Universitas Sumatera Utara
mmHg untuk pasien dengan gagal jantung. Sedangkan menurut National Kidney Foundation NKF, target tekanan darah yang harus dicapai adalah 13080 mmHg
untuk pasien dengan penyakit ginjal kronik dan diabetes, dan 12575 mmHg untuk pasien dengan 1 g proteinuria Cohen dan Townsend, 2008.
2.3. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Beberapa uji faal ginjal yang sering diperiksa adalah pemeriksaan kadar kreatinin, kadar uream atau BUNBlood Urea Nitrogen, dan klirens kreatinin.
Purnomo,2011. 2.3.1. Klirens Kreatinin
Pemeriksaan klirens kreatinin hampir mendekati LFG. Lebih kurang 80 nilai klirens kreatinin adalah hasil dari filtrasi glomerulus dan 20 merupakan
nilai sekresi kreatini oleh tubulus ginjal.Untuk memeriksa klirens kreatinin hal yang pertama dilakukan ialah pengukuran kreatinin serum, usia, berat badan, dan
jenis kelamin pasien.Dengan menggunakan Cockroft dan Gault formula dapat menghitung klirens kreatinin Bemmel, et al 2006.
2.3.2. Inulin Klirens Fungsi ginjal dapat ditentukan dengan cara ginjal mengeliminasi suatu
bahan kimia dari plasma.Nilai yang mengeliminasi itu disebut sebagai renal clearance.Pemeriksaan untuk menilai renal clearance.Semua bahan yang terdapat
secara alamiah di plasma, bahkan zat sisa, sedikit banyak mengalami reabsorbsi atau sekresi Sherwood, 2009.
Namun, inulin adalah suatu karbohidrat asing tidak berbahaya yang dihasilkan dari bawang merah dan bawang putih, mengalami filtrasi bebas dan
tidak direabsorbsi atau disekresi.Inulin dapat disuntikkan dan klirens plasmanya ditentukan sebagai cara untuk mengetahui LFG secara klinis. Karena semua
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
filtrasi glomerulus dibersihkan dari inulin, volume plasma yan dibersihkan dari inulin per menit sama dengan volume plasma yang difiltrasi per menit LFG
Sherwood,2009. Walaupun penentuan klirens plasma inulin akurat dan langsung, cara ini
kurang nyaman karena inulin harus terus menerus diinfuskan selama waktu penentuan agar konsentrasi plasmanya dipertahankan konstan.Karena itu, klirens
plasma suatu bahan endogen, kreatinin sering digunakan untuk membuat perkiraan kasar mengenai LFG.Kreatinin, suatu produk akhir metabolisme otot,
diproduksi dengan kecepatan yang relatif konstan.Bahan ini difiltrasi secara bebas dan tidak direabsorpsi, tetapi sedikit disekresi.Dengan demikian, klirens kreatinin
bukan merupakan pencerminan yan akurat dari LFG, tetapi memberi perkiraan yang mendekati dan lebih mudah ditentukan dari klirens inulin Sherwood,2009.
2.3.3. Asam Para-Aminohipurat Seperti klirens inulin yang dapat digunakan untuk menentukan LFG,
klirens plasma untuk senyawa asing lain, yaitu anion organik asam para- aminohipurat PAH, dapat digunakan untuk mengukur aliran plasma ginjal.
Seperti inulin, PAH difiltrasi secara bebas dan tidak direabsorbsi. Namun zat ini berbeda dalam hal, yaitu bahwa semua PAH di plasma yang lolos dari filtrasi akan
disekresi dari kapiler peritubulus. Dengan demikian, PAH disingkirkan dari seluruh plasma yang mengalir melalui ginjal baik dari plasma yang difiltrasi dan
kemudian direabsorpsi tanpa disertai PAH, maupun dari plasma yang tidak difiltrasi yang terus mengalir ke kapiler peritubulus dan kehilangan PAH melalui
proses sekresi aktif.Karena semua plasma yang mengalir ke ginjal dibersihkan dari PAH, klirens plasma untuk PAH dapat dipakai untuk mengira kecepatan
aliran plasma melalui ginjal Sherwood, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.3.4. Laju Filtrasi Glomerulus
Laju filtrasi glomerulus LFG adalah penunjuk umum bagi kelainan ginjal. Dengan bertambah parahnya kerusakan ginjal, LFG akan menurun. Nilai
normal LFG adalah 100-140 mLmin bagi pria dan 85-115 mLmin bagi wanita.Dan ia menurun dengan bertambahnya usia. LFG ditentukan dengan
menentukan jumlah bahan buangan dalam urin 24 jam atau dengan menggunakan indikator khusus yang dimasukkan secara intravena Pranay dan Stoppler, 2010.
