4.6.2 Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat guru mengetahui adanya
perbuatan yang kurang baik dari anak didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka
pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi, sehingga anak didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik tersebut. Sebaliknya anak yang berperilaku
baik diberi pujian. Seperti yang terlihat pada kejadian berikut ini: Hari Rabu tanggal 26 Januari 2011, pada saat guru membagikan
buku penghubung buku kecil yang biasa digunakan untuk menulis pengumumanpemberitahuan untuk wali murid, guru melihat Wrp.35
menangis, peneliti kemudian mendekati Wrp.35 dan bertanya kenapa Wrp.35 menangis, ternyata Wrp.35 belum menerima buku penghubung.
Hal ini disebabkan karena Wrp.35 tidak segera mengumpulkan buku penghubung setelah dibaca oleh orang tuawali murid, sehingga pada saat
guru akan menulis pengumumanpemberitahuan berikutnya buku tersebut masih ada di rumah Wrp.35. Sambil menenangkan Wrp.35 agar tidak
menangis, peneliti memberi nasehat pada Wrp.35 agar lain kali segera mengembalikan buku penghubung apabila sudah dibaca bapakibunya.
Wrp.35-pun mengangguk, tanda bahwa dia sudah mengerti dan menyadari kekeliruannya.
Hari Sabtu tanggal 29 Januari 2011, pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, peneliti melihat Wrl.26 tidak
bersemangat seperti
biasanya, sebentar-sebentar
menelungkupkan badannya di meja. Peneliti mendekati Wrl.26 dan mencoba mencari tahu
penyebabnya, ternyata badan Wrl.26 agak panas, rupanya Wrl.26 memaksakan diri untuk berangkat sekolah meskipun sedang tidak sehat.
Peneliti memuji semangat Wrl.26 di depan anak-anak, agar anak-anak meniru semangat Wrl.26 untuk sekolahbelajar, namun peneliti juga
mengingatkan kepada anak-anak agar jangan memaksakan diri untuk berangkat sekolah apabila sedang tidak sehat. Akhirnya peneliti
menyarankan pada Wrl.26 untuk pulang dan istirahat di rumah, dan menasehati Wrl.26 agar masuk sekolah lagi apabila Wrl.26 sudah benar-
benar sehat.
Dengan adanya koreksi secara langsung dari guru atas kekeliruan atau kesalahan yang dilakukan anak didik akan membuat anak mengerti dan menyadari
kekeliruan atau kesalahannya tersebut, sehingga diharapkan anak tidak mengulangi kekeliruan atau kesalahannya itu. Sebaliknya dengan memberikan
pujian pada anak yang berbuat baik atau menyenangkan diharapkan dapat memotivasi anak untuk selalu berbuat baik dan menyenangkan.
4.6.3 Keteladanan