., Kt(j-n).”

Gambaran mengenai rantai Markov ini kemudian dituangkan dalam Gambar dimana gerakan-gerakan dari beberapa variabel di masa yang akan datang bisa diprediksi berdasarkan gerakan-gerakan variabel tersebut pada masa lalu. 34dipengaruhi oleh kejadian 35 , 35 dipengaruhi oleh kejadian 3 dan demikian seterusnya dimana perubahan ini terjadi karena peranan probabilitas transisi (transition probability). Kejadian 3 misalnya, tidak akan mempengaruhi kejadian 34.

Gambar 2.3 Peristiwa dalam Rantai Markov (Dwijanto, 2008)

Kejadian-kejadian di atas sifatnya berantai. Oleh karena itu, teori ini dikenal dengan nama Rantai Markov. Dengan demikian, Rantai Markov akan


(55)

menjelaskan gerakan gerakan beberapa variabel dalam satu periode waktu di masa yang akan datang berdasarkan pada gerakan-gerakan variabel tersebut di masa

kini.

Proses stokastik adalah serangkaian variabel random , dimana ∈ 7 merupakan indeks waktu atau deretan. Ruang range untuk dapat diskrit atau kontinu, pada bagian ini kita memperhatikan kasus dimana pada waktu tertentu proses nya adalah secara tepat satu dari m +1 keadaan yang saling meniadakan dan keadaan terpisah. Keadaan tersebut dapat dilambangkan 0,1,2,3, … , 9.

Variabel-variabel , , …, mungkin menunjukkan jumlah langganan masa penantian tiket pada waktu 1 menit, 2 menit, dan seterusnya,setelah semua dibuka. Contoh lainnya, permintaan setiap hari bagi produk-produk tertentu pada hari yang berturut-turut. menunjukkankeadaan proses.

Sebuah proses stokastik memperlihatkan sifat-sifat markov jika

: = ;| = = = : = ;| = =, >= , = = , … , = =

untuk t = 0, 1, 2, ..., dan setiap deretan ;, =, = , … , = . Ini sama dengan keadaan bahwa probabilita sebuah kejadian pada waktu tertentu + 1 bila hasil pada

waktu sama dengan probabilita kejadian waktu tertentu + 1 seluruh keadaan histori sistemnya. Dengan kata lain, probabilita kejadian + 1tergantung pada keadaan histori utama pada waktu t. Probabilita bersyaratnya,

$ : = ;| = = = $%& disebut probabilita transisi satu tahap, dan dikatakan menjadi stasioner jika:

: = ;| = = = = ;| = = untuk = 0,1,2, … sehingga probabilita transisi yang diulang tidak berubah setiap waktu. Seluruh nilai dapat dilambangkan dalam matriks P =[ %&], disebut matriks transisi satu tahap. Matriks P mempunyai 9 + 1 baris dan 9 + 1 kolom, dan


(56)

sedangkan

∑A&> $%&= 1 untuk = = 0,1,2, … , 9

maka setiap elemen matriks P adalah sebuah probabilita, dan setiap baris matriks berjumlah satu. Wujud nyata satu tahap probabilita, transisi stasioner menyatakan bahwa

$%& = : = ;| = = = = ;| = =

untuk seuruh = 0,1,2, …. Nilai-nilai $%& disebut probabilita transisi n-tahap, dan dapat digambarkan dalam sebuah matriks transisi n-tahap

= [$%& ] dimana

0 ≤ $%& ≤ 1 = 0,1,2, … = = 0,1,2, … , 9 ; = 0,1,2, … , 9

B $%& = 1

A &>

= 0,1,2, … = = 0,1,2, … , 9 Matriks transisi 0-tahap pemulaan adalah matriks identitas.

Sebuah keadaan terbatas rantai Markov ditentukan sebagai proses stokastik yang mempunyai jumlah yang terbatas, sifat Markov, probabilita transisi stasioner, dan ciri sekumpulan probabilita C = DE E E … EA F, dimana

E% = = = .

