Sasaran Kelas 05 SD Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Guru

Buku Guru Kelas V 6 k. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah scientiic appoach. l. Pendekatan ilmiah scientiic appoach dalam pembelajaran se- bagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. 7 Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Bab II

A. Gambaran Umum Buku Pegangan Guru

Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor: 19 Tahun 2005 ten- tang Standar Nasional Pendidikan, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang seluas-luasnya untuk melakukan modiikasi dan mengembangkan pola penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan tentu sesuai dengan kebutuhan daerah dan potensi para peserta didik yang ada, sesuai dengan ciri kekhususannya. Mata Pelajaran Agama Hindu dan Budi Pekerti memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lainya, karena memuat 5 lima aspek: 1. Aspek Veda; 2. Aspek Tattwa; 3. Aspek EthikaSusila; 4. Aspek Acara-upakara; 5. Aspek Sejarah Agama Hindu; Dari 5 lima aspek Mata Pelajaran Agama Hindu dan Budi Perkerti membangun karakteristik sebagai berikut. 1. Mata Pelajaran Agama Hindu dan Budi Perkerti merupakan pen- didikan dalam usaha membentuk keperibadian yang berakhlak mulia, meyakini Sang Hyang Widhi sebagai sumber segala yang ada dan yang akan ada, sehingga dijadikan kompas hidup, pedoman hidup dan kehidupan way of life. 2. Mata Pelajaran Agama Hindu dan Budi Perkerti memuat kajian koprehensif bersifat holistik terhadap seluruh proses kehidupan di dua dimensi tempat sekala-niskaladi alam semasih hidup dan di alam setelah kematian. Mengemban dan mengisi seluruh proses hidup dan kehidupan di dunia nyatasekala bertumpu pada visi “moksartam jagathita ya ca ithi dharma”, yaitu sampai pada kehidupan yang sejahtera, teduh damai dan bahagia. Visi tersebut dijabarkan melalui misi membangun karakter yang penuh Gambaran Umum Buku Pegangan Guru Buku Guru Kelas V 8 sraddha dan bhakti dengan aplikasi mengerti dan mengamalkan konsep pengetahuan Tri Hita Karana, harmonisasi hubungan yang selaras, serasi dan berkeseimbangan terhadap Sang Hyang Widhi, makhluk hidup, dan antarsesama manusia. 3. Mata Pelajaran Agama Hindu dan Budi Perkerti, mengaplikasikan hidup yang berkaitan dengan aspek-aspek Veda, Tattwa, Ethika, Acara-upakara, dan Sejarah Agama Hindu di ranah-ranah sebagai berikut. a. Agama yang dianut; b. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. c. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati men- dengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi dan kegiatan yang berkaitan dengan benda-benda di rumah dan di sekolah; d. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang men- cerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. 4. Mata Pelajaran Agama Hindu dan Budi Perkerti, menggunakan beberapa pendekatan pembelajaran interaktif terpadu bersifat demokratis, humanis, fungsional, dan kontekstual sesuai dengan periodisasi masa kehidupan dalam agama Hindu. Pada masa Kali-Yuga di mana perilaku kebaikan dharma prosentasenya lebih kecil dibandingkan prosentasi perilaku adharma, maka strategi pembelajaran terhadap peserta didik menggunakan pola pendekatan-pendekatan sebagai berikut. a. Konsekuensial, yaitu pola pendekatan pembelajaran yang me- nekankan pada peranan dan fungsi agama sebagai inspirasi dan motivasi berperilaku seperti yang ada dalam ranah Kompetensi Inti agar dalam keseharian berperilaku, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan ke- luarga, teman, dan guru. Perilaku di lingkungan terdekat ini secara tidak langsung dari waktu ke waktu akan meluas dalam lingkup yang lebih luas berupa perilaku murah hati, rendah hati, cinta kasih dan selalu berkontribusi serta tidak pernah me- minta balas budi karena itulah hakikat pengetahuan tentang perilaku dharma dalam konsep ajaran agama Hindu.