3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau yang dimaksud untuk diselidiki dalam penelitian Sutrisno Hadi, 1989:47. Populasi menurut Azwar
2005:77 adalah kelompok subjek yang hendak dikenai genelisasi penelitian. Sedangkan pendapat lain, populasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang
sedikitnya mempunyai satu sifat yang sama Suharsimi Arikunto, 1992:102. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan, populasi adalah
keseluruhan penduduk yang merupakan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal V Kudus,
yang berjumlah 76 anak terdiri 33 anak laki-laki dan 43 anak perempuan. TABEL 3.1
Data Peserta Didik Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal V Kudus
Berdasarkan Kelompok No
Kelompok Laki-laki
Perempuan Jumlah
1 B1
11 15
26 2
B2 12
13 25
3 B3
10 15
25 Jumlah
33 43
76 Sumber: Data Peserta didik Taman Kanak-kanak Aisyiyah bustanul Athfal V
Kudus tahun 2011-2012.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian adalah sampel adalah sebagian dari populasi yang dikenai langsung oleh suatu penelitian Sutrisno Hadi 2001:221. Menurut Sugiono 2008:
109” Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi
yang dianggap mewakili populasi karena memilki ciri atau karakteristik yang sama.
Pada penelitian ini karena populasi yang digunakan tergolong sedikit yaitu murid Taman Kanak-kanak kelompok B yang berjumlah 76 anak, supaya
menghasilkan data yang valid maka seluruh populasi digunakan sampel, Arikunto 2006: 112. Dengan demikian seluruh populasi yang ada diambil sebagai obyek
kajian yang diteliti dan diperlakuakan sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
proporsional random sampling. Responden yang terpilih diberi angket yang berisi tentang intervensi tayangan televisi dan perkembangan perilaku anak usia dini.
Adapun rumus yang digunakan dalam penentuan sampel adalah dengan menggunakan rumus Slovin dan Umar Arikuno, 2002: 136 yaitu:
N n ═
1+ N e² Dimana:
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
E = Nilai kritis yang diinginkan persen kelonggaran ketidaktelitian karena kasalahan pengambilan sampel
Dengan menggunakan rumus tersebut dengan mengambil nilai kritis sebesar 10 maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai berikut:
76 N = = 43,181 dibulatkan menjadi 50
1 + 760,1²
3.4 Teknik Pengumpulan Data