Persamaan Chapman-Kolmogrov berguna dalam menghitung probabilita transisi n-tahap. Persamaannya adalah:

= = 0,1,2, … , 9 $%& = ∑ $A%> %GH. $%& H ; = 0,1,2, … , 9


(57)

0 ≤ I ≤ dan persamaan ini menunjukkan bahwa dari kondisi ke−= sampai ke-; dan

−tahap proses akan menjadi beberapa kondisi. Katakan K, setelah secara tepat I −tahap I ≤ . Selanjutnya $%GH . $%& H adalah probabiita bersyarat yang memberikan kondisi = sebagai keadaan permulaa, prosesnya bergerak ke kondisi K dalam I −tahap dan dari K sampai ; dalam − I tahap. Bila dijumlahkan seluruh K, jumlah hasil produk $%& .

Dengan menentukan I = 1 atau I = − 1, kita peroleh = = 0,1,2, … , 9

$%& = B $%G$%& . $G,

A %>

; = 0,1,2, … , 9 = 0,1,2, …,

Persamaam ini mengikuti bahwa probabilita transisi −tahap , dapat diperoleh dari probabilita satu tahap, dan

L = L

Probailita tidak bersyarat yang ada dalam keadaan ;pada waktu = adalah

M = DE E … EA F

dimana

E& = = ; = B E% . $%&

A %>

; = 0,1,2, … , 9 = 0,1,2, …


(58)

Kita dapat memperhatikan aturan penggandaan matriks menyelesaikan hukum probabilita, sehingga M = M ∙ L .

Misalkan dalam sebuah sistem perhitungan, probabilita sebuah error pada setiap putaran tergantung pada apakah ada atau tidak mendahului sebuah error. Kita akan mendefenisikan 0 sebagai keadaan error dan 1 sebagai keadaan tidak error, probabilita error jika mendahului adalah 0.75, probabiita error jika didahului oleh tidak error adalah 0.50, probabilita tidak error jika di dahului oleh

error adalah 0.25 dan probabilita tidak error jika didahului oleh tidak error

adalah 0.50. Maka P= D0.75 0.25 0.50 0.50F

Dua tahap, tuga tahap,…, tujuh tahap matriks transisi ditunjukkan sebagai berikut.

L = D0.688 0.3120.625 0.375F L5= D0.672 0.328

0.656 0.344F

L4 = D0.668 0.332

0.664 0.336F LT= D0.667 0.3330.666 0.334F

LU = D0.667 0.333

0.667 0.333F L = D0.667 0.3330.667 0.333F

Jika kita mengetahui bahwa sistem dalam kedaan tidak error maka

E = 1, E = 0, dan M = DE& F = M ∙ L Sebagai contoh MV =

[0.667, 0.333].

Suatu pendekatan lainnya akan dibentuk perhitungan diatas sebagai

M = M ∙ L, M = M ∙ L, … , M = C ∙ L. Maka M V = M U ∙ L. Ini

memberikan suatu petunjuk pengembangan pilihan hasil-hasil persamaan menjadi:

M = M ∙ L

M =M ∙ L = M. L. L = M. L


(59)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan teknologi telekomunikasi adalah perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam komunikasi dimana saja dan kapan saja menjadikan faktor pendorong munculnya teknologi berbasis seluler (Kumoro Sasongko, 2010).

Global System for Mobile communications (GSM) merupakan alat

telekomunikasi yang siap dipakai sewaktu-waktu dimana saja dan kapan saja atau suatu kartu telepon yang pembayarannya dilakukan pada awal pembayaran sebelum digunakan, sedangkan yang dimaksud dengan kartu pasca bayar GSM adalah kartu telepon GSM yang pembayarannya dilakukan diakhir atau setelah penggunaan telepon. Biasanya jenis kartu pasca bayar ini tidak sering digunakan karena tergolong lebih rumit baik dari segi pembayaran dan peregistrasiannya, cara pembayaran kartu ini sama halnya dengan rekening listrik, penggunaan kartu kredit dan rekening telepon rumah. Oleh karena itu, banyak konsumen yang menggunakan jenis kartu pra bayar GSM dibandingkan dengan kartu pasca bayar.

Persaingan ketat antar perusahaan kartu seluler telah menjadikan perusahaan kartu seluler berlomba-lomba memberikan tawaran yang menarik kepada pelanggan maupun calon pelanggannya, dengan tujuan untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya.Berdasarkan pengamatan di pasaran, bahwa semakin banyaknya pilihan merek GSM yang ditawarkan, maka konsumen akan selektif dan memilih merek GSM yang dirasakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.Hal ini menuntut perusahaan GSM lebih kreatif dan menarik


(60)

perhatian konsumen sehingga konsumen tetap menggunakan produk tersebut dan tidak beralih pada merek lain (Allo et al,2013).

