13 mengalami perubahan
positif terhadap dirinya, baik secaraba cara pandang maupun tingkah laku.
2.1.1 Fase-fase dalam proses belajar
Belajar itu merupakan aktifitas yang berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut
timbul melalui fase-fase yang antara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional.
Menurut Jerome S. Bruner dalam Muhibbin 1995, dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase:
1. Fase informasi tahap penerimaan materi Fase informasi, seorang mahasiswa yang sedang belajar memperoleh
sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Setiap mahasiswa tentu saja mengalami fase ini secara berbeda-beda. Di antara informasi yang
diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri ada pula yang berfungsi menambah, memperluas, memperdalam pengetahuan yang sebelumnya
telah dimiliki. 2. Fase transformasi tahap pengubahan materi
Fase transformasi, informasi yang telah diperoleh dan dianalisis, di ubah atau di transformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak
pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. 3. Fase evaluasi tahap penilaian materi
Fase evaluasi, seorang mahasiswa akan menilai sendiri sampai sejauh manakah pengetahuan informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat
14 dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang
dihadapi. Menurut wittig 1981 dalam bukunya Phsycology of Learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam tiga tahapan.
a. Acquasition tahap perolehanpenerimaan informasi b. Storage Tahap penyimpanan informasi
c. Retrieval Tahap mendapatkan kembali informasi Tingkatan acquasition seorang siswa mulai menerima informasi sebagai
stimulus dan
melakukan respond
terhadapnya, sehingga
menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Pada tahap acquastion merupakan tahapan yang
paling mendasar, apabila terjadi kegagalan pada tahap ini akan mengakibatkan kegagalan pada tahap-tahap berikutnya.
Tingkatan storoge seorang mahasiswa secara otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia peroleh ketika menjalani
proses acquisition. Tingkatan ini merupakan lanjutan dari tahap acquastion. Tingkatan retrieval seorang mahasiswa akan mengaktifkan kembali fungsi-
fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. Proses retrieval adalah upaya atau peristiwa yang mental
dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali apa-apa yang tersimpan dalam memory berupa informasi, simbol, pemahaman, dan perilaku tertentu sebagai
respon atau stimulus yang sedang dihadapi.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil belajar