Persyaratan Basis Gigitiruan Komposisi Manipulasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Basis Gigitiruan

Berbagai jenis bahan telah digunakan untuk membuat basis gigitiruan. Kayu, tulang, ivory, keramik, logam, logam aloi, dan berbagai polimer telah digunakan dalam pembuatan basis gigitiruan. Perkembangan yang pesat menyebabkan penggunaan bahan basis gigitiruan alami beralih menjadi menggunakan bahan basis gigitruan resin sintetis. 3.6 Basis gigitiruan dapat didefinisikan sebagai bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan pendukung dan tempat anasir gigitiruan dilekatkan. 2,19 Basis gigitiruan mendukung anasir gigitiruan, menerima dan mendistribusikan gaya fungsional serta memberikan efek estetis khususnya bila basis terlihat alami. 32 Bahan basis gigitiruan sangat berpengaruh terhadap daya tahan dan sifat – sifat dari suatu basis gigitiruan.

2.1.1 Persyaratan Basis Gigitiruan

Persyaratan basis gigitiruan yang ideal antara lain : 5,7 a. Biokompatibel : tidak toksik dan tidak menyebabkan iritasi b. Karakteristik permukaan : permukaan keras, halus dan kilat c. Warna : translusen dan warna merata d. Stabilitas warna : baik e. Tidak berporus f. Kekuatan lentur : tidak kurang dari 60 – 65 MPa g. Modulus elastisitas : minimal 2000 MPa h. Tidak ada monomer sisa i. Tidak menyerap cairan j. Ketahanan terhadap abrasi dan kekerasan yang baik k. Tidak mengalami perubahan dimensi Universitas Sumatera Utara l. Tidak larut m. Mudah dimanipulasi dan direparasi n. Mudah dibersihkan

2.1.2 Klasifikasi Basis Gigitiruan

Klasifikasi basis gigitiruan dibagi atas dua kelompok yaitu logam dan non logam.

2.1.2.1 Logam

Ada beberapa jenis logam yang digunakan sebagai basis gigitiruan, antara lain yaitu kobalt kromium, aloi emas, alumunium, dan stainless steel. Keunggulan logam sebagai basis gigitiruan, antara lain : 2 1. Ketepatan dimensi Basis yang terbuat dari emas aloi, krom, titanium aloi tidak hanya lebih tepat, tetapi juga mampu mempertahankan bentuk tanpa mengalami perubahan selama pemakaian dalam mulut. 2. Ketahanan terhadap abrasi Bahan logam merupakan bahan yang tahan terhadap abrasi sehingga akan meningkatkan toleransi jaringan, dimana permukaan basis yang licin dan mengkilap akan menghingari terjadinya penumpukan plak dan kalkulus. 3. Konduktivitas termal Logam memiliki konduktivitas termal yang baik daripada resin. Adanya perubahan temperatur yang terjadi langsung disalurkan ke jaringan di bawahnya, maka hal ini akan menjaga kesehatan dari jaringan rongga mulut. Kesamaan termal yang diterima oleh jaringan yang terutup dan tidak tertutup basis gigitiruan memberikan perasaan nyaman kepada pemakai gigitiruan. 4. Kekuatan maksimal dan ketebalan minimal Bahan logam bisa dibuat lebih tipis dibandingkan dengan bahan resin akrilik dan tetap memiliki kekuatan maksimal dan kaku. Keuntungan dari basis yang tipis adalah memungkinkan ruang gerak lidah yang maksimal. Universitas Sumatera Utara

2.1.2.2 Non Logam

Jenis bahan basis non logam antara lain adalah resin. Berdasakan termal, basis resin dapat dibagi menjadi dua yaitu termoplastik dan termoset: 3 a. Termoplastik Bahan termoplastik merupakan bahan yang dapat dilunakkan dan dibentuk pada suhu dan tekanan tanpa adanya perubahan kimia. Klasifikasi dari bahan termoplastik antara lain asetal termoplastik, polikarbonat termoplastik, akrilik temoplastik dan nilon termoplastik. 3,4 b. Termoset Bahan termoset merupakan bahan yang mengalami reaksi kimia pada saat dibentuk. Produk akhir dari bahan ini secara kimia berbeda dari substansi awalnya. Setelah diproses bahan tidak dapat dilunakkan kembali untuk dibentuk. Bahan termoset yang banyak digunakan pada kedoketeran gigi antara lain : resin akrilik, vulkanit, silikon. 3