Persaingan bisnis yang ketat juga salah satunya ditunjukkan dengan semakin beraneka ragamnya jenis produk dan fitur-fitur yang diberikan atau ditawarkan, karena dengan semakin banyaknya varian merek produk sejenis beserta fitur-fiturnya yang saling beradu kelebihan memikat konsumen, maka akan semakin besar kemungkinan dari keinginan konsumen untuk beralih ke pemilihan merek lainnya (brand switching) atau tetap setia pada produk yang latar belakang yang ada, dan hal yang dilihat adalah :

1. Apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih merek Kartu seluluer GSM.

2. Bagaimana gambaran pola perpindahan merk (brand switching) yang dilakukan pelanggan.

3. Bagaimana pangsa pasar disukainya.

Selama kurun waktu setahun, konsumen memungkinkan untuk melakukan perpindahan merek kartu pra bayar GSM lebih dari satu kali. Akan tetapi, perpindahan merek ini dihitung dari pertama kali konsumen menggunakan merek tertentu sampai dengan terakhir kali konsumen menggunakan merek tertentu. Adapun perhitungan perpindahan merek dihitung menggunakan metode rantai markov. Metode rantai markov juga dapat memperkirakan pangsa pasar perusahaan saat ini maupun dimasa mendatang.

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan utama yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana menentukan merek kartu seluler pra bayar GSM yang paling banyak digunakan dengan menggunakan rantai markov dan melihat besarnya peluang peluang perpindahan merek Kartu seluler Pra Bayar GSM di FMIPA USU.


(61)

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari terlalu meluasnya masalah dan adanya penyimpangan dalam pengambilan kesimpulan, perlu adanya batasan-batasan untuk menyelesaikan permasalahan, yaitu:

1. Pada penelitian ini mahasiswa yang dijadikan responden hanya dibatasi mahasiswa FMIPA USU angkatan 2011-2014 karena angkatan tersebut merupakan mahasiswa yang masih aktif mengikuti perkuliahan.

2. Perpindahan merek dihitung dengan satuan tahun yaitu dalam kurun waktu 1 tahun.

3. Adapun Atribut yang dilihat dari pemilihan perpindahan kartu adalah harga kartu perdana, tarif kartu, kualitas signal, fitur yang ditawarkan ,kemampuan akses internet, masa aktif, kualitas pelayanan.

4. Kartu diasumsikan terdiri dari : Simpati, As, 3, IM3, Axis, XL, Mentari.

1.4. Kajian Pustaka

Kajian pustaka skripsi ini terdiri dari beberapa jurnal, skripsi dan buku sebagai referensi pelengkap guna menunjang kelengkapan penelitian.

Saat ini tidak bisa dipungkiri lagi bahwa merek merupakan salah satu daya jual yang bisa membuat suatu jenis barang laku terjual. Konsumen tentu saja ingin mendapatkan fasilitas terbaik dengan harga yang seminimal mungkin. Apabila seorang konsumen tidak puas dengan suatu merek, maka tidak mungkin ia mempertahankan untuk terus memakai merek ini. Pasti ia akan mencari merek lain yang lebih baik. Karena itulah bisa muncul perpindahan merek. Cara menerapkan Rantai Markov dalam aplikasi ini cukup sederhana. Pertama jelas kita harus memiliki data perpindahan merek dari setiap konsumen. Kemudian dari data tersebut kita bisa melihat probabilitas dari setiap merek. Lalu nilai probabilitas tersebut bila dikalikan dengan jumlah konsumen bisa memberikan sebuah angka yang menentukan seberapa besar probabilitas konsumen untuk pindah merek (Kusomobroto,2011).


