Observasi Wawancara Teknik Pemilihan Informan

52 Pertimbangan pemilihan sampel pada sekolah didasarkan pada sekolah yang masih menerapkan moving class yaitu sekolah dengan sistem pelaksanaan pembelajaran dengan moving class. Tujuannya adalah untuk mengungkap apakah guru maupun siswa dalam pelaksanaan pembelajaran moving class sudah terlaksana dengan baik atau tidak. Pertimbangan pemilihan informan pada Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Guru Sejarah, dan Siswa didasarkan pada sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian yaitu SMA Negeri 1 Batang. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diterapkan Sugiyono, 2010: 308. Mengumpulkan data merupakan langkah yang tidak dapat dihindari dalam kegiatan penelitian dengan pendekatan apapun, termasuk pendekatan kualitatif Danim, 2002: 121. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Nasution 1988 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu 53 fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi Sugiyono, 2010: 226. Menurut Sukamdinata 2009: 220 Observasi atau pengamatan merupakan teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi adalah instrument penelitian yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan Sukardi, 2009: 78. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan pengamatan terhadap dua sekolah yang menerapkan moving class di Batang yaitu di SMK Negeri 1 Batang dan SMA Negeri 1 Batang yang nantinya akan dipilih kemudian dijadikan sebagai tempat penelitian. Peneliti melihat keadaan sekolah, baik yang dilihat adalah letak sekolah, kondisi sekolah, ketersediaan fasilitas dan lain sebagainya. Dari hal tersebut, peneliti telah menetapkan aspek-aspek tingkah laku yang hendak diobservasi yang kemudian peneliti rinci dalam bentuk pedoman agar lebih memudahkan peneliti dalam melakukan observasi atau pengamatan.

2. Wawancara

Menurut Moleong 2009: 186 Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara atau interviu interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilakukan secara lisan dalam pertemuan 54 tatap muka secara individual Sukmadinata, 2009: 216. Sedangkan menurut Sukardi 2009: 79 wawancara merupakan instrumen penelitian dimana peniliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subjek yang diteliti. Dalam penelitian ini wawancara atau interview digunakan untuk mengungkapkan pembelajaran sejarah berbasis moving class di SMA Negeri 1 Batang. Wawancara dilakukan kepada informan yang benar-benar dapat memberikan keterangan-keterangan tentang persoalan dan dapat membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini. Tidak menutup kemungkinan bahwa dalam wawancara ini, timbul masalah- masalah ingatan responden yang tidak sempurna, analisis responden yang tidak cermat dan sebagainya. Sehingga dalam hal ini peneliti juga akan memadukan sumber bukti dan wawancara ini dengan informasi-informasi lainnya yang memadai. Peneliti telah menyiapkan instrumen wawancara sebelum melakukan wawancara dengan informan tersebut. Instrumen wawancara tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan pembelajaran sejarah berbasis moving class. Untuk menjaga kredibilitas data hasil wawancara tersebut, maka perlu adanya pencatatan data, dalam hal ini peneliti menggunakan tape recorder yang berfungsi untuk merekam hasil wawancara tersebut. Mengingat bahwa tidak setiap informan suka dengan adanya alat tersebut karena merasa tidak bebas ketika diwawancarai, peneliti meminta izin 55 terlebih dahulu kepada informan dengan menggunakan tape recorder tersebut. Disamping menggunakan tape recorder, peneliti juga mempersiapkan buku catatan yang berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. Selain juga berguna untuk membantu peneliti dalam merencanakan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Supaya hasil wawancara dapat terekam baik, dan peneliti mempunyai bukti bahwa telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka peneliti menggunakan camera digital untuk mengabadikan ketika peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan atau sumber data.

3. Dokumentasi