Gambar 29 Dendrogram isolat P. palmivora antar populasi asal kelapa dan asal
kakao berdasarkan RAPD Jika dilihat dari lokasi pengambilan sampel, maka isolat yang berasal dari
lokasi yang sama atau berdekatan tidak selalu menunjukkan hubungan kekerabatan yang dekat sebaliknya isolat yang berasal dari lokasi yang berjauhan tidak selalu
menunjukkan hubungan kekerabatan yang jauh. Isolat asal kakao P51KpSkjtiJT dari Sukojati Banyuwangi, Jawa Timur mempunyai kemiripan genetik 86 dengan
isolat asal kakao P52KpTuSU dari Tungoi Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Pengelompokkan ini memperlihatkan bahwa isolat P. palmivora di lapangan sudah
sangat beragam baik antar isolat P. palmivora asal kelapa maupun asal kakao.
Virulensi dan patogenisitas
Untuk mengetahui virulensi dari isolat-isolat P. palmivora dilakukan pengamatan terhadap periode laten, keparahan penyakit dan laju perkembangan
penyakit melalui bercak pada buah yang muncul akibat inokulasi P. palmivora pada buah kelapa GSK dan GKN dan kakao Tabel 11. Periode laten ke 22 isolat
P. palmivora berkisar antara 3.8-7 hari pada kelapa GSK, 2.7-3.5 hari pada kelapa
GKN, dan 2.4-7 hari pada kakao. Periode laten tercepat pada kelapa adalah 2.7 hari setelah inokulasi yaitu isolat P41KpHbGrto, sedangkan pada kakao 2.4 hari
Koefisien
0.50 0.61
0.72 0.84
0.95
P12MpgSU P02KlTgJT
P04TrbslJT P06KlwgJT
P61SLorJT P05KlwgJT
P13MpgSU P35MrwSU
P58SdkSU P53TuSU
P51SkjtiJT P52TuSU
P22MrwSU P34MrwSU
P40MpySU P43KdGrto
P41HbGrto P42HbGrto
P46ByASU P19PgklSU
P44ByASU P09KlkptJT
setelah inokulasi terjadi pada isolat P61KoSLorJT. Keparahan penyakit yang terjadi pada kelapa GSK dan GKN berkisar antara 3.6-50.5 dan kakao 7.5-
37.25. Keparahan penyakit ertinggi pada buah kelapa GSK terjadi pada isolat P52KpTuSU, sedangkan pada kelapa GKN keparahan tertinggi pada isolat
P41KpHbGrto dan P46KpByASU. Keparahan penyakit tertinggi pada buah kakao terjadi pada isolat P61KoSLorJT.
Laju perkembangan penyakit berkisar antara 0.1-0.73 unithari. Pada buah kelapa GSK laju perkembangan penyakit tertinggi 0.53 unithari adalah isolat
P46KpByASU dan pada buah kelapa GKN laju perkembangan penyakit tertinggi 0.73 unithari adalah isolat P46KpByASU, sedangkan pada buah kakao laju
perkembangan penyakit tertinggi adalah isolat P61KoSLorJT. Isolat asal kelapa P34KpMrwSU yang diinokulasikan pada kelapa tidak menunjukkan gejala
penyakit namun pada bagian yang diinokulasi terlihat adanya permukaan kulit buah 0.5 cm yang berkerut dan agak basah. Nampak isolat P34KpMrwSU
adalah isolat yang sudah kehilangan virulensinya sehingga buah kelapa yang diinokulasikan dengan isolat tersebut menunjukkan reaksi hipersensitif. Persentase
keparahan penyakit yang ditimbulkan suatu isolat pada tanaman inang pada waktu tertentu merupakan dasar dari penetapan skor virulensi suatu isolat. Tingkat
virulensi isolat ditentukan berdasarkan pada skor yang dimiliki setiap isolat Tabel 12. Ketika isolat-isolat P. palmivora asal kelapa diinokulasikan pada tanaman
kelapa maka diperoleh dua isolat P. palmivora yang memiliki tingkat virulensi yang tinggi pada buah kelapa GSK dan empat isolat pada tanaman kelapa GKN.
Sedangkan isolat P. palmivora asal kakao diinokulasikan pada buah kakao diperoleh dua isolat yang bervirulensi tinggi. Ketika 13 isolat P. palmivora asal
kelapa diinokulasikan pada buah kakao terlihat bahwa tingkat virulensi sebagian besar isolat P. palmivora tergolong avirulen dan hanya satu isolat yang tingkat
virulensinya rendah yaitu P52KpTuSU. Begitu juga dengan tingkat virulensi dari sembilan isolat P. palmivora asal kakao yang diinokulasi pada buah kelapa,
sebagian besar isolat P. palmivora tergolong avirulen sampai virulensi rendah dan terdapat tiga isolat P. palmivora bervirulensi sedang yaitu P61KoSlorJT,
P09KoKlkptJT, dan P40KoMpySU.
Tabel 12 Tingkat virulensi 22 isolat P. palmivora asal kelapa dan asal kakao Tingkat virulensi pada
Isolat P. palmivora
Pola tanam Kelapa
GSK Kelapa
GKN Kakao
Asal Kelapa
P12KpMpgSU Monokultur
rendah sedang
avirulen P13KpMpgSU
Monokultur rendah
sedang avirulen
P34KpMrwSU Tumpangsari
avirulen avirulen
avirulen P35KpMrwSU
Tumpangsari avirulen
tinggi avirulen
P41KpHbGrto Monokultur
avirulen tinggi
avirulen P42KpHbGrto
Monokultur rendah
sedang avirulen
P43KpKdGrto Monokultur
sedang sedang
avirulen P44KpByASU
Monokultur sedang
tinggi avirulen
P46KpByASU Monokultur
tinggi tinggi
avirulen P51KpSkjtiJT
Monokultur rendah
sedang avirulen
P52KpTuSU Tumpangsari
sedang tinggi
rendah P53KpTuSU
Tumpangsari avirulen
sedang avirulen
P58KpSdkSU Monokultur
avirulen avirulen
avirulen
Asal Kakao
P61KoSLorJT Tumpangsari
rendah sedang
tinggi P02KoKlTgJT
Monokultur avirulen
avirulen sedang
P04KoTrbslJT Tumpangsari
rendah avirulen
sedang P05KoKlwgJT
Monokultur avirulen
avirulen avirulen
P06KoKlwgJT Monokultur
avirulen avirulen
sedang P09KoKlkptJT
Tumpangsari avirulen
sedang sedang
P19KoPglSU Monokultur
avirulen avirulen
avirulen P22KoMrwSU
Tumpangsari avirulen
avirulen sedang
P40KoMpySU Monokultur
avirulen sedang
tinggi
V. PEMBAHASAN