Pelajaran Melihat dan Mengenal Tempat Suci dalam
Buku Guru Kelas V 80
serta guru mengamati dan memberikan penilaian sikap religius dan sosial yaitu seperti menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi Ahimsa,
berperilaku jujur Satya, sopan dalam bertingkah laku, menghargai dan menghormati antar sesama Tat Tvam Asi, dalam kegiatan be-
lajar mengajar yang berkaitan dengan materi
Tempat Suci. Pada pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu memahami, me-
lestarikan, menjelaskan pengertian, dan jenis-jenis Tempat Suci.
Adapun materinya adalah sebagai berikut. Tempat suci merupakan tempat yang disucikan dan dikramatkan
oleh umat Hindu, dan dipergunakan untuk melakukan hal-hal ber- sifat kesucian seperti tempat melakukan Upacara PujawaliUpacara
Yadnya dan melakukan persembahyang untuk memohon anugrah dari Tuhan.
Berbagai istilah tempat suci Hindu yaitu: • Mandir atau Mandira bahasa Hini– salah satu bahasa resmi India
• Alayam atau Kovil bahasa Tamil • Devasthana atau Gudi Kannada
• Gudi , Devalayam atau Kovela bahasa Telugu • Puja pandal bahasa Bengali
• Kshetram atau Ambalam Malayam • Pura atau Candi Indonesia: Bali, dan Jawa dll.
Terdapat juga berbagai nama lain seperti Devalaya, Devasthan, Deval atau Deul, dan lain-lain, yang berarti “Rumah para Dewa”.
Biara Hindu sering disebut Matha, di mana para pendeta dididik dan guru spiritual tinggal. Kebanyakan tempat-tempat tersebut me-
rupakan rumah kuil. Tempat Suci di Bali secara umum menggunakan konsep Tri
Mandala. Tri Mandala adalah tiga area atau wilayah yang disucikan, terdiri dari: Utama Mandala , Madya Mandala, dan Kanistha Mandala.
Pura sebagai tempat suci ada aturan-aturan yang harus ditaati ketika memasukinya yaitu: Orang yang dalam keadaan Cuntaka.
Orang yang sedang cuntaka tidak boleh memasuki areal pura karena pura merupakan tempat yang suci dan keramat.
Fungsi Pura selain sebagai tempat sembahyang juga bermanfaat untuk melakukan pendidikan Tatwa, Susila dan Upacara. Pendidikan
Tatwa dilakukan dengan jalan memberikan Dharma Wecana, Pen- didikan Susila yaitu dilakukan dengan jalan pelatihan sikap baik
dari segi berbicara dan berbuat yang sopan santun. Pendidikan Upacara yaitu mendidik umat secara langsung dengan jalan kerja
sosial mengerjakan sarana-sarana upacara.
81 Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Tempat Suci menurut sifat dan fungsinya ada dua yakni: sifat khusus dan Umum, yang khusus adalah Pura Keluarga, sedangkan
yang bersifat umum adalah Pura yang dimanfaatkan sebagai tempat persembahyangan oleh umat dari berbagai golongan masyarakat baik
dari golongan Brahmana, Ksatria, Wesia, dan Sudra. Sanggah Ke- mulan atau linggih Ida Bhatara Guru, dimanfaatkan secara khusus
oleh keluarga tersebut saja Sedangkan tempat suci yang sifatnya umum antara lain adalah; Kahyangan Tiga, Pura Jagatnata, Dang
Kahyangan, Sad Kahyangan, Candi- candi yang ada di daerah Jawa dan tempat suci lain yang ada di masing-masing daerah di Indonesia,
yang dipergunakan oleh umat Hindu dari berbagai golongan dan kasta.Kalau melihat jenisnya Pura itu ada tiga yakni: khusus untuk
keluarga, khusus untuk seprofesi, dan untuk semua golongan dari berbagai profesi.
Untuk mengenal tempat-tempat suci yang ada di masing-masing wilayah Indonesia bagi umat Hindu dengan jalan Tirta yatra. Tirta
yatra yaitu perjalan suci yang dilaksanakan dengan melakukan persembahyangan dengan dasar pikiran yang suci, tulus iklas, dan
tanpa ada rasa terpaksa
Ciri-ciri khusus dari pada tempat suci agama Hindu sangatlah jelas kelihatan dari segi bentuk bangunan. Pura Keluarga atau Sanggah
Kemulan secara umum memakai pintu ruang tiga Rong tiga , Pura Puseh ada ciri khasnya ada bangunan Meru tumpang tujuh, Pura
desaBaleAgung ada sebuah Padmasana dan Bangunan berupa Bale yang besar, Pura dalem Prajapati ciri khasnya ada bangunan
Gedong, Tetapi Pura Umum yang ada di masing-masing daerah di Indonesia bentuk dan wujud bangunannya tergantung dengan Ista
Dewata yang di Puja di Pura tersebut. Tetapi pada pura yang besar umumnya kita jumpai bentuk bangunan Pura Padmasana, Meru dan
Gedong.
Adapun fungsi dari masing-masing bentuk bangunan tersebut adalah sebagai berkut: Padmasana untuk memuja Sang Hyang Widhi, Meru
dan Gedong merupakan stana dari Ista Dewata, artinya untuk memuja manifestasi Sang Hyang Widhi dalam berbagai tugas dan fungsinya.
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian peserta didik akan materi di atas tentu perlu diadakan latihan-latihan, seperti berikut.
a. Unjuk kerja maksudnya pendidik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mendemontrasikan dan memperagakan di depan kelas perilaku bhakti kepada kedua orang tua, kemudian
diberikan masukan yang memadai sesuai materi terkait.
Buku Guru Kelas V 82
b. Essai maksudnya pendidik memberikan kesempatan kepada pe-
serta didik untuk menuliskan pendapatnya terkait soal-soal yang ada, untuk mengetahui tingkat penyerapan materi oleh peserta
didik, kemudian diberikan masukan yang memadai sesuai materi terkait jawaban peserta didik.
c. Menuliskan maksudnya pendidik memberikan kesempatan ke-
pada peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal yang ada, untuk mengetahui tingkat penyerapan materi oleh peserta didik,
kemudian diberikan masukan yang memadai sesuai materi terkait jawaban peserta didik.