Pelajaran Kitab Suci Veda
83 Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Releksi
Sesungguhnya Sruti adalah Veda, Smerti adalah Dharmasastra, keduanya harus tidak boleh diragukan dalam hal apapun, karena
keduanya adalah kitab suci yang menjadi sumber dan hukum suci itu. Mds.II.10
Guru sebelum memulai proses pembelajaran Pustaka Suci, diawali
dengan mengucapkan salam agama Hindu yakni Om Svastyastu, selanjutnya melakukan puja Tri Sandhya dipimpin oleh peserta didik
secara bergantian sesuai nomor urut absensi. Kemudian sebelum memulai pembelajaran pendidik mengajak peserta didik mengucapkan
mantram Guru Puja, serta guru mengamati dan memberikan pe- nilaian sikap religius dan sosial yaitu seperti menyayangi ciptaan
Sang Hyang Widhi Ahimsa, berperilaku jujur Satya, sopan dalam bertingkah laku, menghargai dan menghormati antar sesama Tat
Tvam Asi, dalam kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan materi
Pustaka Suci. Pada pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu menjelaskan pengertian, dan macam-macam Pustaka Suci
agama Hindu. Adapun materinya adalah sebagai berikut. Susastra Hindu kebanyakan ditulis dalam bahasa Sansekerta.
Kata “sastra” berakar dari kata Shastra yang merujuk pada ilmu pengetahuan secara umum yang tidak lekang oleh waktu. Sastra
Hindu dibagi atas dua bagian besar yaitu Veda Sruti — yang didengar wahyu dan Veda Smerti — yang diingat tradisi, bukan wahyu.
Veda sebagai sastra suci utama bagi umat Hindu, merupakan bagian dari Sruti, karena didasarkan pada penerimaannya melalui
wahyu langsung dari Brahman melalui para Maharsi dan ajarannya disebarkan melalui tradisi lisan turun-temurun pada masa turunnya
Veda, manusia belum menemukan tulisan. Sedangkan yang terma- suk dalam kategori Smerti adalah Dharmasastra kitab hukum,
Itihasa sejarah, Sutra, Agama, Darshana
ilsafat. Mahakarya Mahabharata dan Ramayana termasuk dalam bagian dari Smerti, di-
karenakan kedua epos tersebut masuk dalam kategori Itihasa.
Buk u G
ur u K
elas V
84
Kitab Suci Veda
Veda Sruti
Mantra
-Regveda -Samaveda
-Yayurveda -Atharwaveda
-Siksa -Vyakarana
-Nirukta -Chanda
-Jyotisa -Kalpa
-Ayurveda -Dhanurveda
-Gandharvaveda -Arthavaveda
-Purana -Itihasa
-Sarasamuscaya -Purva Mimamsa
-Bhasya -Brhastika
-TantraAgama -Vahya
-Uttaramimamsa -Wangsa
-Puja mantra -Aitereya
-Kausitaki -Tandya
-Prashna Upanisad -Mandukya
-Chandogya -dll
Brahmana AranyakaUpanisad
Vedangga Upaveda
AgamaNibandha Veda Smerti
Pembagian Susastra Hindu
85 Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Veda adalah kitab suci agama Hindu. Sebagai kitab suci agama Hindu, maka ajaran Veda diyakini dan dipedomani oleh umat Hindu
sebagai satu-satunya sumber bimbingan dan informasi yang diper- lukan dalam kehidupan sehari-hari ataupun untuk waktu-waktu
tertentu. Empat Veda atau Catur Veda yang disebutkan dalam kitab Manawa Dharma Sastra III.1 antara lain adalah :
1. Kitab Regveda berisi membahas tentang bentuk pujaan, 2. Kitab Yayurveda isinya tentang cara-cara melakukan pemujaan,
3. Kitab Samaveda isinya tentang lagu-lagu pujaan, 4. Kitab Atharvaveda, isinya tentang Ilmu magis.
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian peserta didik akan materi di atas tentu perlu diadakan latihan-latihan, seperti berikut.
a. Unjuk kerja maksudnya pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melengkapi kalimat atau sloka, kemudian
diberikan penilaian dan bimbingan bilamana jawaban belum se- suai.
b. Essai maksudnya pendidik memberikan kesempatan kepada peser- ta didik untuk menuliskan pendapatnya terkait soal-soal yang ada,
untuk mengetahui tingkat penyerapan materi oleh peserta didik, kemudian diberikan masukan yang memadai sesuai materi terkait
jawaban peserta didik.
c. Menuliskan maksudnya pendidik memberikan kesempatan ke- pada peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal yang ada, un-
tuk mengetahui tingkat penyerapan materi oleh peserta didik, kemudian diberikan masukan yang memadai sesuai materi terkait
jawaban peserta didik.
Buku Guru Kelas V 86
Bab V
Remedial merupakan suatu bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar, sedang pengayaan merupakan program penambahan materi
pelajaran bagi peserta didik yang telah melewati standar ketuntasan minimal. Program pembelajaran pengayaan muncul sesuai Per-
mendiknas No 22, 23, dan 24 Tahun 2006 yang menjelaskan pem- belajaran berbasis kompetensi, sistem pembelajaran tuntas, dan
sistem pembelajaran yang memperhatikan dan melayani perbedaan individual peserta didik. Sistem dimaksud ditandai dengan dirumus-
kannya secara jelas kompetensi inti KI dan kompetensi dasar KD yang harus dikuasai peserta didik.