2.2 Nilon Termoplastik

Nilon merupakan nama umum dari suatu polimer termoplastik yang tergolong ke dalam kelas poliamida. Nilon termoplastik pertama sekali diperkenalkan pada kedokteran gigi sekitar tahun 1950. 13-4 Nilon termoplastik merupakan polimer kristalin yang memiliki sifat tidak dapat larut dalam pelarut, ketahanan panas yang tinggi dan memiliki kekuatan yang tinggi serta kekuatan tensil yang baik. 4 Pada beberapa dekade belakangan ini, penggunaan nilon termoplastik semakin meningkat dan sebagai bahan basis alternatif untuk menggantikan metal dan resin akrilik polimerisasi panas. 11,13 Sebagai bahan basis gigitiruan, nilon termoplastik memiliki beberapa kelebihan, antara lain :  Semitranslusen dan estetis lebih baik  Fleksibel  Tidak terdapat monomer sisa yang dapat menyebabkan alergi pada pemakai gigitiruan karena penggunaan injection moulding. 4,11-2 Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Komposisi

Nilon dihasilkan melalui reaksi kondensasi antara monomer diamina 2 NH 2 grup dan asam dibasic atau asam karbosilik 2 COOH grup . 5,13,15 Nilon memiliki ikatan linier ikatan polimer tunggal yang mengandung hexamethylenadiamine di dalam nilon termoplastik yang akan membentuk ikatan poliamida yang panjang. 37 Ikatan linier menyebabkan bahan nilon termoplastik menjadi fleksibel dan dapat dibentuk kembali. Ikatan linier ini juga lebih lemah daripada ikatan silang dari resin akrilik. 32 Polimer nilon termoplastik merupakan kristalin yang memiliki rantai molekul yang teratur, rapat dan kuat. 38 Derajat kristalin bergantung dengan detail dari formasi, komposisi, konfigurasi molekul, dan metode pembentukannya. 32

2.2.2 Manipulasi

Manipulasi nilon termoplastik harus menggunakan kuvet yang di desain khusus yaitu kuvet di bawah tekanan injection moulding. Nilon termoplastik harus dilelehkan dan diinjeksikan kedalam kuvet tersebut. Nilon yang tersedia dalam komponen berbentuk cartridge dilelehkan pada suhu 248,8-265,5 o C dengan menggunakan furnace elektrik. Selanjutnya nilon termoplastik yang telah meleleh ditekan kedalam kuvet menggunakan alat injektor. Tekanan pada injection moulding dijaga agar tetap berada dalam tekanan 5 bar selama 3 menit dan segera setelah itu, kuvet beserta cartridge dilepaskan. Kemudian kuvet dibiarkan dingin selama 20 menit sebelum dibuka. 12,14,32

2.2.3 Sifat –Sifat

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kekasaran Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Nilon Dengan Resin Akrilik Polimerisasi Panas.

6 94 89

Pengaruh Pembersihan Dengan Energi Microwave Terhadap Kekasaran Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 16

Pengaruh Pembersihan Dengan Energi Microwave Terhadap Kekasaran Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 3

Pengaruh Pembersihan Dengan Energi Microwave Terhadap Kekasaran Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 7

Pengaruh Pembersihan Dengan Energi Microwave Terhadap Kekasaran Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 22

Pengaruh Pembersihan Dengan Energi Microwave Terhadap Kekasaran Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Chapter III VI

0 0 28

Pengaruh Pembersihan Dengan Energi Microwave Terhadap Kekasaran Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan - Pengaruh Pembersihan dengan Energi Microwave terhadap Kekerasan Permukaan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik dan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

1 0 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pembersihan dengan Energi Microwave terhadap Kekerasan Permukaan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik dan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 8

Pengaruh Pembersihan dengan Energi Microwave terhadap Kekerasan Permukaan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik dan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 15