Prosedur Tindakan Siklus II

25 kesimpulan dari siswa yang telah maju serta memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Pertemuan kedua, pada tahapan persiapan dimulai dari kegiatan pengulasan pertemuan sebelumnya mengenai kesulitan dalam memahami adminstrasi perkantoran, menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya kegiatan inti, dilakukan dengan : a. Penerapan Model TPS, siswa memahami mengenai kesulitan-kesulitan dalam kompetensi dasar memahami administrasi perkantoran. b. Siswa berdiskusi sesuai dengan pasangannya pair, mengemukakan kesulitan- kesulitan dan memberikan solusi terkait dengan kendala yang dihadapi saat melakukan pembelajaran dalam kompeteni dasar memahami administrasi perkantoran. c. Setiap siswa maju didepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya. d. Beberapa siswa memberikan komentar atau pertanyaan kepada siswa yang sedang melakukan presentasi mengenai hal yang belum dipahami sebelum mengakhiri pertemuan guru merefleksi pembelajaran yang telah terlaksana.

3.1.2. Prosedur Tindakan Siklus II

Siklus dua dilaksanakan sebagai penyempurnaan setelah terlaksananya siklus I. Tindakan lanjut dalam siklus I bertujusn untuk memperbaiki hasil refleksi pada siklus I. Pelaksanaan siklus II mengacu pada hasil refleksi atau hasil evaluasi dari siklus I yaitu bekerjasama dengan guru untuk menilai kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan pada siklus I. Setelah mengetahui kekurangan dan tujuan pembelajaran yang belum dicapai pada pelaksanaan siklus I maka 26 dilakukan perencanaan awal sebagai tindakan penyempurnaan siklus II. Prosedur pelaksanaan siklus II terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Perencanaan Perencanaan pada siklus II tahapannya lebih berpedoman dari hasil refleksi dari siklus I, kekurangan pada siklus sebelumnya diperbaiki pada siklus selanjutnya. Tahapan selanjutnya dilakukan peneliti yaitu : a. Menyiapkan materi yang diajarkan. b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. c. Menyusun lembar penilain. d. Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan guru saat pembelajaran berlangsung. 2. Tindakan Setelah perencanaan tersusun maka tahapan berikutnya yaitu tindakan, kegiatan tindakan siklus II merupakan perbaikan aktivitas siswa setelah terlaksananya siklus I dengan model pembelajaran TPS. Kegiatan pebelajaran siklus II terdiri dari dua kali pertemuan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu persiapan, kegiatan inti dan penutup. Pertemuan pertama, tahap persiapa yaitu guru memberikan apersepsi, memberikan penjelasan mengenai pembelajaran, membentuk kembali pasangan siswa dengan kriteria siswa yang mampu ditempatkan kepada siswa yang kurang mampu. Selanjutnya yaitu kegiatan inti, dalam kegiatan inti tahapan yang dilakukan adalah : 27 a. Guru memberikan penjelasan mengenai cara menguasai kesulitan dan hambatan saat memahami administrasi perkantoran. b. Menjelaskan kembali model TPS yang digunakan dalam pembelajaran dan memberikan penjelasan lebih detail dan lebih terarah agar siswa lebih maksimal saat pengaplikasian model TPS dan pemberian LKS kepada siswa. c. Siswa mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh guru dengan pasangannya masing-masing. d. Siswa menganalisi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam memahami adminsitrasi perkantoran pada siklus sebelumnya think, setelah itu siswa berdiskusi dengan teman pasangannya cara mengatasi kesulitan- kesulitan dalam memahami administrasi perkantoran pair. e. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya didepan kela share. f. Guru menilai dan memberikan komentar dan masukan secara lisan. Tahap penutup guru memberikan refleksi mengenai pembelajaran dengan menggunakan model TPS dan menjelaskan sedikit mengenai pembelajaran yang akan berlangsung pada pertemuan kedua siklus II. Pertemuan kedua, tahap persiapan guru menjelaskan beberapa tahapan yang akan dilakukan siswa pada pembelajaran, mengulas sedikit pertemuan sebelumnya mengenai kesulitan dalam memahami administrasi perkantoran. Selanjutnya pembelajaran inti dimulai dari : a. Guru dan siswa memberikan komentar dan solusi dala mengatasi kesulitan memahami administrasi perkantoran. 28 b. Siswa masuk sesuai dengan pasangannya dan mendiskusikan kembali kesulitan memahami administrasi perkantoran dan pemecahannya sesuai model TPS. c. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya . d. Sebelum menutup pembelajaran guru merefleksi pembelajaran model TPS melalui kompetensi dasar memahami administrasi perkantoran setelah itu guru memberi kesimpulan dan menutup pembelajaran. 3. Observasi Tahap pelaksanaan observasi sama seperti siklus I, mempersiapkan lembar non tes mengisi pedoman observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. Dalam pelaksanaan observasi peneliti meminta bantuan kepada teman dan melibatkan guru untuk mempermudah pelaksanaan, setelah pelaksanaan observasi langkah selanjutnya refleksi. 4. Tahap terakhir yaitu refleksi, dilakukan dengan memberikan gambaran dan diskripsi setelah terlaksananya siklus II pada kompetensi dasar memahami administrasi perkantoran dengan model TPS. Setelah pemaparan hasil siklus II kemudian dipaparkan juga hasil siklus I dan saat melaksanakan observasi awal, tujuannya untuk mengetahui seberapa besar peningkatan aktivitas siswa.

3.1.3 Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE KOMPETENSI DASAR HIDROSFER KELAS X MA DARUL HIKAM KABUPATEN KUDUS

0 7 109

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI I PERCUT SEI TUAN.

0 3 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Juwiring T

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Juwiring

0 0 15

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN

0 0 56

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI ADMINISTRASI PERKANTORAN : Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X AP1 dan XAP2di SMK Negeri 1 Bandung.

0 0 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMUNIKASI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 DI SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 11