0.61 0.84 palmivora Berdasarkan RAPD Profil pita DNA

Gambar 29 Dendrogram isolat P. palmivora antar populasi asal kelapa dan asal kakao berdasarkan RAPD Jika dilihat dari lokasi pengambilan sampel, maka isolat yang berasal dari lokasi yang sama atau berdekatan tidak selalu menunjukkan hubungan kekerabatan yang dekat sebaliknya isolat yang berasal dari lokasi yang berjauhan tidak selalu menunjukkan hubungan kekerabatan yang jauh. Isolat asal kakao P51KpSkjtiJT dari Sukojati Banyuwangi, Jawa Timur mempunyai kemiripan genetik 86 dengan isolat asal kakao P52KpTuSU dari Tungoi Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Pengelompokkan ini memperlihatkan bahwa isolat P. palmivora di lapangan sudah sangat beragam baik antar isolat P. palmivora asal kelapa maupun asal kakao. Virulensi dan patogenisitas Untuk mengetahui virulensi dari isolat-isolat P. palmivora dilakukan pengamatan terhadap periode laten, keparahan penyakit dan laju perkembangan penyakit melalui bercak pada buah yang muncul akibat inokulasi P. palmivora pada buah kelapa GSK dan GKN dan kakao Tabel 11. Periode laten ke 22 isolat P. palmivora berkisar antara 3.8-7 hari pada kelapa GSK, 2.7-3.5 hari pada kelapa GKN, dan 2.4-7 hari pada kakao. Periode laten tercepat pada kelapa adalah 2.7 hari setelah inokulasi yaitu isolat P41KpHbGrto, sedangkan pada kakao 2.4 hari Koefisien

0.50 0.61

0.72 0.84

0.95 P12MpgSU P02KlTgJT P04TrbslJT P06KlwgJT P61SLorJT P05KlwgJT P13MpgSU P35MrwSU P58SdkSU P53TuSU P51SkjtiJT P52TuSU P22MrwSU P34MrwSU P40MpySU P43KdGrto P41HbGrto P42HbGrto P46ByASU P19PgklSU P44ByASU P09KlkptJT setelah inokulasi terjadi pada isolat P61KoSLorJT. Keparahan penyakit yang terjadi pada kelapa GSK dan GKN berkisar antara 3.6-50.5 dan kakao 7.5- 37.25. Keparahan penyakit ertinggi pada buah kelapa GSK terjadi pada isolat P52KpTuSU, sedangkan pada kelapa GKN keparahan tertinggi pada isolat P41KpHbGrto dan P46KpByASU. Keparahan penyakit tertinggi pada buah kakao terjadi pada isolat P61KoSLorJT. Laju perkembangan penyakit berkisar antara 0.1-0.73 unithari. Pada buah kelapa GSK laju perkembangan penyakit tertinggi 0.53 unithari adalah isolat P46KpByASU dan pada buah kelapa GKN laju perkembangan penyakit tertinggi 0.73 unithari adalah isolat P46KpByASU, sedangkan pada buah kakao laju perkembangan penyakit tertinggi adalah isolat P61KoSLorJT. Isolat asal kelapa P34KpMrwSU yang diinokulasikan pada kelapa tidak menunjukkan gejala penyakit namun pada bagian yang diinokulasi terlihat adanya permukaan kulit buah 0.5 cm yang berkerut dan agak basah. Nampak isolat P34KpMrwSU adalah isolat yang sudah kehilangan virulensinya sehingga buah kelapa yang diinokulasikan dengan isolat tersebut menunjukkan reaksi hipersensitif. Persentase keparahan penyakit yang ditimbulkan suatu isolat pada tanaman inang pada waktu tertentu merupakan dasar dari penetapan skor virulensi suatu isolat. Tingkat virulensi isolat ditentukan berdasarkan pada skor yang dimiliki setiap isolat Tabel 12. Ketika isolat-isolat P. palmivora asal kelapa diinokulasikan pada tanaman kelapa maka diperoleh dua isolat P. palmivora yang memiliki tingkat virulensi yang tinggi pada buah kelapa GSK dan empat isolat pada tanaman kelapa GKN. Sedangkan isolat P. palmivora asal kakao diinokulasikan pada buah kakao diperoleh dua isolat yang bervirulensi tinggi. Ketika 13 isolat P. palmivora asal kelapa diinokulasikan pada buah kakao terlihat bahwa tingkat virulensi sebagian besar isolat P. palmivora tergolong avirulen dan hanya satu isolat yang tingkat virulensinya rendah yaitu P52KpTuSU. Begitu juga dengan tingkat virulensi dari sembilan isolat P. palmivora asal kakao yang diinokulasi pada buah kelapa, sebagian besar isolat P. palmivora tergolong avirulen sampai virulensi rendah dan terdapat tiga isolat P. palmivora bervirulensi sedang yaitu P61KoSlorJT, P09KoKlkptJT, dan P40KoMpySU. Tabel 12 Tingkat virulensi 22 isolat P. palmivora asal kelapa dan asal kakao Tingkat virulensi pada Isolat P. palmivora Pola tanam Kelapa GSK Kelapa GKN Kakao Asal Kelapa P12KpMpgSU Monokultur rendah sedang avirulen P13KpMpgSU Monokultur rendah sedang avirulen P34KpMrwSU Tumpangsari avirulen avirulen avirulen P35KpMrwSU Tumpangsari avirulen tinggi avirulen P41KpHbGrto Monokultur avirulen tinggi avirulen P42KpHbGrto Monokultur rendah sedang avirulen P43KpKdGrto Monokultur sedang sedang avirulen P44KpByASU Monokultur sedang tinggi avirulen P46KpByASU Monokultur tinggi tinggi avirulen P51KpSkjtiJT Monokultur rendah sedang avirulen P52KpTuSU Tumpangsari sedang tinggi rendah P53KpTuSU Tumpangsari avirulen sedang avirulen P58KpSdkSU Monokultur avirulen avirulen avirulen Asal Kakao P61KoSLorJT Tumpangsari rendah sedang tinggi P02KoKlTgJT Monokultur avirulen avirulen sedang P04KoTrbslJT Tumpangsari rendah avirulen sedang P05KoKlwgJT Monokultur avirulen avirulen avirulen P06KoKlwgJT Monokultur avirulen avirulen sedang P09KoKlkptJT Tumpangsari avirulen sedang sedang P19KoPglSU Monokultur avirulen avirulen avirulen P22KoMrwSU Tumpangsari avirulen avirulen sedang P40KoMpySU Monokultur avirulen sedang tinggi

V. PEMBAHASAN