Laju Filtrasi GlomerulusLFG merupakan pengukuran yang baik untuk menilai kapasitas filtrasi dari ginjal.LFG yang rendah atau menurun adalah indeks
dari Chronic Kidney Disease CKD.Perhitungan yang paling sering dipakai untuk mengestimasi LFG pada orang dewasa adalah persamaan Cockcroft-Goult
yangdikembangkan untuk mengestimasi creatinine clearance tapi telah banyak diuji akan kemampuannya dalam mengukur LFG. Walaupun persamaan yang
berdasarkan serum creatinine Cockcroft-Goult adalah metode yang baik dari segi keefektifan dan harga, ketepatannya terbatas Kidney Disease Outcome
Quality Initiative, KDOQI2000. Berikut adalah klasifikasi CKD menurut National Kidney Foundation
Kidney Disease Outcome Quality Initiative NKF KDOQI 2000.
Tabel 2.4 Derajat Keparahan CKD menurut NKF-KDOQI Stadium
Deskripsi LFG
mlmnt1.73 m²
I Kerusakan ginjal dengan LFGnormal atau
meningkat ≥90
II Kerusakan ginjal dengan penurunanLFG ringan
60-89 III
Kerusakan ginjal dengan penurunanLFG sedang 30-59
IV Kerusakan ginjal dengan penurunanLFG berat
15-29 V
Gagal ginjal ESRD 15
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara 2.4. Hubungan Tekanan Darah Dengan Faal Ginjal
Peningkatan tekanan darah menyebabkan kerusakan arteri dan ginjal dikelilingi oleh arteri.Ginjal disuplai dengan pembuluh darah yang padat dan
volume aliran darah yang tinggi. Apabila tekanan darah yang tinggi tidak dikontrol akan menyebabkan arteri sekitar ginjal menjadi sempit,lemah, dan keras.
Arteri yang rusak ini tidak dapat menghantar darah yang secukupnya ke jaringan ginjal. Arteri ginjal yang rusak tidak akan menyaring darah. Ginjal memiliki
nefron yang memfiltrasi darah.Setiap nefron suplai darah melalui kapiler, dimana pembuluh darah yang terkecil.Apabila arteri rusak, nefron tidak menerima
oksigen dan nutrisi yang diperlukannya. Dan ginjal juga hilang kemampuan untuk memfiltrasi darah dan meregulasi cairan,hormon, asam, dan, garam dalam tubuh.
Ginjal yang rusak gagal mengatur tekanan darah.Kerusakan ginjal dan peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol menyebabkan spiral
negatif.Karena makin banyak arteri tersumbat dan tidak berfungsi, akhirnya terjadi gagal ginjal. Proses ini dapat terjadi selama beberapa tahun, tetapi dapat
dicegah Kidney Damage and High Blood Pressure KDHBPAHA2012. Hampir 1 juta unit nefron ada pada setiap ginjal yang menyumbang
kepada jumlah akhir laju filtrasi glomerulus LFG. Apabila terjadi kerusakan pada ginjal, ginjal menjadi tidak dapat mempertahankan laju filtrasi glomerulus
LFG terjadi destruksi nefron dimana progresif dan menahun, ginjal mempunyai upaya untuk terus mempertahankan LFG menerusi hiperfiltrasi dan mekanisme
kompensasi kerja yaitu hipertrofi pada nefron yang masih berfungsi. Keupayaan ginjal ini dapat meneruskan fungsi normal ginjal untuk mensekresi bahan buangan
seperti urea dan kreatinin sehinggan bahan tersebut meningkat dalam plasma darahnya hanya setelah LFG menurun pada tahap 50 dari waktu yang
normal.Kadar kreatinin plasma akan mengganda pada penurunan LFG 50. Walaupun kadar normalnya adalah 0,6 mgdL menjadi 1,2 mgdL, ia menujukkan
penurunan fungsi nefron menurun sebanyak 50.Hiperfiltrasi danhipertrofi merupakan penyebab utama terjadi gagal ginjal.Karena peningkatan tekanan intra
glomerulus merusakkan pembuluh darah yang akhirnya terjadi glomerulosklerosis Arora dan Varelli, 2010
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1.
Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 3.1.1. Kerangka Konsep Penelitiaan
3.1.1. Variabel Penelitian 3.1.2. Variabel Independen
Tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik mmHg 3.1.3. Variabel Dependen :
Faal ginjal 3.1.4. Variabel Luar
Variabel luar dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Variabel luar yang dapat dikendalikan dalam penelitian ini adalah umur pasien, jenis kelamin pasien, dan obatan yang dikonsumsi.
b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan dalam penelitian ini
adalah kondisi psikologis individu.
3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian