Pernyataan tersebut
menyatakan bahwa
pemahaman terhadap kosa kata, tidaklah hanya mengetahui peran kata pada
sebuah kalimat, tetapi juga dapat menggunakannya pada kalimat lain dan dapat memahami kata tersebut pada masing-masing
konteks kalimat. Hal ini dapat dikatakan juga bahwa kemampuan pemahaman
terhadap kosa
kata akan
mempengaruhi pula
terhadap pemahaman
kalimat secara
keseluruhan. Pemahaman
kosa kata yang benar, akan membantu para pembelajar dalam memahami makna kalimat secara keseluruhan.
2.2 Kanji
2.2.1 Kanji dalam Bahasa Jepang
Kanji merupakan komponen yang tidak bisa dilepaskan dari bahasa Jepang. Kanji merupakan huruf Cina yang kemudian
digunakan di negeri Jepang dan menjadi media ekspresi bahasa Jepang setelah mengalami berbagai proses perubahan selama
beberapa ratus tahun. Kini kanji telah menjadi huruf resmi Jepang. Fumio 2001: 160 menjelaskan :
漢字は漢民族が創出し、古代から中国語を記録するた めに使用し続けてきた文字である。
‘Kanji wa
kanminzoku ga
soushutsushi, kodai
kara chuugokugo o kirokusuru tameni shiyoushitsuzuketekita moji
dearu‘. ”Kanji merupakan huruf yang awal mulanya digunakan oleh
masyarakat Cina yang sejak dahulu digunakan secara terus- menerus untuk mengarsipkan bahasa Cina”. Selain kanji yang
berasal dari Cina, ada pula kanji yang dibuat di Jepang yang disebut dengan nama ’waseikanji’ 和製漢字 misalnya: 峠
touge puncak、畑 hatake ladang. Mengenai kanji, dalam pembelajaran bahasa Jepang ada
beberapa keistimewaan jika dibandingkan dengan hiragana dan katakana ,yaitu:
1. Bentuk Bentuk
kanji memiliki
perbedaan dengan
huruf-huruf lain. Bentuk kanji dapat melambangkan arti dari kanji
tersebut. Sehingga
kita bisa
mengartikan kanji
dari bentuk hurufnya.
2. Penulisan Cara penulisan kanji tidak sama dengan penulisan huruf
alfabet. Kanji terbentuk dari beberapa coratan dan garis
yang akan membentuk bagian-bagian dari kanji yang dinamakan bushu. Bushu dalam pembelajaran kanji dapat
mempermudah pada pencarian makna kanji di dalam kamus.
3. Arti Satu kanji bisa memiliki arti yang bermacam-macam.
Sehingga untuk
membedakannya dapat
dilihat dari
bentuk dan cara penulisannya. Selain keistimewaan di atas, dalam pembelajarannya banyak
terdapat kanji yang memiliki kun’yomi maupun on’yomi lebih dari satu. Ada pula dua kata atau lebih yang pelafalannya sama
namun ditulis dengan kanji yang berbeda.
2.2.2. Kun’yomi dan On’yomi
Kanji berasal dari negeri Cina, dan dalam penggunaanya pada bahasa Jepang terjadi perbedaan pelafalan. Faktor bahasa
Jepang serta masyarakat pengguna bahasa Jepang mempengaruhi perubahan penggunaan kanji. Oleh sebab itu, terdapat dua cara
baca pada kanji yakni, cara baca Jepang yang biasa disebut dengan ‘kun’yomi’ dan cara baca Cina yang disebut dengan
‘on’yomi’. Kun’yomi adalah pembacaan kanji dengan cara menetapkan
bahasa Jepang sebagai cara membaca kanji berkenaan dengan
arti kanji tersebut. Sedangkan on’yomi adalah pembacaan kanji dengan cara meniru pengucapannya dalam bahasa Cina zaman
dahulu Sudjianto, 2007: 69. Dalam berbagai buku pelajaran atau media cetak lainnya, penulisan kun’yomi biasanya ditulis
menggunakan hiragana,
sedangkan untuk
penulisan on’yomi
menggunakan katakana.
Meskipun demikian,
tidak sedikit
penulisan on’yomi yang menggunakan hiragana, misalnya pada penulisan furigana pada kanji.
2.3 Doukun’iji sebagai Bagian dari Kanji