27
2.2.2.3 Kriteria Pemilihan Bahan Ajar yang Baik
Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau
materi pembelajaran
harus disesuaikan
dengan standar
kompetensi dan
kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh dosen di satu pihak dan harus dipelajari mahasiswa di lain pihak
hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pemilihan bahan ajar
haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi. Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar yang baik, sampailah kita pada langkah-langkah
pemilihan bahan ajar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi:
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran 3. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standart kompetensi dan kompetensi
dasar. 4. Memilih sumber bahan ajar.
Bahan ajar yang baik dan menarik mempersyaratkan penulisan yang menggunakan ekspresi tulis yang efektif. Ekspresi tulis yang baik akan dapat
mengkomunikasikan pesan, gagasan, ide, atau konsep yang disampaikan dalam bahan ajar kepada pembacapemakai dengan baik dan benar. Ekspresi tulis juga
dapat menghindarkan salah tafsir atau pemahaman.
28 Bahan ajar yang diberikan kepada mahasiswa haruslah bahan ajar yang
berkualitas. Bahan ajar yang berkualitas dapat menghasilkan mahasiswa yang berkualitas, karena mahasiswa mengkonsumsi bahan ajar yang berkualitas.
2.2.2.4 Langkah-langkah Penyusunan Bahan Ajar dan Komponen Bahan Ajar
Secara garis besarnya, penyusunan bahan ajar atau pengembangan modul menurut S. Nasution 1987:217-218 dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Merumuskan sejumlah tujuan secara jelas, spesifik, dalam bentuk kelakuan mahasiswa yang dapat diamati dan diukur.
2. Urutan tujuan itu yang menentukan langkah-langkah yang diikuti dalam bahan ajarl itu.
3. Tes diagnostik untuk mengukur latar belakang siswa, pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimilikinya.
4. Menyusun alasan atau rasional pentingnya bahan ajar ini bagi mahasiswa. Ia harus tahu apa gunanya ia mempelajari bahan ajar ini, siswa harus yakin akan
manfaat bahan ajar itu agar ia bersedia mempelajarinya dengan sepenuh tenaga.
5. Kegiatan-kegiatan belajar direncanakan untuk membantu dan membimbing mahasiswa agar mencapai kompetensi-kompetensi seperti dirumuskan dalam
tujuan. 6. Menyusun post-tes untuk mengukur hasil belajar murid, hingga manakah ia
menguasai tujuan-tujuan bahan ajar. Dapat pula disusun beberapa bentuk tes
29 yang pararel. Butir-butir tes harus bertalian erat dengan tujuan-tujuan bahan
ajar. 7. Menyiapkan pusat sumber-sumber berupa bacaan yang terbuka bagi
mahasiswa setiap waktu ia memerlukannya. Secara teoritis penyusunan bahan ajar dimulai dengan perumusan tujuan,
akan tetapi dalam prakteknya sering dimulai dengan penentuan topik dan bahan pelajarannya dapat dipecahkan dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang akan
dikembangkan menjadi bahan ajar. Baru sebagai langkah kedua, dirumuskan tujuan-tujuan bahan ajar yang berkenaan dengan bahan yang perlu dikuasai itu.
Pannen dan Purwanto 2001 menyatakan komponen bahan ajar sebagai berikut.:
1. Tinjauan mata kuliah 2. Pendahuluan setiap bab, penyajian daam setiap bab, penutup setiap bab, daftar
pustaka, dan senarai. Setiap komponen mempunyai sub bab komponen sendiri yang saling berintegrasi satu sama lain.
Cakupan bahan ajar banyak diutarakan daam berbagai referensi. Kementerian Pendidikan Nasional 2008 memberikan cakupan bahan ajar,
meliputi “1 judul, 2 materi pembelajaran, 3 standar kompetensi, 4 kompetensi dasar, 5 indikator, 6 petunjuk belajar, 7 tujuan yang dicapai, 8
informasi pendukung, 9 latihan, 10 petunjuk kerja, dan 11 penilaian”. Mbulu 2004:88 menyatakan bahwa penyusunan bahan ajar harus
memuat:
30 1. Teori, istilah, persamaan
2. Contoh soal dan contoh praktik 3. Tugas-tugas latihan, pertanyaan, dan soal-soal latihan
4. Jawaban dan penyelesaian tugas-tugas itu, 5. Penjelasan mengenai sasaran belajar, contoh ujian
6. Petunjuk tentang bahan yang dianggap diketahui 7. Sumber pustaka
8. Petunjuk belajar Sulistyowati 2009 menyatakan bahwa komponen bahan ajar terdiri atas:
1. Petunjuk belajar petunjuk siswaguru 2. Kompetensi yang akan dicapai
3. Content atau isi materi pembelajaran 4. Informasi pendukung
5. Latihan-latihan 6. Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja
7. Evaluasi 8. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi.
Berdasarkan ketiga
pendapat tersebut,
dapat disimpulkan
bahwa komponen bahan ajar terdiri atas 1 identitas mata kuliah, meliputi judul, materi,
kompetensi, indikator, tujuan 2 petunjuk belajar, meliputi petunjuk untuk mahasiswa dan guru, 3 isi materi pembelajaran, 4 informasi pendukung, 5
latihan-latihan, lembar kerja, 6 penilaian, 7 responbalikanrefleksi.
31
2.2.2.5 Bahan Ajar Cetak