(1)

ANALISIS PERPINDAHAN MEREK KARTU SELULER

PRA BAYAR GSM DENGAN MENGGUNAKAN

RANTAI MARKOV

(Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU ) ABSTRAK

Banyaknya varian merek produk kartu GSM beserta fitur-fiturnya yang saling beradu membuat konsumen berkeinginan untuk mencoba setiap jenis merek yang ditawarkan. Selama kurun waktu setahun, konsumen memungkinkan untuk melakukan perpindahan merek kartu pra bayar GSM lebih dari satu kali. Perpindahan peluang merek ini dihitung dari pertama kali konsumen menggunakan merek tertentu sampai dengan terakhir kali konsumen menggunakan merek tertentu. Adapun perhitungan perpindahan merek dihitung menggunakan metode Rantai Markov. Banyaknya jumlah pengguna merek dari setiap jenis kartu didapatkan dari hasil penelitian pada mahasiswa FMIPA USU. metode Rantai Markov memperkirakan pangsa pasar perusahaan saat ini maupun dimasa mendatang. Hasil perhitungan pangsa pasar untuk dua periode ke depan dikuasai oleh merek kartu Simpati, As dan XL.


(2)

ANALYSIS OF BRAND SWITCHING GSM PREPAID

MOBILE CARD USING MARKOV CHAIN

(Case Study: Student of FMIPA USU ) ABSTRACT

The number of variants of the product brand GSM cards and their features are clashing makes consumers willing to try every kind of brands offered. Over the span of a year, allowing consumers to make the shift brand GSM prepaid card more than once. This brand opportunities displacement is calculated from the first time a consumer uses a particular brand to the last time a consumer uses a particular brand. The calculation of brand switching is calculated using Markov Chain method. The calculation of brand switching is calculated using Markov Chain method. A large number of users of each type of card brands obtained from the results of research at the Science Faculty USU student. Markov Chain method estimates the market share of the company's current and next future. Result of calculation of market share for the next two periods dominated by Simpati card brand, As and XL.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK v

ABSTACT vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DARTAR GAMBAR ix

Bab 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Kajian Pustaka 3

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Kontribusi Penelitian 7 1.7 Metodologi Penelitian 7 Bab 2. LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Merek

2.1.1 Merek dan Prinsip-Prinsip Pemasaran 8

2.1.2 Ekuitas Merek 10

2.1.3 Perpindahan Merek 15 2.2 Pangsa Pasar(Market Share) 18

2.3 Rantai Markov 19

Bab 3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian 25

3.2 Jenis dan Sumber data 25 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi 26

3.3.2 Sampel 26

3.4Metode Pengumulan Data 3.4.1 Kuesioner 27 3.4.2 Studi Kepustakaan 28 3.5Metode Analisis Data

3.5.1 Analisa Deskriptif 28 3.5.2 Uji Reliabilitas 28


(4)

Bab 4. PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data 31

4.1.1 Responden 31

4.1.2 Memperkirakan Ukuran Sampel 32

4.2 Pengolahan Data 35

4.2.1 Uji Validitas 35 4.2.2 Uji Reliabilitas 36 4.2.3 Merek Kartu yang Dipilih oleh Responden 37 4.2.4 Perhitungan Pangsa Pasar Awal 39 4.2.5 Analisa Perpindahan Merek kartu 40 4.2.6 Prediksi Pangsa Pasar merek Kartu GSM dengan 47

Rantai Markov Bab 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan 50

5.2Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52


(5)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

4.1 Tabel Jumlah mahasiswa FMIPA USU 31

4.2 Tabel Jumlah Sampel Tiap Jurusan 34

4.3 Hasil Pengujian Validitas 35

4.4 Hasil Uji Reliabilitas 36

4.5 Merek Kartu dan Jumlah Pengguna 37

4.6 Alasan Responden memilih Merek Kartu 38

4.7 Perolehan Pangsa Pasar Awal merek Kartu 40

4.8 Pola perpindahan Merek Kartu Saat Ini dan 1Tahun Yang Lalu 41

4.9 Data perolehan pelanggan pada berbagai merek kartu 42

4.10 Data Kehilangan Pelanggan Pada Berbagai Merek Kartu 43

4.11 Pola Perpindahan Merek ( Brand Switching Pattern) 44

4.12 Probabilitas Transisi 46


(6)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar

2.1 Mata Rantai Pemasaran 9

2.2 Konsep Ekuitas Merek 11

2.3 Peristiwa Dalam Rantai Markov 20 4.1 Grafik Perolehan Pangsa Pasar untuk Tiga periode 48